Kereta Api vs Rush di Lubukpakam

Ramses Manullang dan 5 Anaknya Tewas Tertabrak Kereta Api, Siraja Oloan akan Gugat PT KAI

Kasus kecelakaan yang menewaskan satu keluarga Manullang akan dibawa ke ranah hukum. Ini kata Ketua Umum Siraja Oloan Sumut

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR
Keluarga besar Siraja Oloan ketika berada di rumah duka di Desa Sambirejo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, Senin (22/7/2024). 

Dijelaskan kalau David selama ini kuliah di Jogyakarta sementara Yohanes kuliah di Jambi.

Keduanya baru tiba di rumah pada Jumat lalu.

"Mau bawa jalan-jalan anaknya inilah ke Medan karena baru sampai. Mamaknya ini pun (Herawati boru Manurung) baru pulang dari Jambi menjemput anaknya karena katanya libur kuliah," kata Suminah.

Baru Pindah ke Desa Sumberejo 4 Bulan 

Satu keluarga tewas dalam peristiwa kecelakaan di jalan perlintasan kereta api tanpa palang pintu.

Kecelakaan tersebut terjadi di perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024) siang.

Keluarga yang tewas tersebut ternyata hendak pergi jalan-jalan ke Medan.

Satu keluarga itu pergi dengan menumpangi mobil Toyota Rush hitam BK 1496 MAA.

Peristiwa kecelakaan terjadi sekira pukul 12.30 WIB.

Awalnya para korban ini baru pulang dari ibadah di gereja yang ada di Lubuk Pakam.

Setelah itu mereka pulang ke rumahnya di Dusun Srimulya B Desa Sumberjo.

Setelah sampai rumah mereka ganti baju dan langsung berangkat.

Saat itu di dalam mobil ada 7 orang terdiri dari pasangan suami istri Ramses Manulang (52) dan Herawati Manurung (51) serta lima orang anaknya, Gabriela Manulang (28), Sarah Manulang (26), Yohanes Manulang (24), David Manulang (22) dan Niko Manulang (20).

"Yang jadi sopir itu bapaknya si Ramses Manulang. Sekitar jam 12.30 kejadiannya," ucap Wagiso tetangga korban.

Setelah bergerak dari rumah sekitar satu menit kemudian mereka pun tiba di lokasi.

Polisi dan dan warga mencoba mengevakuasi satu orang korban yang masih berada di dalam mobil Minggu, (21/7/2024).
Polisi dan dan warga mencoba mengevakuasi satu orang korban yang masih berada di dalam mobil Minggu, (21/7/2024). (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR)

Jarak antara rumah korban dengan lokasi kejadian hanya berkisar 200 meter.

Saat itu mereka dari arah Desa Sumberjo mau ke arah Desa Pagar Jati.

"Kalau kereta apinya dari arah Labuhan Batu menuju Kota Medan. 6 tewas dan 1 luka-luka dalam kejadian ini," kata Kasat Lantas Polresta Deli Serdang, Kompol Budiono.

Mobil korban terpental sekitar 30 meter dari titik pertama mobil dan kereta api bertemu.

Mobil masuk ke dalam areal persawahan yang sedang ditanami padi.

"Anak-anaknya semua tercampak keluar dan ke sawah. Istri sama suaminya yang tetap berada di dalam mobil. Cuma istrinya yang selamat dan dirawat di RS Sari Mutiara sementara yang lainnya meninggal dunia dan masih berada di RSUD Amri Tambunan," ucap Jhon Nainggolan warga sekitar.

Penjelasan PT KAI

PT KAI Drive I SU membenarkan telah terjadi kecelakaan Mobil Toyota Rush Hitam BK 1496 MAA di perlintasan kereta api tanpa palang pintu perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024).

"Betul telah terjadi tabrakan pada KA U51A Sribilah Utama (Rantauprapat-Medan) dengan mobil di KM 33+800 petak jalan antara Stasiun Perbaungan - Stasiun Lubuk Pakam, Minggu (21/7) pukul 12.24 WIB," ujar Manager Humas PT KAI (Persero) Divre I Sumut, Anwar Solikhin.

