Berita Medan

ISAK TANGIS Valentina Panggabean, Anaknya Disiksa di Depan Mata, Tapi Gak Bisa Berbuat Apapun

Benci dan kepedihan mengingat peristiwa itu membuatnya emosi hingga sulit berkata-kata.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
Ho/Tribun-Medan.com
Valentina Panggabean dan Doli Manurung 

Disinilah dia menyaksikan di depan matanya, anak kandung yang dia lahirkan dan besarkan disiksa habis-habisan tak diberi ampun.

"Apalagi mereka mukulnya di depan saya, makanya saya sampai sekarang takut kalau dibahas kayak begini. Saya minta tolong anak saya jangan dipukuli dan disiksa, karena anak saya bukan binatang. Tapi mereka gak peduli, mereka mukul terus. dibawanya doli keluar,"ungkap Valentina.

Melihat anaknya disiksa Valentina tak bisa berbuat apa-apa. Dia cuma bisa berdoa kepada tuhan supaya tegar dan tak menangis di depan anaknya.

Sebab, saat itu Doli pun berulang kali meminta tolong kepadanya, minta diselamatkan dari penyiksaan tersebut.

"Saat melihat dia dipukuli saya berdoa, saya gak mau menangis dilihat anak saya. Pokoknya dia berteriak 'tolong aku mak, tolong aku'. Masih jelas terdengar di kuping saya. Seperti binatang anak saya dibuat orang itu."

Usai anaknya dijemput paksa, Valentina kesana-kemari sembari kebingungan mencari keberadaan Doli.

Satu persatu teman Doli dan tongkrongan anaknya didatangi. Namun upayanya sia-sia, dia tak juga menemukan anak lelakinya itu.

"Saya sempat mencari, tapi gak tau dibawa kemana anak saya."

Valentina sudah membuat laporan resmi ke Detasemen Polisi Militer I/5 Kodam I Bukit Barisan.

Dia melaporkan dugaan penganiayaan terhadap anaknya yang dilakukan puluhan prajurit TNI tersebut saat menjemput paksa Doli karena dituding orang yang menganiaya Prada Defliadi hingga buta.

Laporan pengaduan dibuat pada 8 Agustus kemarin, atau 4 hari setelah Doli dijemput paksa.

Melalui kuasa hukumnya, Rizki Nainggolan, menerangkan, selain dugaan penculikan, penganiayaan, dan pengerusakan rumah, ada juga dugaan penjarahan.

Menurut Rizki, uang sebesar kurang lebih Rp 30 juta hilang dari laci kamar Doli saat dirinya dijemput paksa dan dianiaya segerombolan orang.

Selain itu, ada juga handphone dan juga laptop yang hilang.

"Kita melapor ke Denpom 8 Agustus sementara terkait penculikan, pengerusakan dan kehilangan juga kurang lebih Rp 30 juta,"kata Rizki Nainggolan, Sabtu, (10/8/2024) di kantor DPP IPK.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved