Berita Viral

FAKTA-FAKTA Tewasnya Pemimpin Hamas yang Baru, Yahya Sinwar, saat Israel Menyerang Rafah

Fakta-fakta tewasnya Pemimpin Hamas Yahya Sinwar saat Israel menyerang Rafah, wilayah di bagian selatan Jalur Gaza, Palestina pada Rabu (16/10/2024).

Editor: AbdiTumanggor
BBC
Yahya Sinwar (BBC) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Fakta-fakta tewasnya Pemimpin Hamas Yahya Sinwar saat Israel menyerang Rafah, wilayah di bagian selatan Jalur Gaza, Palestina pada Rabu (16/10/2024) waktu setempat. 

Kabar Yahya Sinwar meninggal dunia baru dikonfirmasi Israel pada Kamis (17/10/2024) setelah melakukan tes DNA terhadap pemimpin Hamas ini.

Sebelum tewas, ia sempat dikabarkan meninggal setelah Israel melancarkan serangan ke Gaza pada akhir September hingga awal Oktober 2024.

Foto yang dilansir Khaberni dari Kan, yang menunjukkan adanya kesamaan bentuk gigi dari jenazah yang meninggal dalam serangan Israel dengan pemimpin Hamas Yahya Sinwar semasa hidup.
Foto yang dilansir Khaberni dari Kan, yang menunjukkan adanya kesamaan bentuk gigi dari jenazah yang meninggal dalam serangan Israel dengan pemimpin Hamas Yahya Sinwar semasa hidup. (khaberni/HO)

Kronologi Yahya Sinwar tewas

Dilansir dari BBC, Jumat (18/10/2024), sebelum Yahya Sinwar tewas, ia menghabiskan sebagian waktunya dengan bersembunyi di terowongan bawah tanah di Gaza, Palestina. 

Ia bersembunyi di lokasi tersebut bersama beberapa pengawal dan sandera dari Israel yang dijadikan perisai hidup. 

Meski hidup dalam persembunyian, Sinwar tewas di tangan Israel dalam peristiwa yang tidak disengaja di Gaza selatan pada Rabu.

Pada saat itu, patroli Israel dari Brigade Bislamach 828 melakukan patroli di sebuah daerah di Rafah bernama Tal al-Sultan.

Patroli kemudian mengidentifikasi tiga anggota Hamas lalu melakukan penyerangan setelah mereka memastikan tidak ada sandera yang dibawa.

Saat serangan terjadi, patroli Israel dan anggota Hamas terlibat baku tembak.

Namun, patroli Israel tidak kembali ke lokasi kejadian setelah kontak tembak. 

Israel baru mendatangi lokasi kejadian pada Kamis (17/10/2024) pagi atau satu hari setelah kontak tembak dengan anggota Hamas. 

Pada saat itu, mereka menemukan anggota Hamas telah tewas dan salah satu di antaranya memiliki kemiripan dengan Sinwar.

Patroli Israel membiarkan jenazah anggota Hamas di lokasi penemuan karena takut terkena jebakan.

Untuk mengidentifikasi anggota Hamas, tim patroli memotong jari jenazah lalu mengirimnya ke Israel untuk dilakukan pengujian.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved