Berita Viral
FAKTA BARU Kasus Aulia Risma Lestari, Selain Pemalakan Puluhan Juta, Juga Alami Pelecehan Seksual
Satu per satu temuan baru terkait bobrok Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Undip mulai terbongkar.
TRIBUN-MEDAN.COM - Satu per satu temuan baru terkait bobrok Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Undip mulai terbongkar.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap kasus perundungan (bullying) yang dialami dr Aulia Risma Lestari, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang tersebut sudah sangat keterlaluan.
Budi mengungkapkan dr Aulia selama menjalani PPDS tidak hanya mengalami perundungan, tetapi pelecehan seksual, tekanan psikologis, hingga pemerasan yang berujung pada kematian.
“Perundungan ini sudah keterlaluan, ada kekerasan fisik dan mental, pelecehan seksual, hingga permintaan uang,” katanya dikutip dari Tribunnews, Selasa (3/9/2024).
Situasi ini semakin diperburuk dengan meninggalnya ayah Aulia, Moh Fakhruri, pasca pemakaman Aulia.
Budi menyebut kasus perundungan terhadap dr Aulia menunjukkan kurangnya komitmen para pemangku kepentingan dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Perundungan di dalam kampus telah berlangsung selama puluhan tahun tanpa evaluasi dan perbaikan dari pihak kampus.
Selama menjabat sebagai Menkes, Budi telah tiga kali meminta agar masalah perundungan di lingkungan kampus diselesaikan agar tidak mempengaruhi kesehatan mental calon dokter yang sedang menempuh pendidikan.
Budi menolak anggapan perundungan dapat membentuk dokter spesialis yang tangguh.
Ia membandingkannya dengan pendidikan TNI-Polri dan pelatihan pilot yang fokus pada disiplin latihan keras, bukan perundungan.
Menurutnya, pandangan keliru seperti itu harus dihapuskan dari dunia pendidikan.
“Tidak benar bahwa perundungan digunakan sebagai alasan untuk menciptakan tenaga profesional yang tangguh,” tegasnya.
Sebelumnya, dr Aulia Rahma Lestari diduga bunuh diri karena mengalami perundungan dari seniornya di RSUP Dr Kariadi Semarang.
Dari hasil penyelidikan sementara Kemenkes, terungkap dr Aulia kerap dipalak oleh seniornya. Pemalakan ini terjadi sejak semester pertama dari rentang waktu Juli-November 2022.
Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril mengatakan besaran palak sekitar Rp 20 juta sampai Rp 40 juta.
| Tanggapan Jokowi terkait Kerugian Triliunan Kereta Cepat, Kini Mahfud MD Tantang KPK Jika Dipanggil |
|
|---|
| Duduk Perkara Nikita Mirzani dengan Reza Gladys, Langkah Hukum NIkmir Setelah Divonis 4 Tahun |
|
|---|
| NIKITA MIRZANI Tak Takut Vonis 4 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar: Gue Pikir Malah Tadi 30 Tahun |
|
|---|
| SANDRA DEWI Nyerah? Tiba-Tiba Cabut Gugatan Terkait Kejagung Sita Asetnya, Kini Terkuak Fakta Baru |
|
|---|
| Kabur Usai Tabrak 4 Orang Sekeluarga hingga Tewas, Sopir Pikap L300 Akhirnya Ditangkap |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.