Berita Viral

Profil Bonnie Triyana, Dapat Rezeki Nomplok Jadi Anggota DPR RI Usai Tia Rahmania Dipecat PDIP

Sosok Bonnie Triyana menjadi satu dari segelintir caleg gagal di Pemilu Legislatif yang mendapat rezeki nomplok.

Editor: Juang Naibaho
Instagram
Bonnie Triyana menggantikan Tia Rahmania menjadi anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029. Tia Rahmania saat ini telah dipecat PDIP dari keanggotaan partai. 

Pada tahun 2012, Ia juga terlibat dalam kelompok yang berhasil mengadvokasi untuk pemulihan bekas sekolah Sarekat Islam di Semarang yang telah rusak, karena signifikansi historisnya terhadap gerakan anti-kolonial di Belanda. Hindia Timur.

Pada tahun 2018, ia membantu Pemerintah Kabupaten Lebak di Banten mendirikan Museum Multatuli di Rangkasbitung di sebuah gedung yang dibangun tahun 1923 yang semula merupakan kantor Wedana (sejenis pejabat kolonial).

Pada awal tahun 2022, ia menjadi kurator tamu sebuah pameran Revolusi Nasional Indonesia di Rijksmuseum di Amsterdam.

Partisipasinya menjadi kontroversial di Belanda ketika itu. Dalam sebuah kolom di surat kabar Belanda NRC Handelsblad, ia menjelaskan pandangannya bahwa kata "Bersiap" harus dihilangkan dari pameran, dan mengatakan bahwa penggunaan istilah dalam pameran akan terlalu menyederhanakan narasi dalam pameran dan memperkuat stereotip orang Indonesia yang kejam dan biadab.

Federasi Belanda Indonesia mengajukan pengaduan ke polisi Belanda tentang masalah ini pada Januari 2022, menuduh Triyana menstigmatisasi orang-orang Indonesia dan Belanda yang selamat dari periode sejarah itu dan meremehkan kekerasan terhadap mereka.

Polisi memutuskan untuk tidak melanjutkan dakwaan, sementara Rijksmuseum terus menggunakan istilah itu dalam pameran dan mencatat bahwa Triyana telah mengungkapkan pendapat pribadinya dalam editorial.

Pada 23 Mei 2022, ia muncul di depan komite tetap Belanda untuk Urusan Luar Negeri di Dewan Perwakilan Rakyat (Belanda) untuk mempresentasikan perspektif Indonesia tentang kekerasan yang terjadi selama keberangkatan Belanda dari Indonesia.

Dikutp dari Kompas.id, Bonnie Triyana adalah pendiri majalah sejarah populer Historia, yang kini menjadi situs web informasi sejarah dan produk tayangan audiovisual sejarah.

Lebih dari 20 tahun dia bergelut dalam perjuangan menghadirkan berbagai informasi sejarah agar menjadi wacana publik. 

Ilmu sejarah yang dianggap membosankan dan sebelumnya hanya dibahas secara formal diboyong Bonnie ke ranah populer dan menjadi diskursus masyarakat baik di media resmi maupun media sosial.

Sejak kuliah, tahun 1999-2000, Bonnie bersama komunitas pegiat sejarah di Semarang membuat lembaga Masyarakat Indonesia Sadar Sejarah (Mesiass). 

Mereka berusaha membangun kesadaran memahami sejarah di masyarakat, terlebih ketika mendapati banyak sisi sejarah yang gelap seputar peristiwa 1965 dan juga saat menemukan naskah pidato Bung Karno tentang ”Revolusi Belum Selesai” yang ditutup tinta hitam saat melakukan riset di Arsip Nasional Republik Indonesia tahun 2002.

”Sejarah harus dikenalkan dan dikembalikan ke masyarakat sebagai diskursus atau percakapan rakyat,” kata Bonnie.

Polemik Kritik Tia Rahmania 

Melenggangnya Bonnie ke Senayan menggantikan Tia Rahmania menjadi sorotan karena dipautkan dengan polemik kritikan terhadap Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved