Demo Massa Aksi Gertak Dairi

Cerita Ibu di Dairi, Anaknya Alami Kekerasan Seksual hingga Keterbelakangan Mental

Saat itu, sang anak lalu menceritakan bahwa dirinya telah di cabuli oleh tetangganya sendiri. Sontak sang ayah langsung memanggil sang istri.

|
TRIBUN MEDAN/ALVI
Ibu di Dairi, menjelaskan peristiwa yang terjadi kepada anaknya yang mengalami kekerasan seksual saat berunjuk rasa di depan Kapolres Dairi, Rabu (9/10/2024). 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIDIKALANG- BS menceritakan kejadian yang memilukan yang dialami oleh sang anak yang masih berusia 11 tahun, Rabu (9/10/2024).

Kepada Tribun Medan, BS yang berlokasi di Kecamatan Tanah Pinem mengatakan,  peristiwa tersebut terjadi pada tahun 2022, dimana saat itu sang anak mendapat perlakuan tidak mengenakan dari tetangganya sendiri.

"Saat itu anak saya menceritakan bahwa dirinya mendapat uang. Lalu suami saya bertanya, darimana uang itu, lalu di jawabnya dari tulang (paman yang merupakan tetangga korban), " ujarnya.

Saat itu, sang anak lalu menceritakan bahwa dirinya telah dicabuli oleh tetangganya sendiri. Sontak sang ayah langsung memanggil sang istri dari tetangganya.

"Kemudian kami melaporkan lah ke kepala desa, dan kepala desa langsung mengarahkan untuk langsung melapor ke Polisi, " sebutnya.

Dirinya bersama sang anak langsung menuju Polres Dairi, dengan jarak tempuh yang sangat jauh.

Setelah memberikan laporannya, ia sempat mendapat panggilan dari Polres Dairi. Akan tetapi, lama kelamaan sudah tidak ada kabar dari pihak Kepolisian.

"Jarak dari rumah kami pun ke Polres Dairi sangat jauh. Setiap pergi kesana minimal harus bawa uang Rp 500 ribu untuk keperluan kami disana. Kami pun juga sempat mendiamkan laporan tersebut, karena sudah tidak sanggup lagi untuk membayar keperluan kami kesana, " sebutnya.

Akan tetapi, setelah mendapat info dari pendamping mereka kala itu, bahwa Polisi yang menangani kasus tersebut sudah pindah.

"Kami tidak tau akhir dari laporan itu. Setelah kami tanya, ternyata sudah pindah Polisinya, " sebutnya.

Saat ini kondisi sang anak yang sudah menginjak usia 13 tahun sangat memprihatinkan. Bahkan, pihak keluarga terus mendampingi kemana sang anak pergi agar tidak terjadi hal - hal yang tidak di inginkan.

"Bahkan ke sekolah pun kami dampinginya. Enggak bisa kami tinggalin dia sendirian. Pokoknya sudah kurang kali lah mentalnya, " tutupnya.

(Cr7/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved