PSMS Medan Dijual, Bobby Nasution Siap Beli, Ingin Duet dengan Edy Rahmayadi Bangun Ayam Kinantan

Isu PSMS Medan dijual terus merebak. Rencana penjualan saham klub berjuluk Ayam Kinantan ini, mendapat respons dari Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Pemain PSMS Medan berfoto bersama sebelum laga melawan Sriwijaya FC dalam lanjutan pertandingan Pegadaian Liga 2 Indonesia Babak Play Off Degradasi 24/25 di Stadion Baharoeddin Siregar, Kabupaten Deliserdang, Minggu (19/01/2025). PSMS Medan menang melawan Sriwijaya FC dengan skor 2-0. 

"Kalau soal harga, ya relatif. Tidak bisa kita cerita untung rugi. Selayaknya tim Liga 2 saja, tapi PSMS ini punya value yang lebih. Kalau memang serius untuk PSMS, calon pembeli tak seharusnya memperdebatkan hal itu," jelasnya.

Ia juga menambahkan pesan untuk pihak yang berminat mengambil alih PSMS. "Intinya, kami pun tahu diri. Dan kalau kata anak Medan, jangan tembak lari," ungkapnya.

Meski isu kepemilikan PSMS terus berembus, Arifuddin memastikan hingga kini belum ada kesepakatan resmi dengan pihak mana pun. 

"Masih saya dan ayah (Edy Rahmayadi) yang membiayai ini semua. Tolong doakan tim kita ini bisa melewati babak play off dengan baik. Saya tekankan kepada pemain harus bermain all-out demi marwah PSMS. Tugas saya adalah membiayai ini sampai selesai," ucapnya.

Saat ini, PSMS Medan tengah bersiap menghadapi babak playoff degradasi Liga 2. Meski menghadapi tekanan finansial dan isu kepemilikan, semangat juang tim Ayam Kinantan tetap tinggi. 

Sejarah PSMS Medan

PSMS Medan termasuk salah satu klub sepak bola tertua di Indonesia. Klub berjuluk Ayam Kinantan itu juga tercatat memiliki segudang prestasi di blantika sepak bola Nasional. 

Hingga dengan segala macam dinamikanya, PSMS Medan kini tertahan di kasta kedua kompetisi sepakbola Tanah Air.

Lalu, bagaimana sejarah terbentuknya PSMS Medan?

Pengamat sepak bola Sumut, Indra Efendi Rangkuti menuturkan, sejarah PSMS dimulai dengan lahirnya Delische Voetbal Bond (DVB). 

Dijelaskannya, secara eksplisit, para pemangku kepentingan sepakbola di Medan memulai rapat umum pertama untuk membentuk serikat, pada 7 Juli 1907. 

Kemudian dengan berdirinya OSVB pada tahun 1915, DVB secara terbuka menyatakan bersedia untuk berintegrasi dengan OSVB. 

Sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi, coverage area OSVB sudah tidak efektif lagi. Pada bulan September 1949, para pemangku kepentingan sepak bola di Medan membentuk VBMO.

Lalu, pada tahun 1948 VBMO diterjemahkan menjadi Persatuan Sepakbola Medan Sekitarnya dan kemudian serikat sepakbola Medan. 

Pada masa pendudukan Belanda, ada dua organisasi sepak bola di Negara Sumatera Timur, yakni Rumah Susun Football Club (RSFC) yang berdiri awal 1930-an dan Oost Sumatera Voettbal Bond (OSVB).

"Banyak yang menyebut RSFC dan OSVB ini embrio PSMS. Namun, tidak ada bukti yang jelas bahwa MVC, DVB, OSVB, VBMO, RSFC, dan klub sepak bola lain yang didirikan pada masa kolonial Belanda adalah cikal bakal PSMS," katanya, beberapa waktu lalu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved