Berita Viral

Jenderal Maruli Ambil Tindak Tegas Oknum TNI Bantai Warga Sipil di Sibiru-biru

Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, Angkatan Darat (AD) tidak mentolerir penyerangan terhadap warga sipil.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Salomo Tarigan
DOK TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Jenderal TNI Maruli Simanjuntak 

"Delapan orang korban masyarakat yang luka-luka sudah dipindahkan dari rumah sakit Sembiring ke Rumah Sakit Putri Hijau, dan akan diberikan pengobatan secara terbaik, sehingga mereka sampai sembuh," pungkasnya.

Sudah 3 Kali Lakukan Penyerangan 

 Tokoh masyarakat, sekaligus warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Tony Sinuhaji mengungkap, penyerangan yang dilakukan personel TNI dari Batalyon Armed 2/105 Kilap Sumagan terhadap warga sebanyak tiga kali.

Pertama, pada Jumat 8 November sekira pukul 21:30 WIB, sekitar puluhan personel TNI berpakaian preman datang ke desa membuat kerusuhan.

Mengendarai sepeda motor knalpot tidak sesuai standar, bawa senjata tajam dan balok mereka mulai menyisir jalan-jalan kecil permukiman.

Warga pun kalang kabut menyelamatkan diri melihat keberingasan mereka karena tanpa basa-basi memukuli masyarakat.

Tony Sinuhaji menyebut, saat datang ke permukiman, mereka tidak permisi mencari siapa dan keperluannya apa. 

Belakangan baru diketahui, mereka mencari seseorang yang sore harinya sempat cekcok dengan dua personel TNI.

"Awal mulanya, sekitar pukul 21:30 WIB mereka (TNI) datang, jadi mereka datang itu gak semua, ada yang di jalan dan ada yang masuk. Ada yang memarkirkan kereta, entah nampaknya anak muda disini, entah siapa atau di curigainya, ngejar, masuk ke gang-gang, tapi ada juga (warga) yang nanya mau kemana, pak langsung di pukuli. Jadi disitu kayak brutal gitulah,"ungkap Tony, ditemui di lokasi kejadian, Senin (11/11/2024) sore.

Aksi anarkis yang dilakukan TNI ini rupanya menuai reaksI masyarakat desa, yang awalnya ketakutan mulai bersatu melawan.

Antara warga dan puluhan TNI disebut sempat bentrok hingga akhirnya warga desa berhasil mengusir mereka sampai kalang kabut.

Bahkan, dua personel TNI belakangan sempat dikabarkan hilang atau terpisah dari gerombolannya.

Sekitar lima sepeda motor mereka pun sempat ditinggal begitu saja karena kalah dengan masyarakat.

"Jadi yang pertama, seperti itulah kejadiannya, karena anak kampung disitu udah ramai juga, melawan juga mereka hingga (TNI) lari terbirit-birit karena pasukannya masih sekitar 30-an. Ternyata kabarnya, ada 2 orang (TNI) gak balik ke asrama, itu nyasar dari gereja katolik itu sampai ke kuburan china sana. Kami tak tau."

Beberapa waktu kemudian, prajurit Angkatan Darat (AD) itu kembali lagi dengan jumlah yang lebih banyak yakni sekitar ratusan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved