Berita Viral

Jenderal Maruli Ambil Tindak Tegas Oknum TNI Bantai Warga Sipil di Sibiru-biru

Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, Angkatan Darat (AD) tidak mentolerir penyerangan terhadap warga sipil.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Salomo Tarigan
DOK TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Jenderal TNI Maruli Simanjuntak 

Di sinilah mereka semakin bringas, mendobrak pintu rumah, menyeret hingga membacok warga sampai Raden Barus tewas.

Penyerangan kedua ini mereka mencari keberadaan dua rekannya yang tertinggal dari rombongan.

Mereka mengira, dua kawannya disekap warga sehingga tidak ada di Batalyon. 

Padahal belakangan, dua perajurit tersebut ketakutan lari terbirit-birit ke kebun warga sampai akhirnya ada yang tiba ke klinik terdekat akibat luka saat bentrokan.

Makanya, kata Tony, personel TNI saat penyerangan kedua mencari dua nama rekannya sambil mendobrak pintu rumah warga.

"Jadi belum nyampe ke asrama kurasa 2 kawannya sehingga mereka berpikir ‘aduh kawan kita disekap itu’ itulah pengertian mereka. Datanglah rombongan yang ke-2 situ makin ramai, nyari kawannya la dia ‘di mana si ginting’ di sinilah (warung) kejadian kedua."

Dari penyerangan kedua yang dilakukan personel TNI ini, sebanyak 8 warga dibacok, dihajar, lalu dibawa ke Batalyon Armed.

Mereka adalah warga berjenis kelamin laki-laki, di antaranya Rofikar Sanjaya Tarigan, yang mengalami luka di kepala dan sekujur tubuhnya.

Sedangkan, Raden Barus, sudah tewas ditusuk dan dihajar ketika dia mencari keberadaan cucunya karena khawatir akan jadi korban.

Usai dibawa ke Batalyon, mereka dipulangkan karena mulai banyak tekanan ataupun informasi ke Batalyon salah sasaran. Situasi pun sempat mereda.

"Dipulangkan setelah suasana dingin, sudah banyak telepon ke Batalyon Armed. Yang menyebutkan bahwasanya itu sudah salah tangkap. Dipulangkan itu pada malam Sabtu dini hari."

Dari penyerangan ke dua, satu orang tewas yakni Raden Barus dan 8 orang luka berat.

Sedangkan 8 orang warga lainnya mengalami luka ringan.

"Untuk total keseluruhan berkisar 20 orang yang alami luka-luka."

Beberapa saat kemudian, rupanya ratusan TNI kembali datang ke Desa Selamat membuat rusuh.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved