Berita Medan
Polisi Selidiki Kasus Dugaan Penggelapan Beras Bansos yang Sempat Digerebek Warga di Tanjung Anom
Dari penggebekan tersebut, warga mengamankan tiga orang yang dicurigai sebagai pelaku.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Warga Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Deliserdang, menggerebek lokasi yang diduga menjadi tempat penggelapan beras Bulog bantuan sosial dari pemerintah.
Dari penggebekan tersebut, warga mengamankan tiga orang yang dicurigai sebagai pelaku.
Ketiganya yakni berinisial, NF (45) perempuan, ASN (41), laki-laki dan HM (29), laki-laki. Mereka merupakan warga Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Deliserdang.
Menurut Wakasatreskrim Polrestabes Medan, AKP Madya Yustadi, saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, terkait kasus tersebut.
"Beras Bulog yang diduga dibuka kemasannya untuk dimasukkan ke kemasan lain. Untuk perkara ini, sementara kami masih dalam penyelidikan," kata Madya kepada Tribun Medan, Selasa (23/7/2024).
Katanya, petugas akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi termasuk tiga orang yang ditangkap oleh warga dan juga instansi terkait.
"Karena masih banyak dugaan yang harus kami dalami, baik di TKP maupun terhadap orang-orang yang melakukan perubahan karung beras tersebut," sebutnya.
"Dimana seperti yang kita ketahui sendiri, beras tersebut adalah beras Bulog dari pemerintah. Kami harus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Sosial maupun Dinas Ketahanan Pangan," sambungnya.
Madya menuturkan, dalam perkara ini pihaknya menerjunkan unit Tipikor dan unit Pidsus untuk melakukan penyelidikan dan mengungkapkan kasus tersebut.
"Karena untuk lebih melakukan penyelidikan yang lebih komprehensif, kami harus melakukan pendalaman terkait undang-undang apa yang pas, untuk membuat terang tindak pidana ini," ujarnya.
Lebih dari, ia mengatakan bahwa saat ini ketiga orang yang diamankan oleh warga karena dicurigai sebagai pelaku telah dipulangkan dan tidak ditahan.
"Sementara belum ada yang kita amankan, masih kita dalami peran-peran orang tersebut dan dokumen yang kami terima," bebernya.
Sebelumnya, Tiga orang berinisial NF (45) perempuan, ASN (41), laki-laki dan HM (29), laki-laki, warga Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Deliserdang ditangkap warga karena diduga menggelapkan beras Bulog bantuan sosial dari pemerintah.
Ketiganya ditangkap bersama barang bukti sebanyak 48 karung beras merek Bulog di gudang dalam rumah milik NF.
Kepala Dusun IV, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Alfan Pandia mengatakan, penggerebekan dilakukan pada Jumat 12 Juli kemarin.
Awalnya, kata Pandia, ada sejumlah warga yang mengeluh tidak lagi mendapat bantuan beras terhitung bulan April hingga Juni, yang biasanya dibagikan dari dinas sosial (Dinsos) Kabupaten Deliserdang, melalui kantor pos.
Padahal, sejak Januari mereka masih mendapatkan beras.
Karena ada keluhan warga yang awalnya dapat bansos, tapi kini tidak lagi mendapatkannya, pihak Desa menggelar musyawarah.
"Atas pengaduan ini kami berdiskusi lah diantaranya kepala dusun, badan permusyawaratan desa dan kepala Desa mencari sebabnya apa kok bisa begini,"kata Kepala Dusun IV, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Alfan Pandia, Senin (15/7/2024).
Setelah diskusi, seorang anggota badan permusyawaratan desa (BPD) hendak berangkat ke Pancur Batu karena ada keperluan.
Di perjalanan, perangkat desa ini melihat mobil angkutan kota (Angkot) nomor 38, berwarna biru membawa banyak beras bertuliskan 'Bulog'.
Karena dia paham yang boleh mengambil beras cuma perangkat Desa, lantas anggota BPD itu mengikutinya sampai akhirnya beras itu diturunkan di rumah milik NF, di Komplek Pondok Indah, nomor B 08, Dusun IV, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang.
"Jadi kebetulan dia paham bahwa beras itu yang boleh mengambil hanya kami, pemerintahan desa/perangkat desa, biasa kami ambil dan letakkan ke kantor Desa."
Atas temuan tersebut, anggota BPD mengabarkan kepada kepala Desa Tanjung Anom dan perangkat Desa lainnya.
Selanjutnya mereka menghubungi Bhabinkamtibmas Polsek Pancur Batu dan Babinsa guna menggerebek rumah tersebut.
Pada Jumat 12 Juli sekira pukul 19:00 WIB, mereka akhirnya mendatangi rumah tersebut untuk mengklarifikasi dan menggerebek sekaligus.
Begitu di rumah seorang wanita berinisial NF, Alfan sekaligus kepala dusun menanyakan adanya bongkar muat beras Bulog. Namun saat itu NF tak menjawab apapun.
Kemudian perangkat Desa dan aparat meminta supaya NF membuka garasi dan pintu gudang di rumahnya. Disinilah ditemukan sekitar 48 karung beras merek Bulog dan beras merek cap Jempol sebanyak 30 karung.
Beras cap jempol ini diduga merupakan beras dari pemerintah yang dipindahkan ke karung lain supaya bisa dijual ke pasaran dengan harga beras premium.
"Kita lihat di situ kurang lebih 48 karung goni beras dan beberapa beras yang berada dalam karung bercap jempol. Beras bulog dari pemerintah diganti sampulnya jadi beras cap jempol."
Saat diinterogasi, NF, perempuan pelaku pemilik rumah berdalih tidak tahu menahu adanya beras.
Kebetulan di rumah tersebut ada dua orang lagi yakni ASN dan HM.
Untuk proses lebih lanjut, maka ketiganya dibawa ke Polsek Pancur Batu.
Dari hasil penelusuran pihak Desa, beras yang ada di rumah NF diduga kuat beras bantuan dari pemerintah untuk warga miskin di Desa Tanjung Anom yang digelapkan, lalu dijual menggunakan karung beras pasaran.
"Beras ini harusnya dialokasikan ke warga kita. karena di bulan Juni, ini warga kita belum menerima berasnya."
Dari pengakuan terduga pelaku penggelapan beras subsidi ini, mereka mengaku baru pertama kali mencoba menjual beras untuk rakyat miskin ke pasaran.
"Saya belum pernah lihat, tapi pengakuannya baru kali itu dia mau memasarkan."
Prosedur Ambil Bansos Beras Bagi Warga Miskin Dari Dinsos Kabupaten Deliserdang
Kepala Dusun IV, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Alfan Pandia mengatakan, sejak Januari terdapat 156 kepala keluarga yang terdaftar mendapatkan beras dari dinas sosial Kabupaten Deliserdang, yang disalurkan ke kantor Pos.
Ternyata pada bulan Maret berkurang jadi 106 dan pada bulan Juni berkurang lagi menjadi 106 kepala keluarga.
Untuk mengambil beras, warga mengambil langsung ke kantor pos membawa surat atau undangan yang memiliki daftar nominatif (Danom).
Daftar nominatif ini yang memberikan dinas sosial Kabupaten Deliserdang kepada warga kurang mampu.
Namun menurut Alfan, terkadang pengambilan ini terkendala sehingga beberapa kali dijemput pihak Desa dan dititip sementara sembari menunggu warga datang mengambilnya.
"Biasanya pembagian beras itu biasanya mereka langsung ke kantor Pos karena kan ada selembar undangan yang ada daftar normatif danomnya."
Dugaan penggelapan beras subsidi pemerintah ini diduga kuat akal-akalan satu pria berinisial ASN yang sudah diamankan, karena dia disebut sebagai relawan Dinsos di Kecamatan Pancur Batu.
Biasanya ASN ini yang memberikan informasi kepada pihak Desa jika ada warga yang belum mengambil beras.
"Ketika sudah ada seminggu beras tidak diambil, biasanya pak ASN itu mengontak kami untuk mengambil beras bagi warganya yang belum ambil dan kita ambil dan letakkan kantor Desa. Dialah yang diutus untuk ke Kecamatan. Dia dinsos Deliserdang."
Terkait tiga orang yang sempat diamankan ke Polsek Pancur Batu, Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu Iptu Elia Karo-karo membenarkan adanya penangkapan ini.
Namun demikian, tiga orang tersebut sudah diserahkan ke Polrestabes Medan karena apa yang dilakukan mereka diduga berkaitan dengan tindak pidana khusus.
"Iya, benar sempat diamankan. Karena diduga tindak pidana khusus makanya dilimpahkan ke Sat Reskrim Polrestabes Medan,"kata Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu Iptu Elia Karo-karo.
(Cr11/Tribun-medan.com)
Kejagung Tugaskan Mantan Kajatisu Idianto 4 Hari di Medan, jadi Saksi Korupsi Jalan? |
![]() |
---|
PALMEX Medan 2025 Kembali Digelar, Angkat Tema Transformasi Industri Sawit |
![]() |
---|
2 Kakak Beradik Diciduk Polisi saat Mengedarkan Sabu di Medan Denai |
![]() |
---|
Peringati Dies Natalis ke-71, UHN Didorong Tingkatkan SDM dan Beri Dampak Nyata |
![]() |
---|
Wajah Kumuh di Sicanang, Drainase Tumpat, Sampah Berserakan hingga Banjir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.