Dalam peristiwa tersebut 6 orang dilaporkan tewas dan satu orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Anwar menyampaikan atas kejadian tersebut PT KAI Divre I SU turut prihatin dan menyayangkan kecelakaan itu.

"Berdasarkan keterangan dari crew kereta api bahwa mobil melintas di perlintasan tidak terjaga saat KA akan melintas, secara berulangkali masinis sudah membunyikan klakson lokomotif namun tidak diindahkan," jelasnya.

Disampaikan Anwar dari kejadian tersebut seluruh penumpang dan crew KA U51 Sribilah Utama selamat sedangkan 6 penumpang mobil meninggal dunia.

"PT KAI menyampaikan belasungkawa dan duka yang mendalam kepada seluruh korban," ungkapnya.

Anwar juga menyampaikan permohonan maaf karena KA U51A Sribilah Utama mengalami keterlambatan 11 menit akibat kejadian tersebut.

"KAI mengucapkan permohon maaf kepada pelanggan KA karena keterlambatan yang dialami," pungkasnya.

Suasana Rumah Duka 

Rumah korban yang mengalami kecelakaan di jalan perlintasan kereta api tanpa palang pintu di perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang sudah dipasangi bendera merah oleh warga Minggu, (21/7/2024).

Bendera merah itu sebagai tanda dari adanya duka. Rumah korban hanya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian tepatnya di Dusun Srimulya B Desa Sumberjo.

Tetangga korban sudah tampak datang berbondong-bondong ke rumah duka. Mereka sangat terkejut dan merasa kehilangan.

Warga menyebut kalau dalam musibah ini hanya Herawati Manurung (51) yang berhasil selamat.

Warga masih berkumpul di rumah korban di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Minggu, (21/7/2024).
Warga masih berkumpul di rumah korban di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Minggu, (21/7/2024). (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR)

Sementara suaminya, Ramses Manulang (52) dan lima orang anaknya, Gabriela Manulang (28), Sarah Manulang (26), Yohanes Manulang (24), David Manulang (22) dan Niko Manulang (20) tewas di tempat.

Mereka sebelumnya disebut hendak pergi jalan-jalan ke Medan setelah selesai melaksanakan ibadah dan pulang dari Gereja.

"Kami terkejut kali lah kejadian ini. Kami di sini sudah seperti saudara semua. Ini korban masih di rumah sakit semuanya. Hanya satu anaknya yang kecil di dalam rumah," kata Jhon Nainggolan.

Jhon menyebut anak korban yang paling kecil, Setia Manulang tidak ikut pergi jalan-jalan karena saat itu sedang tidur.

Ia ditinggal di rumah bersama bounya (bibik) dan sepupunya. Mereka tidak ikut lantaran mobil juga tidak muat.

"Tadi dia (Setia) sudah lihat juga mamaknya di rumah sakit Sari Mutiara. Cuma dia belum tau kalau bapak, kakak dan abang-abangnya itu sudah meninggal. Kalau yang ninggal ini di bawa ke rumah sakit Umum (RSUD Amri Tambunan). Sampai sekarang belum dikasih tau sama dia ini ada yang meninggal. Keluarganya sajalah nanti yang bilang kalau kami cuma tetangganya," katanya.

Para tetangga mengaku belum tahu kapan jasad korban akan dibawa ke rumah duka.

Hingga pukul 17.40 WIB mereka masih berada di rumah korban.

Disebut kalau keluarga besar korban masih berada di perjalanan karena tinggal di Dolok Sanggul dan Indrapura.

Berikut daftar nama korban yang tewas dan luka-luka:

1. Ramses Manulang (52)  

2. Herawati Manurung (51) (luka-luka). 

3. Gabriela Manulang (28). 

4. Sarah Manulang (26). 

5. Yohanes Manulang (24). 

6. David Manulang (22). 

7. Niko Manulang (20)

 

(dra/tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram, Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved