PON 2024
Belasan Volunteer Cabor Tinju di Kota Siantar Jamin Konsumsi Aman, Tepat Waktu: Atlet Puji Makanan
16 orang volunteer atau sukarelawan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh- Sumut dari berbagai kabupatan/kota di Sumatera Utara
TRIBUNMEDAN.COM, SIANTAR- 16 orang volunteer atau sukarelawan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh- Sumut dari berbagai kabupatan/kota di Sumatera Utara bertemu di Kota Pematangsiantar.
Belasan volunteer itu menjadi tim konsumsi yang bertanggungjawab perihal makanan dan minuman di venue cabang olahraga tinju yang berlangsung di Auditorium Universitas HKBP Nomensen, Kota Pematangsiantar.
Mereka tiba di Kota Siantar pada Minggu (8/9/2024) dalam satu tim setelah menjalani pembekalan di Medan. Tugasnya, menyalurkan makanan untuk delapan bidang yang tergabung dalam official PON XXI.
Baca juga: PSAWI Sumut Sediakan Boat Pajangan Bagi Para Pengunjung yang ingin Berswafoto
Kedelapan itu yaitu, bidang Humas Publikasi, Media Center, Kesehatan, Medical Center, Pertandingan, Konsumsi, Transportasi dan Peralatan.
Mereka-lah yang menjamin seluruh bidang itu tidak merasakan lapar dan haus.
Bukan itu saja, terkadang mereka diminta menyalurkan makanan ke seluruh kontingen tinju yang berasal dari 31 provinsi se Indonesia.
Koordinator Tim, Ahmad Fauzi mengatakan, ia dan timnya harus terlebih dahulu memastikan seluruh bidang telah mendapat makanan, kemudian mereka baru bisa makan.
“Karena beberapa bidang itu tidak bersamaan datangnya, jadi kami harus menunggu mereka terlebih dahulu. Jika tidak kelihatan di area venue, kami menghubungi untuk memastikan kapan bisa diantar makanannya,” kata Fauzi, Senin (16/9/2024).
Tim konsumsi terdiri dari 11 wanita dan 5 pria. Mereka adalah, Ahmad Fauzi, Hengki Perdinando Purba, Mika Indri Lamganda Purba, Putri Kezia Benedikta Sianturi, Kevin Parlindungan Purba, Cindira Barus, Anggi Fadiyah Pulungan, Vinesya Shintauly Siahaan.
Kemudian Devi Herawati, Priscilla Catiusca Isabel Butar butar, Roqiqoh Paco Negara, Yosepin Emeliani Lumban gaol, Putri Elisa, Jhonatan Silitonga, Anggriani Wasti Winna Manik dan Helencia Dahliana Saragih.
Capek dan lelah menjadi perasaan mereka setiap hari. Tidak ada waktu libur, dan hanya bisa istirahat setelah atau sebelum waktu makan.
Namun itu dijadikan pengalaman berharga bagi para sukarelawan konsumsi.
Selain itu, mereka juga mengaku mendapat banyak pembelajaran saat menjadi sukarelawan.
Mulai dari cara berkomunikasi yang baik dan formal, serta mendapat banyak teman-teman baru. Tentu saja tidak semua tempat dan pekerjaan mendapat pengalaman seperti itu.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.