Berita Viral

Potensi Perang Terbuka, Sejumlah Maskapai Hentikan Penerbangan ke Israel dan Iran mulai Hari Ini

Kondisi di Timur Tengah semakin memanas setelah Pemimpin Politik Hamas Ismail Haniyeh tewas dibunuh di Taheran, Iran.

Editor: AbdiTumanggor
HO
Pesawat Singapore Airlines. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kondisi di Timur Tengah semakin memanas setelah Pemimpin Politik Hamas Ismail Haniyeh tewas dibunuh di Taheran, Iran.

Akibat pembunuhan Ismail Haniyeh ini, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah memerintahkan serangan balik terhadap Israel.

Namun, serangan terbuka itu kemungkinan setelah jasad Ismail Haniyeh dimakamkan di Doha, Qatar, Jumat hari ini.

Dengan kondisi memanas ini, maskapai penerbangan Italia, ITA Airways membatalkan penerbangan ke Tel Aviv, Israel.

"ITA Airways menangguhkan penerbangan ke dan dari Tel Aviv, Israel karena perkembangan geopolitik di Timur Tengah," pernyataan ITA Airways, dikutip dari Al-Arabiya.

Jadwal penerbangan ITA Airways ke Tel Aviv akan ditangguhkan selama 5 hari.

"Untuk memastikan keselamatan penumpang dan awaknya, penerbangan telah ditangguhkan hingga 6 Agustus 2024," tambahnya.

Selain ITA Airways, sejumlah maskapai penerbangan lainnya juga telah membatalkan atau menangguhkan penerbangan.bDi antaranya, EVA AIR dan China Airlines Taiwan.

Maskapai-maskapai ini lebih tepatnya menghindari wilayah udara Iran dan Lebanon serta membatalkan penerbangan ke Israel dan Lebanon.

Maskapai ini menunda penerbangannya mulai hari Jumat, 2 Agustus 2024 hari ini. 

Banyak maskapai penerbangan, termasuk maskapai penerbangan AS dan Eropa yang sudah menghindari terbang di atas Iran sebelumnya.

Terutama sejak serangan rudal dan pesawat tak berawak timbal balik pada bulan April antara Iran dan Israel.

Selama dua hari terakhir, Air India, Lufthansa Group dari Jerman, maskapai penerbangan AS United Airlines dan Delta Air, mengatakan bahwa mereka telah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv, dikutip dari Arab News.

Maskapai penerbangan minggu ini juga telah membatalkan dan menunda penerbangan ke ibu kota Lebanon, Beirut, setelah serangan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu.

Kanada juga mengeluarkan pemberitahuan kepada maskapainya untuk menghindari wilayah udara Lebanon selama satu bulan karena risiko terhadap penerbangan dari aktivitas militer.

Baca juga: Tiga Hari sebelum Ismail Haniyeh Dibunuh, Kepala Intelijen Israel Bertemu Pihak Hamas di Roma

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved