Berita Viral

VIRAL Guru Ancam Tutup Sekolah dan Mogok Ngajar, Kecewa Uang Lauk Pauk tak Dibayar Selama 7 Bulan

Pilu nasib sejumlah guru yang mengajar di Jayapura. Mereka kecewa lantaran uang lauk pauk tak kunjung dibayar selama 7 bulan.

Editor: Liska Rahayu
KOMPAS.COM/Aser Serotouw
Guru-guru yang tergabung dalam organisasi PGRI Kabupaten Jayapura, saat menggelar konferensi pers, Selasa (26/12/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com - Pilu nasib sejumlah guru yang mengajar di Jayapura.

Mereka kecewa lantaran uang lauk pauk tak kunjung dibayar selama 7 bulan.

Hal ini pun membuat sejumlah guru tersebut mengancam akan menutup sekolah dan mogok mengajar. 

Adapun kasus ini dialami sejumlah guru di Kabupaten Jayapura yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Mereka menuntut hak-hak mereka yang belum dibayar. Yakni uang lauk pauk (ULP) selama 7 bulan. 

Rinciannya, ULP September-Desember 2024, serta tiga bulan ULP di 2023.

Ketua PGRI Kabupaten Jayapura, Andreas Swewali menegaskan, para guru, yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan guru honorer, telah menjalankan kewajiban mengajar dengan baik.

"Sekarang kami menuntut hak kami yang belum dibayar sampai sekarang," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Kamis (26/12/2024).

Andreas menambahkan, masalah keterlambatan pembayaran hak-hak guru ini telah menjadi isu yang berulang setiap tahunnya, dan hampir semua jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA/SMK, merasakannya.

"Hal ini membuat kami para guru merasa kecewa, karena hak-hak guru belum terbayarkan sampai hari ini," ungkapnya.

Menurut informasi yang diterima PGRI dari Dinas Pendidikan, usulan pembayaran hak-hak guru telah diajukan ke pihak keuangan sekitar 19 Desember 2024.

Namun hingga saat ini, pembayaran tersebut belum terealisasi.

"Kalau hak-hak kami sebagai guru-guru dibayarkan, maka kami bisa gunakan bersama untuk keluarga, guna menyambut hari raya Natal," kata Andreas.

Seharusnya, hak-hak guru sudah terbayarkan agar mereka bisa merayakan Natal dengan penuh kedamaian dan sukacita.

"Kami guru-guru PNS, PPPK, maupun honorer merasa sangat kecewa atas kinerja yang terjadi tahun ini, khususnya di bulan Desember ini," tuturnya dengan nada kecewa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved