Berita Viral

MENOHOK Komentar Grace Natalie Soal Hasto Pamer Video Jokowi Diduga Intimidasi: Fitnah Baru Lagi?

Dugaan video Jokowi mengintimidasi pihak tertentu dengan menggunakan KPK, Kejaksaan, Polri viral di media sosial. 

HO
MENOHOK Komentar Grace Natalie Soal Hasto Pamer Video Jokowi Diduga Intimidasi: Fitnah Baru Lagi? 

TRIBUN-MEDAN.com - Dugaan video Jokowi mengintimidasi pihak tertentu dengan menggunakan KPK, Kejaksaan, Polri viral di media sosial. 

Video itu dipamerkan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Hasto menunjukkan video itu kepada wartawan pada Sabtu (17/8/2024) di Lenteng Agung, Jakarta. 

Video itu berdurasi 38 menit. Video itu menunjukkan ada ancaman dari Jokowi terhadap pihak yang berani menentang pemerintah. 

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanti membuka rekaman Presiden Jokowi mengancam melakukan intimidasi memakai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, dan kejaksaan.

Rekaman ini ditunjukkan Hasto kepada awak media di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).

"Tadi kan beredar video kan bagaimana Pak Jokowi mengatakan akan menggunakan hukum dan melakukan pembisikan kepada Ketua KPK, kepada Jaksa Agung, Kapolri, itu tadi video yang saya terima," kata Hasto.

Hasto mengatakan, pernyataan Jokowi tersebut berbahaya bagi demokrasi.

Karenanya, dia meminta Jokowi mengklarifikasi.

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini menilai, pernyataan Jokowi intimidatif dan tak bijak.

"Nah, ini kan sesuatu yang menurut saya kurang bijak," ungkap Hasto.

Apalagi, kata Hasto, pernyataan ini disampaikan bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79.

"Mengapa ini saya sampaikan karena ini hari kemerdekaan kita, yang seharusnya dengan kemerdekaan itu setiap orang bebas dan bertanggung jawab di dalam menyampaikan pendapatnya tetapi harus dalam koridor hukum, koridor kepentingan nasional, tidak boleh seseorang melakukan intimidasi," ujar Hasto.

Roy Suryo Sebut Video Itu Asli

Ungkapan Sekjen PDIP, Hasto Krisyanto, soal rekaman Presiden Jokowi yang diduga mengintimidasi kini ditelusuri kebenarannya.  

Kebenaran rekaman tersebut pun diungkapkan oleh pakar telematika, KRMT Roy Suryo.

Ry Suryo menyampaikan analisisnya terkait rekaman suara Presiden Jokowi yang diputar Hasto Kristiyanto di depan awak media di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).

Menurut Roy Suryo, banyak pihak yang memintanya mengonfirmasi terkait kebenaran rekaman suara Presiden Jokowi itu.

Namun sebelumnya, Roy Suryo menegaskan, dirinya sudah lebih dari empat tahun tidak lagi menjadi bagian ataupun berafiliasi dengan partai politik.

"Sehingga analisis ini 1000 persen, bukan hanya sekadar 100 persen, murni ilmiah tanpa ada unsur politis apapun, selain hanya demi kebenaran fakta ilmiah ilmu pengetahuan semata," ungkap Roy Suryo kepada Tribunnews, Minggu (18/8/2024).

Roy Suryo mengatakan, pernyataan Hasto disertai pemutaran rekaman suara Jokowi menjadi viral, baik di media konvensional maupun banyak platform media sosial lengkap dengan berbagai komentar maupun analisis 'sok ilmiah' dari beberapa Netizen.

"Ada yang menyebut bahwa rekaman audio tersebut hanya rekayasa, mulai dari tuduhan hasil editan dan bahkan ada pula yang nekad menuduh bahwa itu hasil karya AI (Artificial Intelligence) dilengkapi dengan video contoh-contoh AI dari kasus-kasus lain yang tidak ada hubungan sebelumnya." ujarnya.

Roy Suryo membantah rekaman suara Jokowi disebut hasil AI, hingga deepfake atau reface yang menurutnya jauh dari itu.

"Faktanya, suara yang rekaman aslinya berupa video, hanya memang tayangan visualnya sengaja tidak ditunjukkan kepada wartawan oleh Hasto dengan cara membalik HP-nya kemarin itu, memang asli 100 persen berasal dari suara Joko Widodo," ujar Roy Suryo.

Roy Suryo mengatakan, pernyataan Jokowi itu disampaikan dalam sambutan di acara Rapat Koordinasi Nasional Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Rakornas Forkominda) di Sentul Internasional Conventuon Center (SICC), Sentul Selatan, Kabupaten Bogor pada 13 November 2019 lalu.

"Durasi keseluruhan pidatonya saat itu adalah sepanjang 38 menit 53 detik sebagaimana bisa disaksikan secara utuh melalui kanal resmi YouTube BPMI (Biro Pers Media & Informasi) Sekretariat Presiden," 

"Potongan asli kalimat sepanjang sekitar 40 detik tersebut memang faktanya terdapat pada TCR 37'34" hingga 38'20" alias sesaat sebelum Joko Widodo mengakhiri sambutannya."

"Kenapa potongan kalimat ini masih bisa dikategorikan asli, karena memang tidak ada unsur editing di dalamnya," ungkap Roy Suryo.

Diketahui, dalam potongan rekaman yang diputar Hasto, Jokowi mengancam akan menindak tegas pihak yang menghambat kebijakan yang baik untuk negara.

"Kalau masih ada, akan saya gigit sendiri, ini ada apa kok enggak jalan."

"Saya sudah mulai ngerti, saya sudah mulai ngerti kalau masih diteruskan. Kalau masih ada yang main-main."

"Sekali lagi, yang gigit saya sendiri, lewat cara saya. Lewat KPK bisa, lewat Polri, lewat Kejaksaan bisa. Saya bisikin, di sana ada yang main-main," kata Jokowi.

Istana Membantah

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah video tersebut. 

"Tidak benar tuduhan yang disebarkan oleh Bapak Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Presiden Jokowi menggunakan penegak hukum untuk mengintimidasi pihak-pihak tertentu. Apalagi narasi itu diimbuhi drama pemutaran rekaman video yang disebutkannya sebagai suara Presiden Jokowi," kata Ari saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (18/8/2024).

Ari menuturkan, Rekaman video tersebut merupakan potongan pidato atau sambutan Presiden pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019, di SICC Sentul tanggal 13 November 2019.

Pidato Presiden dalam rapat tersebut dapat diakses secara terbuka dan juga diliput oleh media.

"Namun, rekaman video pidato Presiden tersebut dipotong dan ditampilkan tidak utuh sehingga bisa menimbulkan asumsi dan persepsi yang tidak tepat," tuturnya.

Ari menambahkan, konteks pernyataan Presiden dalam acara tahun 2019 tersebut adalah untuk memastikan agar tidak ada pihak yang menghalangi agenda besar pemerintah selama lima tahun ke depan, seperti penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kinerja ekspor-impor. Semua itu, kata Ari, adalah untuk kepentingan bangsa.

"Bahkan dalam sambutan tersebut, Presiden juga mengingatkan aparat penegak hukum agak tidak menjerat orang yang tidak melakukan kesalahan, misalnya pejabat atau pelaku-pelaku bisnis yang sedang berinovasi untuk kemajuan Indonesia," jelas Ari.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden Grace Natalie meminta publik untuk melakukan pengecekan sendiri mengingat rekaman tersebut berasal dari pidato Presiden Jokowi yang dapat diakses publik.

"Silakan publik melakukan cek sendiri. Transkrip pidato lengkap bisa diakses siapapun di website Setkab. Tidak ada yang ditutupi," ucapnya.

 Grace juga meminta Hasto untuk fokus pada kasus Harun Masiku, daripada menyebarkan informasi yang tidak sesuai dengan fakta dan data.

"Baru kemarin memfitnah Pak Jokowi mau merebut PDI-P, hari ini keluar fitnah baru bahwa Pak Jokowi menggunakan penegak hukum untuk mengintimidasi," kata Grace.

 Sebagai informasi, rekaman diduga suara Jokowi tersebut ditunjukkan Hasto kepada wartawan setelah acara upacara HUT RI ke-79 di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved