Temuan Mayat di Labuhan Deli

Begini Kondisi Jenazah Pria yang Ditemukan di Bawah Pohon Mangrove, Diperkirakan Lebih dari Sehari

Menurut Kapolsek Medan Labuhan Kompol Panggil Sarianto Simbolon, saat ditemukan kondisi jenazah telah membusuk dan diperkirakan lebih dari sehari.

TRIBUN MEDAN/HO
Petugas sedang mengevakuasi jenazah pria yang ditemukan membusuk di Paluh Tower, di Lingkungan X, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Sesosok jenazah pria tanpa identitas ditemukan dalam kondisi membusuk di Paluh Tower, di Lingkungan X, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, pada Minggu (18/8/2024) pagi.

Menurut Kapolsek Medan Labuhan Kompol Panggil Sarianto Simbolon, saat ditemukan kondisi jenazah telah membusuk dan diperkirakan telah berada di dalam air lebih dari satu hari.

"Kondisi tubuhnya sudah sekitar 30 persen membusuk, badan menggembung, dan sidik jarinya rusak. Diperkirakan meninggalnya sekitar dua atau tiga hari," kata Simbolon, Senin (19/8/2024).

Katanya, dari hasil pemeriksaan sementara tidak ada ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuhnya.

Namun meski demikian, pihaknya tetap akan menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit untuk memastikan penyebab tewasnya pria itu.

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, diduga korban hanyut terseret arus sungai," sebutnya.

Sebelumnya, Nelayan di kawasan Paluh Tower, di Lingkungan X, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, dihebohkan dengan temuan mayat pria tanpa identitas.

Menurut salah seorang nelayan, Darwis (50), jasad pria tersebut ditemukan, pada Minggu (18/8/2024) sekira pukul 08.00 WIB.

Pagi itu, ia dengan menggunakan sampan sedang mencari udang di aliran sungai di kawasan tersebut.

"Saya melihat jasadnya di pusaran air yang berputar-putar dan tersangkut di ambai (jaring udang), dengan posisi telentang dan mengambang," kata Darwis, Senin (19/8/2024).

Katanya, kemudian ia memberitahu kepada nelayan lain yang juga sedang mencari udang di lokasi tersebut.

"Saya bilang sama kawan yang juga nyari udang, ada mayat dan kami langsung kembali ke daratan dan memberitahukan kepada Kepling," sebutnya.

Darwis menyampaikan, setelah itu mereka bersama dengan petugas kembali lagi ke sungai untuk melihat jasad tersebut.

"Waktu kami kembali, jasad sudah berpindah tempat karena terseret arus air dan tersangkut di hutan mangrove," ujarnya.

Dikatakannya, lantaran prasarana tidak memungkinkan. Mereka pun menghubungi pihak Basarnas untuk membantu mengevakuasi jenazah.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved