Lezatnya Martabak Ardhy, Pertahankan Kepercayaan Konsumen dengan Rasa yang Sama
Berdiri sejak tahun 1996, Martabak Ardhy merupakan satu di antara outlet martabak yang cukup terkenal di Kota Medan.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Berdiri sejak tahun 1996, Martabak Ardhy merupakan satu di antara outlet martabak yang cukup terkenal di Kota Medan. Tak jarang masyarakat menyebutnya dengan “Martabak Legend”.
Sudah berdiri selama 28 tahun, Martabak Ardhy cukup percaya diri bahwa rasa dari martabaknya tidak pernah berubah sejak dulu.
“Dengan kita bertahan sejak 1996 sampai sekarang, berapa puluh tahun, yang kita bisa banggakan tentu di rasa kita. Insya Allah, rasa kita tidak pernah berubah dari zaman dulu hingga sekarang,” ucap pemilik Martabak Ardhy, Sarah Ardhyna, kepada Tribun Medan, Jumat (2/8/2024).
Sehingga tak jarang, Martabak Ardhy mendapat penghargaan dari merek-merek bahan baku ternama.
“Ada penghargaan dari Tepung Bogasari , karena salah satu tempat usaha yang menggunakan Tepung Bogasari yang cukup banyak. Kemudian ada dari Susu Nestle Carnation sebagai pemenang Martabak Favorit di Kota Medan,” ujar Sarah.
Di balik rasanya yang enak, kisah dari sang pemilik tak kalah inspiratif. Perjuangan merintis usaha dari Padang, Sumatra Barat merantau ke Medan, hingga akhirnya Martabak Ardhy dikenal oleh masyarakat dan sekarang telah memiliki dua cabang di Kota Medan.
“Sebelumnya ayah aku, kerja di Padang di salah satu toko martabak. Kemudian memutuskan untuk merantau ke Kota Medan. Dengan skill yang ia punya, akhirnya merintis usaha martabak ini,” tambah Sarah.
Baca juga: Bisnis UMKM Mulai Tunjukkan Perbaikan dalam Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan II 2024
Outlet pusat Martabak Ardhy berada di Jalan Setia Budi Nomor 14, Tanjungsari, Kota Medan. Sedangkan kedua cabang terletak di Jalan Kapten Muslim no 114 dan Jalan Karya Wisata no 35, Medan Johor.
Kepercayaan konsumen kepada Martabak Ardhy pun seakan tak pernah luruh, kedua cabang juga tak pernah sepi pengunjung.
Tersedia berbagai varian rasa martabak manis dan asin. Untuk proses penjualan martabak ini pun bertahap. Selama sepuluh tahunan Martabak Ardhy hanya menjual martabak manis.
“Kita jualnya itu bertahap. Sekitar sepuluh tahunan di martabak manis, baru kita berani jual martabak telur yang dipanggang, namanya martabak kubang. Sekarang juga sudah ada varian goreng,” jelas gadis berusia 23 tahun itu.
“Mungkin masih banyak yang belum mengetahui martabak kubang adalah martabak telur khas Sumatra Barat,” sambungnya.
Untuk kisaran harga, Martabak Ardhy dibanderol mulai dari Rp17 ribu hingga Rp 100 ribu per porsinya. Ada juga paket menu hemat “Lapar Sikit” seharga Rp 80 ribu dengan menu martabak keju cokelat besar + kubang goreng daging , dan “Lapar Kali” seharga Rp 100 ribu, dengan menu martabak keju cokelat besar, kubang goreng daging serta martabak tipis kering cokelat besar.
Seiring berjalannya waktu, Martabak Ardhy sudah semakin mudah didapatkan. Kini “Martabak Legend” ini tersedia di aplikasi ojek online. Mulai dari Gofood, Grab Food hingga Shopee Food. (tribun-medan.com/ cr33)
INALUM dan Pemkab Batu Bara Berkolaborasi Dukung UMKM Go Modern dan Naik Kelas |
![]() |
---|
Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu Hingga Mancanegara |
![]() |
---|
Ajak Mahasiswa Bangun Usaha Kriken, Fifin Raup Omzet di Atas Rp 500 Juta |
![]() |
---|
Semerbak Bisnis Parfum Dylan Rich dan Le London, Diracik di Indonesia Demi Tekan Ongkos Produksi |
![]() |
---|
Meriahkan HUT RI ke-79, BSI Gelar UMKM Festival |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.