Pembunuhan Anak di Deli Serdang

Ratap Tangis Rinaldi Simarmata pada Polisi setelah 2 Anaknya Tewas Ditikam Rudi Sihaloho: Gak Dendam

Sambil menangis histeris, Rinaldi Simarmata menceritakan detik-detik anaknya tewas ditikam oleh tetangganya bernama Rudi Sihaloho.

|
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
RATAP TANGIS RINALDI SIMARMATA - Suasana di rumah duka Jalan Masjid, gang Dahlia, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang. Wakapolrestabes Medan, AKBP Anhar Arlia Rangkuti (kiri) bertemu dengan orangtua keluarga para korban (kanan). 

Hanya beberapa menit, saat mereka melihat ke arah Natan yang tergeletak, bocah 7 tahun itu rupanya menoleh ke arah mereka.

Lemas tak berdaya, Natan mengerang, meringis kesakitan seolah-olah memohon kepada Willy dan yang lainnya supaya menolong.

Penuh rasa takut, gemetaran, akhirnya Willy memberanikan menolong Natan karena dilihatnya masih bernyawa.

Sedangkan dua adiknya, Owen dan Daren kala itu sudah tidak bergerak.

Melihat kondisi Natan masih bernyawa, saksi lain yang datang bersama Willy, langsung menyalakan sepeda motor dan memutar ke arah jalan raya.

Sedangkan Willy, langsung menggotong Natan, membopongnya sambil dibonceng dan mereka bergegas ke Rumah Sakit Mitra Medika.

Tak lama kemudian, warga lainnya juga mengevakuasi Owen dan Daren.
 
"Kondisi mereka sama semua, perutnya robek, ususnya terburai. Si Natan, masih hidup dan dia menoleh ke kami," kata Willy Simarmata, Selasa (10/12/2024).

Pembantai 3 Bocah Mengaku Tidak Menyesal 

Rudi Sihaloho tak menyesali perbuatannya menikam tiga anak, 9 Desember 2024
Rudi Sihaloho tak menyesali perbuatannya menikam tiga anak, 9 Desember 2024 (Tribun Medan)

Saat diintrogasi, dengan tangan diborgol dan memakai baju tahanan, pelaku mengaku tidak menyesal menikam ketiga bocah tetangganya itu.

"Nggak (menyesal) pak. Karena nggak dapatnya orang tuanya tadi," kata Rudi saat diintrogasi polisi.

Ia mengaku, perbuatannya tersebut bukan dilakukan karena dendam. Melainkan, dirinya merasa disepelekan oleh keluarga korban, karena pengangguran.

"Bukan karena dendam nya pak. Karena terus orang itu macam sepele kali nengok (aku), karena aku nggak bisa kerja," sebutnya.

"Sikit-sikit ngintip dari bawah jemurannya, terus manggil aku 'kudis,kudis' sambil ketawa orang itu," sambungnya.

Rudi mengaku, kesabarannya telah habis sehingga gelap mata dan melakukan penikaman terhadap ketiga bocah tetangganya itu.

"Jadi saya tidak bisa tahan emosi saya, langsung saya ambil pisau dari dapur. Nggak (menyesal), iya (puas)," pungkasnya.

(cr11/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved