Penganiayaan Anak

Pengasuh Day Care yang Aniaya Anak Cuma Wajib Lapor, Tidak Dipenjarakan, Cici Kecewa pada Polisi

Kekecewaan dirasakan dan dikeluhkannya lantaran Polisi tidak memenjarakan Untari Panggabean, meski sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Cici Anastasya (28) ibu korban balita berusia 1 tahun 4 bulan yang diduga dianiaya oleh pengasuh di penitipan anak Murni Day Care, Komplek Al- Abadi, Tanjung Rejo, Medan Sunggal, Rabu (9/10/2024). Ia menyebut anaknya trauma dan alami luka memar. 

Esok harinya, 2 Oktober, korban sudah tidak dititipkan ke Day Care karena dada dan pipi anaknya memar.

Itu juga dikonfirmasi kepada pemilik Day Care dan pemilik menyatakan sudah memberikan sanksi kepada pengasuh tersebut.

Pemilik juga bilang akan memberikan pengasuh baru untuk anak Cici, tanpa permintaan maaf.

"Tapi pihak ownernya konfirmasi hanya balasan 'baik kak emailnya Kita pindah ke umi yang lain dan pengasuhnya sudah saya kasih SP3',"ungkapnya.

Karena kesal anaknya diperlakukan buruk, Cici langsung membuat laporan ke Polrestabes Medan pada 2 Oktober, beserta melakukan visum di RS Bhayangkara TK II Medan.

Bahkan, ia juga memutus kontrak penitipan anak yang seharusnya dititip sejak 15 Juli hingga 15 Oktober.

Dari situ juga tidak ada permintaan maaf ataupun permintaan menanyakan bagaimana keadaan anak ataupun pengobatan anak tidak ada dan saya tunggu etika baiknya sampai di malam juga tidak ada telepon. 

"Tanggal 2 Oktober saya buat pengaduan ke Polrestabes Medan dan di hari itu juga kami langsung mengecek lokasi kejadian, dan visum di RS Bhayangkara. Setelah itu ditindaklanjuti sampai di tanggal 7 Oktober baru naik bap-nya."

Dugaan penganiayaan yang dilakukan pengasuh Day Care ini diduga dialami anaknya sejak tanggal 20 September lalu.

Hal itu berdasarkan rekaman CCTV yang mereka dapatkan secara langsung, karena diberi akses oleh pemilik kepada orangtua.

Akibat dugaan penganiayaan ini, balita berusia 1 tahun 4 bulan ini mengalami trauma ketika melihat seorang wanita yang berpenampilan mirip seperti pengasuh.

Kemudian, ia juga tidak mau disuapin makan menggunakan sendok besi.

Bahkan, balita ini sempat dirawat lantaran demam tinggi.

"Kalau dampaknya ke anak dia trauma sampai sekarang dan dia tidak mau bertemu dengan perempuan berhijab ketakutan, tidak mau makan menggunakan sendok dan demam tinggi,"katanya.

"Dia sempat opname karena demam tinggi di hari Minggu nya,"sambungnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved