Sumut Terkini

BBPOM Medan Memantau dan Evaluasi Program Intervensi Keamanan Pangan di Kabupaten Samosir

Intervensi keamanan pangan di Kabupaten Samosir. Hal ini dilakukan pada jajanan anak sekolah.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Pihak BBPOM Medan memantau dan mengevaluasi program. Intervensi keamanan pangan di Kabupaten Samosir. Hal ini dilakukan pada jajanan anak sekolah. Pihak BBPOM melaksanakan pertemuan Lintas Sektor yang digelar di Ruang Lobby Kantor Bupati Samosir, Rabu (20/11/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, PANGURURAN - Balai Besar POM Medan memantau dan mengevaluasi progra.

Intervensi keamanan pangan di Kabupaten Samosir. Hal ini dilakukan pada jajanan anak sekolah.

Pihak BBPOM melaksanakan pertemuan Lintas Sektor yang digelar di Ruang Lobby Kantor Bupati Samosir, Rabu (20/11/2024). 

Sejumlah OPD dan kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan turut serta dalam pertemuan tersebut. 

Dalam pertemuan ini, ada tiga agenda yang dilaksanakan, diantaranya: penyampaian hasil monitoring dan evaluasi program intervensi keamanan pangan di Kabupaten Samosir, penyusunan program keamanan pangan desa dan penyerahan sertifikat bagi desa, pasar dan sekolah yang diintervensi pada Tahun 2025.

Asisten III Arnod Sitorus berharap, BBPOM Medan dapat terus bersinergi dan berkoordinasi dengan perangkat daerah di Kabupaten Samosir untuk tetap melakukan monitoring, skrining terhadap keamanan pangan di Kabupaten Samosir dari kandungan zat-zat kimia yang berbahaya.

Termasuk tempat jajanan yang ada di sekolah-sekolah perlu dilakukan skrining yang terjadwal, agar para siswa generasi penerus dapat terhindar dari jajanan yang mengandung zat-zat kimia berbahaya.

"Harapan kami kegiatan ini dapat berkelanjutan, tidak hanya bentuk sosialisasi dan monitoring saja akan tetapi lebih kepada implementasi dilapangan tentunya," kata Arnod Sitorus, Kamis (21/11/2024). 

Sebelumnya, Ketua Tim Infokom BBPOM Medan, Yanti Agustini Harahap memaparkan, program desa pangan aman bertujuan membentuk kemandirian dalam mewujudkan keamanan pangan hingga tingkat perseorangan.

Ia juga menyampaikan, tujuan program tersebut guna meningkatkan partisipasi aktif masyarakat mewujudkan pangan yang aman dan bermutu dan meningkatkan daya saing produk Pangan lokal Desa yang aman dan bermutu.

"Pada tahun 2024, penunjukan desa pangan aman di Kabupaten Samosir yaitu Desa Hariara Pohan, Kecamatan Harian," kata Yanti.

Sedangkan untuk pasar pangan aman berbasis komunitas yang mendapat perlakuan intervensi keamanan pangan adalah Pasar Tradisional Pangururan.

"Dan untuk sekolah yang diintervensi program pangan jajanan anak sekolah aman (PJAS) adalah SMP Budi Mulia Pangururan, SD Swasta Santo Mikhael Pangururan, SMK Negeri 1 Simanindo, SD Negeri 1 Pardomuan I, SMAN 1 Pangururan, dan SMPN 1 Pangururan," terangnya. 

Pihak BBPOM Medan juga melakukan bimtek bagi kader keamanan pangan desa dan petugas pengelola pasar untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam mengawasi keamanan pangan melalui pengambilan contoh (sampling) dan pengujian bahan berbahaya dalam pangan dengan menggunakan test kit/ alat uji cepat kimia.

"Melalui kader-kader yang kita latih, juga kita lakukan penyuluhan kepada komunitas dan masyarakat tentang keamanan pangan dan bahaya penyalahgunaan bahan berbahaya dalam pangan," jelasnya.

Untuk intervensi PJAS, ia berharap dukungan dan tindakan dari banyak pihak; kepala sekolah, guru, peserta didik, penjaja/ penjual makanan, dan orang tua. 

"Seluruh pihak ini harus menjalankan perannya masing-masing dan saling mendukung satu dengan yang lain dalam menjamin keamanan pangan di sekolah," lanjutnya. 

"Pencemaran tertinggi yang terdapat pada PJAS berasal dari mikroba. Pencemaran ini terjadi karena kondisi bahan baku yang kurang baik dan proses pengolahan yang tidak higienis. Selain itu, adanya bahan tambah pangan, seperti pemanis buatan dan pengawet dengan dosis berlebih juga menjadi penyebab lain tidak amannya PJAS," terangnya.

Ia jelaskan, masalah ini menjadi sangat penting karena konsumsi PJAS yang tidak aman secara terus menerus akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan konsumennya, dalam hal ini anak sekolah. 

"Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak buruk PJAS tidak aman, yaitu dengan dibukanya kantin aman di sekolah. Dengan adanya kantin aman maka seluruh proses pengolahan, dari penyiapan bahan hingga pemasakannya dapat dikontrol oleh pihak sekolah," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com) 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved