Breaking News

Sumut Terkini

Kata Iskandar Sugito Calon Bupati Langkat Soal Kutipan Uang Pakai Toilet di Sekolah Miliknya

Namun pada, Kamis (14/11/2024) sekitar pukul 05.55 WIB, Iskandar memberikan tanggapannya. 

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANIL
School & Foundation Al Hidayah di Jl Sutoyo, Lingkungan VI, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.  

Seperti yang dilakukan oleh pasangan calon Iskandar Sugito-Adli Tama Sembiring. Paslon ini menguliti lawannya pada debat sub tema pendidikan menjelang kontestasi pilkada mendatang. 

Mereka menganggap dunia pendidikan di Kabupaten Langkat diduga tak ada kemajuan hingga sampai saat ini. 

Hal ini disampaikan Iskadar-Adli diduga untuk menjatuhkan elektabilitas paslon Syah Afandin-Tiorita Br Surbakti. 

Apalagi Syah Afandin diketahui eks Waki Bupati Langkat, periode 2019-2024 yang pada saat itu berpasangan dengan Terbit Rencana Peranginangin. 

Iskadar Sugito-Adli Tama Hidayat Sembiring, selalu membawa harapan atas perubahan dunia pendidikan yang lebih baik lagi jika terpilih nantinya. 

Namun kenyataannya, temuan wartawan Tribun Medan dilapangan, terdapat satu sekolah swasta di Kecamatan Stabat yang diduga mengutip uang muridnya saat hendak membuang air kecil dan besar di toilet sekolah itu. 

Seperti halnya di School & Foundation Al Hidayah di Jl Sutoyo, Lingkungan VI, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Stabat, Langkat.

Sekolah yang disebut-sebut milik Calon Bupati Langkat, Iskandar Sugito ini diduga mengutip uang muridnya saat hendak membuang air kecil dan besar di toilet. 

"Anak saya sekolah di situ (Yayasan Al Hidayah). Siswa yang buang air kecil, dikenakan biaya. Ini kan hal yang gak wajar. Karena, siswa yang sekolah di sana juga bayar uang sekolah," ujar wali murid yang meminta identitasnya tak disebutkan dalam pemberitaan, Rabu (13/11/2024). 

Bahkan, anak dari wali murid ini terpaksa buang air besar di celana, karena takut menggunakan toilet sekolah karena tak memiliki uanhg. 

Mayoritas siswa juga lebih memilih tidak menggunakan toilet di yayasan itu, karena dibebani biaya.

"Lucu aja rasanya, bapak itu (Iskadar Sugito) dalam kampanyenya selalu mengangkat isu dunia pendidikan. Tapi di sekolahnya sendiri kencing pun bayar. Sampai segitunya kali nyari keuntungan. Kesannaya kan jadi gak sesuai antara ucapan dan kenyataannya," ujar wali murid.

(cr23/tribun-medan.com) 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved