JEJAK Kesawan Kota Tua Medan, Periode Pembangunan dan Deretan Gedung yang Masih Digunakan
Jika Kota Jogja punya situs bersejarah Jalan Malioboro, Bandung punya Jalan Braga, Medan juga punya Jalan Kesawan.
Fasilitas umum ini dibangun untuk menunjang kebutuhan perusahaan-perusahaan Belanda, termasuk perkebunan.
Pada awalnya Kesawan dihuni oleh orang-orang Melayu. Seiring pesatnya perdagangan pada masa itu, sejak tahun 1880 banyak pendatang dari Malaka dan daratan China yang tinggal di kawasan Kesawan.
Tak heran, kawasan Kesawan sering disebut sebagai pusat pemukiman komunitas China.

Sayangnya di tahun 1889 sempat terjadi kebakaran besar di daerah Kesawan. Musibah itu meludeskan 67 rumah dan toko yang arsitekturnya masih berbahan kayu.
Setelah kebakaran hebat itu, kawasan Kesawan tidak ditinggalkan begitu saja. Dilakukan pembangunan secara cepat menggunakan bahan yang lebih baik lagi yaitu, batu bata. Mulai dari sini pembangunan di daerah Kesawan semakin pesat sampai sekrang.
Berikut periode pembangunan Kesawan :
Tahun 1913 sampai 1937, pembangunan di daerah Kesawan berkonsentrasi pada tempat tinggal, pusat pertokoan, pemerintahan, perdagangan dan hiburan.
Pada tahun 1938 sampai 1962, bangunan bangunan bergaya modern mulai dibangun.
Tahun 1963 sampai tahun 1995 pembangunan di daerah Kesawan berubah menjadi kawasan perkantoran, perdagangan, dan pusat hiburan.
Sejak 1996 sampai 2004, Kesawan sempat kehilangan marwahnya sebagai tempat bersejarah dikarenakan banyaknya ruko-ruko yang dibangun dan dijadikan sarang burung walet. Pada tahun 2003 juga dibangun Kesawan Square yang menjadi pusat kuliner Kota Medan.
Saat ini pemerintah berniat merevitalisasi kawasan Kesawan. Selain menjadi cagar budaya, kawasan Kesawan menjadi pusat tempat hiburan dan kuliner di Kota Medan.
Pada masa sekarang kita juga masih bisa menikmati bangunan bangunan tua khas arsitektur Belanda yang menarik. Tidak jarang banyak warga Kota Medan datang ke Kesawan untuk berfoto dengan latar bangunan-bangunan tua khas Belanda ini.
Beberapa bangunan tua yang masih bisa kita nikmati sampai sekarang adalah:
1. Masjid Gang Bengkok
Masjid ini didirikan pada tahun 1874 di atas tanah wakaf dari Hj Muhammad Ali atau sering dikenal dengan sebutan Datuk Kesawan. Masjid yang dibangun oleh saudagar asal Tiongkok, Tjong A Fie ini diberikan untuk Kesultanan Deli pada saat itu.

2. Bank Nederlandsche Handel Maatschappij
Gedung peninggalan Belanda yang bergerak di bidang perusahaan ekspor impor ini berdiri sejak 1888 sampai sekarang. Bangunan ini terletak di sebelah Gedung London Sumatra Indonesia atau biasa disebut Lonsum. Kini bangunan itu dipakai oleh Bank Mandiri.
BREAKING NEWS❗ Polda Sumut Ungkap Pabrik Liquid Vape Bermuatan Narkoba, 2 Tersangka Diamankan |
![]() |
---|
Efek CFN, Geliat UMKM Tumbuh di Kawasan Kota Tua Kesawan, Benny Iskandar : Ada 160 |
![]() |
---|
Warga dan Pengusaha Antusias Sambut Dampak Positif CFN di Kawasan Kota Tua Kesawan |
![]() |
---|
Nikmati Medan Lebih Dekat di CFN, Kawasan Kota Tua Kesawan Dihidupkan jadi Pentas Rakyat |
![]() |
---|
Banyak Kabel Semrawut yang Mengenai Ruko di Kelurahan Kesawan, Warga : Apa Tunggu Ada Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.