Mal Centre Point Dibongkar

Mal Centre Point Dibongkar Jam 2 Siang Hari Ini sesuai Surat dari Wali Kota Medan Bobby Nasution

Berdasarkan surat dari Wali Kota Medan Bobby Nasution, Mal Centre Point dibongkar hari ini, tepatnya jam siang, Senin (22/7/2024)

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ANISA
Sejumlah alat berat yang bertuliskan Dinas SDABMBK diparkirkan di Jalan Jawa depan Mall Centre Point, Rabu (29/5/2024). Wali Kota Medan Bobby Nasution akan tunda pembongkaran Mal Centre Point 

Disinggung, tahun 2021 Mal Center Point juga pernah disegel, Bobby membenarkan hal itu.

"Benar. Tapi itu pajak yang berbeda. Mereka tidak bayar PBB, waktu itu nilainya Rp 50 miliar. Sampai hari ini mal, ini belum bayar PBB juga," jelasnya.

Karyawan Tenant Mal Centre Point Akui Belum Dapat Surat Pengosongan

Pemko Medan berencana akan membongkar mal Centre Point pada Senin (22/7/2024) hari ini, tepatnya jam 2 siang.

Namun, hingga hari Minggu (21/7/2023), mal tersebut masih beroperasi. Kemudian, tidak ada satu tenant pun yang terlihat berkemas untuk mengosongkan tempat pusat perbelanjaan tersebut.

Salah satu karyawan yang bekerja di tenant baju, Irma (nama samaran) mengaku belum mendapat arahan dari atasannya untuk mengosongkan tenant tersebut.

Dikatakannya, seluruh karyawan tenant pun sudah mulai resah dan bertanya-tanya mengenai info pengosongan tenant dan pembongkaran mal baik itu ke atasannya, petugas keamanan, hingga bagian kehumasan Mal Centre Point.

Namun, kata Irma tak ada satupun yang bisa memastikan atau mendapat info pasti mengenai pembongkaran dan pengosongan tenant.

"Belum ada info apapun. Kami juga nanya mau tutup atau enggak. Tapi enggak ada yang tahu info tersebut," jelasnya, kepada Tribun Medan, Minggu (21/7/2024).

Diakuinya, ia bersama seluruh rekannya juga khawatir dengan info tersebut. Apalagi di tempatnya bekerja, apabila tenant tidak dibuka maka akan ada pemotongan gaji

"Kami belum mendapat surat pengosongan sama sekali. Yang lalu juga, tutupnya secara tiba-tiba. Tidak ada informasi terlebih dahulu," ucapnya.

Irma berharap, agar Pemko Medan bisa mempertimbangkan penutupan Mal Centre Point tersebut.

"Khawatir banget. (dengar Info Mal Centre Point) ditutup kembali) karena kita butuh uang. Pastinya dag dig dug juga dengar info ini," jelasnya.

Dikatakan Irma, terlepas permasalahan pihak Pemko dan Mal Centre Point, seharusnya pemerintah memikirkan ribuan para pekerja di Mal Centre Point tersebut.

"Kalau bisa, jika memang belum dibayar jangan ada penutupan mal. Kasihan karyawan butuh pekerjaan. Banyak pekerja di sini.

Irma mengaku, sejak ada penutupan Mal centre Point, terjadi penurunan omzet penjualan. Selain itu, pengunjung pun terlihat lebih sedikit dibanding hari biasanya.

"Turun lah penjualan. Biasanya kalau weekend itu lumayan besar omzetnya. Sekarang mau hari biasa atau libur sama saja," ucapnya.

Mengenai info penutupan ini, kata Irma dirinya ada rasa mulai ingin melamar pekerjaan di tempat lain.

"Pasti ada rencana itu, (cari kerja lagi). Tapi, kita lihat dulu lah ini ke depan gimana. Saya harap, tidak ada penutupan mal," ucapnya.

Sementara itu, seorang pengunjung yang tinggal di Kecamatan Medan Maimun, Saleha Harahap mengatakan, sudah tidak percaya akan adanya pembongkaran Mal Centre Point.

Dikatakannya, hal itu dikarenakan Pemko sering sekali mengundurkan niatnya untuk melakukan pembongkaran Mal centre Point.

"Kecewa kami sebenarnya ada isu penutupan dan pembongkaran ini. Sayang kalau Mal ini ditutup. Dan ini bukan isu pertama kali kami dengar. Begitu-begitu aja isunya, tapi nyatanya tidak adanya," ucapnya saat ditemui Tribun Medan.

Saleha menjelaskan, tidak tegasnya pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan Mal Centre Point membuat warga jadi ragu-ragu untuk berkunjung ke tempat pusat perbelanjaan tersebut.

"Wali kota kurang tegas. Kalau mau tutup ya tutup langsung. Enggak usah buka tutup buka tutup mal," ucapnya.

Menurutnya, Pemko Medan harus bisa menyelesaikan secara tuntas dan tegas.

"Kalau bisa tegas dan tuntasnya secara baik-baik. Enggak usah cerita ini itu lagi. Biar pengunjung pun tahu mau datang apa enggak," katanya.

Dikatakannya, banyak kenangannya di Mal Centre Point ini.

"Ya kalau memang di tutup, sedih. Karena banyak kenangan di sini. Mulai dari untuk nongkrong, ngerjain skripsi dan lain-lain. Semoga ada jalan tengah untuk permasalahan ini," jelasnya.

(cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram, Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved