HEBOH Petugas Diduga Ambil Lagi Telur Bantuan Untuk Ibu Hamil Usai Difoto, Isi Kantongnya Dikuak

TRIBUN-MEDAN.com - Heboh petugas diduga ambil lagi telur bantuan untuk ibu hamil usai difoto.

Isi kantongnya pun dikuak.

Sebuah video memperlihatkan pembagian bantuan ibu hamil di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, viral di media sosial.

Baca juga: GAYA Kampanye Calon Wali Kota Beristri 4, Satu per Satu Dipanggil Naik ke Panggung

Salah satu videonya dibagikan oleh akun Instagram @memomedsos, Minggu (6/10/2024).

Dalam video yang dibagikan, nampak momen pembagian bantuan untuk ibu-ibu hamil.

Di ruangan tersebut terpampang sebuah banner yang menyatakan lokasi pembagian, yakni di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot.

Dikutip Tribun-medan.com dari TribunJabar.com, seorang ibu hamil tengah menerima bantuan dari ibu-ibu yang bertugas.

Baca juga: SEDANG BERLANGSUNG Dejan FC Vs PSMS Medan, Akses di Sini Nonton Live Streaming Gratis via HP

Ibu hamil itu memegang bantuan yang tersimpan di kantong plastik berwarna putih.

Selain itu, ibu hamil itu memegang satu wadah berisi beberapa butir telur yang terpisah dari plastik.

Kemudian, ibu-ibu petugas itu pun memotret ibu hamil yang menerima bantuan tersebut.

Setelah selesai difoto, ibu hamil itu hendak memasukkan telurnya ke dalam kantong plastik.

Tetapi, petugas lantas meminta kembali telur itu dan menyimpannya di atas meja.

Ibu hamil itu pun berjalan meninggalkan tempat sambil menengok isi bantuan di dalam kantong plastiknya.

Dari video lainnya, peristiwa serupa pun terjadi pada ibu hamil yang lain.

Kemudian, ada video yang menunjukkan isi bantuan ibu hamil di dalam kantong plastik tersebut.

Baca juga: PLN Indonesia Power UBP Pangkalan Susu Raih Predikat TAAT Pelaporan SMK2 Tahun 2024

Bantuan tersebut terdiri dari satu kotak susu ibu menyusui, dan dua bungkus biskuit berbeda merek.

Unggahan viral itu lantas menuai kontroversi dan berbagai komentar dari warganet.

Hingga berita ini diturunkan, Tribunjabar.id sedang menggali informasi terkait peristiwa itu kepada pihak-pihak terkait.

Hal serupa pernah terjadi pada warga di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Mereka seolah kena prank karena penyaluran bantuan sosial (bansos) diambil lagi, cuman numpang foto.

Dalam video yang viral ini, seorang warga yang sedang duduk tampak didatangi pria dengan mengenakan baju berwarna biru.

Nenek tersebut tampak diberikan bungkusan oleh pria ini.

Baca juga: Profil Kabupaten Toba Samosir yang Memiliki 16 Kecamatan, 13 Kelurahan dan 231 Desa

Disebut 'ngeprank' karena ganti bantuan setelah difoto, pihak Dinas Sosial (Dinsos) buka suara.

Pada awal rekaman memperlihatkan seorang petugas sedang melakukan penyaluran bantuan seorang nenek.

Petugas memberikan bantuan kemudian mendokumentasikannya dengan cara difoto.

Setelah difoto, bantuan yang diberikan ternyata ditukar dengan ukuran yang lebih kecil.

Sang nenek sempat bercakap-cakap sebentar sebelum akhirnya petugas pergi.

Hingga Selasa (5/12/2023), video sudah ditonton lebih dari puluhan ribu kali.

Ratusan warganet meramaikan dengan berbagai komentarnya.

Baca juga: Berita Populer, Tampang Panji Satria yang Tega Bunuh Echa Tampubolon, Pria Ditemukan Tewas di Parit

Termasuk mengecam serta mempertanyakan alasan petugas menukar bantuan yang diberikan.

Belakangan diketahui, penerima bantuan diketahui warga yang tinggal di Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

Dinas Sosial Kabupaten Semarang memberikan penjelasannya terkait video viral tersebut.

Diketahui, bantuan berupa makanan yang berasal dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.

Bantuan terdiri dari nasi, sayur, lauk, buah, kerupuk, hingga air minum.

Baca juga: KINI Sudah Move On, Unggahan Terbaru Felicia Tissue BIkin Netizen Heboh, Tampil Lebih Memukau

Sementara petugas yang menyalurkan bantuan berasal dari kelompok masyarakat (pokmas).

Kepala Dinsos Kabupaten Semarang, Istichomah menegaskan, bantuan yang didokumentasikan dengan bantuan yang diberikan ke penerima manfaat sama.

"Isinya tetap sama persis. Isi makanan ini sama dengan yang di boks hanya saja kemasannya lebih kecil," katanya, dikutip dari TribunJateng.com, Selasa.

Istichomah melanjutkan, Pokmas yang mendapatkan anggaran berkewajiban melaporkan setiap proses penyaluran bantuan.

Mulai dari proses memasak hingga pemberikan kepada warga wajib didokumentasikan untuk selanjutnya dikirim ke Kemensos.

Baca juga: PENGAKUAN Panji Satria Pembunuh Echa Tampubolon: Korban Ingkar Janji Setelah Dipuaskan di Ranjang

Istichomah menyebut perbedaan bantuan yang diberikan dengan yang didokumentasikan karena faktor efisiensi.

Wadah yang ringkas memungkinkan petugas Pokmas membawa bantuan lebih banyak sehingga lebih praktis dan menghemat waktu.

Di sisi lain, Istichomah tidak membantah pada akhirnya cara tersebut menimbulkan asumsi berbeda di media sosial.

Oleh karenanya Dinsos telah memberikan teguran kepada petugas Pokmas.

"Kami juga telah menegur pihak Pokmas Kecamatan Tengaran karena seharusnya mereka memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada penerima baru."

"Kami ingin klarifikasi bahwa mereka hanya bertindak sebagai penyedia data lansia tunggal yang ada di Kabupaten Semarang," kata Istichomah.

Baca juga: Pihak Man United Marah ke Jurnalis, 5 Media Besar Di Inggris Diboikot, Larang Meliput Erik ten Hag

Terakhir kata Istichomah, program bantuan ini juga diawasi oleh Kemensos.

Tim pusat akan turun langsung melakukan pengecekan.

"Jika terdapat ketidaksesuaian atau tidak memenuhi standar isi makanan, pihak Kemensos akan melakukan pengecekan langsung ke Pokmas di Kecamatan Tengaran yang mengurus bantuan tersebut," tutup Istichomah.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan