Berita Viral
JEJAK Kolonel Hendi Suhendi, Dihukum di Era Kasad Andika Perkasa, Promosi di Era Maruli Simanjuntak
Pada Oktober 2019 lalu, Hendi Suhendi dicopot dari jabatannya sebagai Dandim Kendari dan juga ditahan selama 14 hari di POM TNI.
Saya mencoba mengingat kapan terakhir bertemu dengannya.
Uppss. Tahun 2010. Waktu itu kami mengadakan Reuni Akbar Alumni Smantig Medan.
Saya hadir waktu itu. Irma juga hadir. Irma jurusan Biologi. Saya jurusan Fisika. Tapi waktu kelas 1 SMA, kelas kami bertetanggaan. Pacarnya kala itu ya teman sekelas saya. Hehehe.
Irma dikenal sebagai sosok yang ramah. Ia termasuk kembangnya angkatan stambuk kami. Maklum disamping cantik, ia juga pintar bernyanyi. Suaranya merdu.
Waktu acara reuni itu Irma kami dapuk sebagai penyanyi utama di panggung. Ia memimpin angkatan kami tampil menghibur tamu. Penampilannya waktu itu cukup modis. Dress code putih abu-abu dipadunya dengan rompi.
Ada 3 lagu yang kami nyanyikan. Lagu Chrisye, Kuburan Band dan Situmorang. Irma menguasai banyak lagu. Memang dia jago bernyanyi.
Usai reuni, saya tidak pernah ketemu lagi dengannya. Saya hanya dapat kabar karir suaminya semakin menanjak.
9 tahun kemudian, tepatnya hari ini saya dapat kabar tentang Irma. Bukan kabar baik. Tapi kabar buruk. Suaminya Dandim Kendari Kol Kav Hendi Suhendi dicopot dari jabatannya gegara postingan nyinyir istrinya. Sialnya Irma juga bakal berhadapan dengan hukum UU ITE. Postingannya membawa Irma dan suaminya ke masalah besar.
Apa yang terjadi?
People change. Orang berubah. Tidak ada yang statis di dunia ini.
Benda mati seperti pakaian misalnya akan berubah warnanya seiring waktu. Jika sering terkena panas akan cepat pudar warnanya
Manusia juga bisa berubah karakternya atau pikirannya. Jika terpapar lingkungan negativ maka kemungkinan besar pikiran negativ akan menguasai cara berpikirnya.
Itu sebabnya kata orang bijak, jauhi teman yang membawa ke dalam pikiran negativ. Orang pemalas. Orang pemabuk. Orang penjudi. Orang penipu. Orang radikal. Pokoknya yang aneh2 kudu dijauhi.
Dulu Irma kami kenal sosok yang jika bertutur kata2nya selalu terjaga. Ia lebih banyak mendengar dan tersenyum. Ia bisa membawa diri sebagai istri perwira. Tampilannya juga modis dan terbuka pada siapa saja.
Entah mengapa, Irma yang dulu saya kenal telah berubah. Berubah cara pikirnya menyikapi dinamika sosial politik. Padahal aturan baku disiplin militer sebagai istri perwira itu mengikatnya tidak boleh beropini sembarangan.
9 tahun lalu, kami merasakan aura ledakan rindu yang membuncah. Rindu akan masa-masa muda dulu yang sulit dilupakan.
Masa-masa yang paling indah saat sekumpulan anak anak remaja bersekolah. Bermain. Jatuh cinta pertama. Bahkan putus cinta.
Di atas panggung itu saya melihat semua melompat meski tak seirama. Ada gerakan tortor yang suka-suka. Ada joged yang amburadul berpadu dengan teriakan SITUMORANG yang membahana.
"Situmooorang..Situmooranggg..Situmooranggg..ala situ ala rudeee...."
Semuanya kami larut dalam kegembiraan yang sekian lama terpenjara oleh bingkai ruang dan waktu. Namanya kesibukan.
Kami benar-benar gila hingga para penonton terlihat senyum-senyum melihat kami seperti anak kecil mendapat boneka.
Melompat lompat, berjingkrak-jingkrak, berteriak bersorak memekikkan YESSS. Kegembiraan yang tersumbat 17 tahun lebih itu menjadi badai.
Badai yang menyapu panggung reuni tanpa rekayasa tanpa aturan. Semua bergerak sesuai hati dan perasaannya. Yang penting hepi, yang penting muda kembali.
Ahhh teman...saya lebih senang kamu menyenandungkan lagu Situmorang seperti waktu reuni kita dulu. Suaramu merdu. Gayamu gak kalah sama Yuni Shara.
Sayang sekali berita tentangmu berakhir duka. Bukan karena sifat aslimu yang kami kenal dulu baik, ramah dan hangat. Mungkin karena pergaulanmu kini sudah berbeda. Itu mempengaruhi caramu melihat realitas sosial.
Sebagai teman saya hanya bisa menyampaikan prihatin. Semoga ada hikmah di balik peristiwa ini. Setidaknya kini kamu tahu semakin tinggi karir kita, ujian dan cobaan itu akan semakin berat.
Pada akhirnya hidup ini bukan tentang apa yang ingin kita raih. Tapi tentang apa yang ingin kita bagikan.
Jika kebaikan yang kita bagi, kebaikanlah yang kita raih. Jika kata baik yang kita bagi, kata baik juga yang kita terima. Jika cinta yang kita bagi, maka cintalah yang kita terima.
Salam perjuangan penuh cinta
Birgaldo Sinaga."
Dalam unggahan tersebut, ia juga menceritakan jika Irma Zulkifli Nasution bisa dibilang primadona SMA 3 Medan.
Birgaldo mengaku terakhir bertemu dengan teman sekolahnya itu ketika reuni akbar pada sembilan tahun yang lalu.
Birgaldo juga sempat menuliskan pesan bahwa manusia juga bisa berubah karakternya atau pikirannya.
Hal tersebut bisa terjadi jika terpapar oleh lingkungan negativ yang memengaruhinya.
Sehingga kemungkinan besar pikiran negativ juga akan menguasai cara berpikirnya.
(*/Tribun-medan.com)
Baca juga: SOSOK Hendi Suhendi, Dulu Dihukum karena Postingan Sang Istri Irma Nasution, Kini Promosi Brigjen
Kolonel Hendi Suhendi
Irma Nasution
Istri Kolonel Hendi Suhendi
Jejak Karier Kolonel Hendi Suhendi
Amnesia dan Ketakutan Alasan Bripda Farhan Kabur Akad Nikah, Linglung Sampai Tak Tahu Jalan Pulang |
![]() |
---|
TERNYATA Raya Bocah Tewas Tubuh Penuh Ribuan Cacing Masih Saudara Dekat Kades Wardi |
![]() |
---|
MOTIF Pembunuh dan Penculikan Kepala Cabang Bank BUMN, Korban Ditemukan Tewas Terikat |
![]() |
---|
Mantan Kapolda Geram Lisa Mariana Ngamuk Tak Terima Hasil Tes DNA: Perempuan Gak Beres, Apa Ga Malu? |
![]() |
---|
ISTRI Arya Daru Dikirimi Foto Kuburan hingga Mendadak Ketakutan Sehari Setelah Ziarah ke Makam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.