Kesehatan

Benarkah Kebanyakan Makan Seblak Bisa Anemia? Simak Penjelasan Dokter Gizi Berikut Ini

Makan seblak bisa kena anemia jika terlalu keseringan. Alasannya, karena seblak sangat sedikit mengandung protein yang dibutuhkan oleh tubuh.

Editor: Array A Argus
kolase foto Shutterstock
Ilustrasi anemia makan seblak 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Media sosial beberapa hari terakhir ramai membahas tentang penyakit anemia yang timbul akibat makan seblak.

Sebab, ada seorang remaja putri di Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang menderita anemia karena kebiasaan mengonsumsi jajanan seblak.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kabupaten Karawang, Nurmala Hasanah mengatakan, bahwa saat ini ada 8.861 remaja putri dari total 33.106 remaja putri di wilayah tersebut mengalami anemia.

Baca juga: Daftar 144 Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan 2025, Ada Apa Saja?

"Anemia disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat serta kekurangan asupan nutrisi dan serat. Banyak remaja lebih memilih mengonsumsi mi bakso dan seblak," terang Nurmala, dilansir dari Kompas.com.

Sementara itu, Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, Inge Permadhi menjelaskan hubungan antara seblak dan anemia.

Ia menjelaskan, bahwa seblak bisa menyebabkan anemia jika komposisinya lebih banyak mengandung karbohidrat dan lemak, namun sangat sedikit mengandung protein.

Baca juga: Kisah Sedih Nabi Ayub, Diberi Allah Ujian Berat, Kehilangan Anak-Harta hingga Kena Penyakit Parah

"Contohnya, dalam satu porsi seblak hanya terdapat kerupuk, mi, sayur, dan beberapa potongan bakso. Padahal, protein baik hewani dan nabati adalah bahan utama pembuatan sel darah merah," ujar Inge.

Ia menambahkan, untuk mencegah anemia, tubuh membutuhkan zat besi yang dapat ditemukan pada makanan hewani seperti daging merah, hati, seafood, atau sumber nabati seperti sayuran hijau.

Inge juga menjelaskan bahwa meskipun seblak mengandung karbohidrat dan lemak yang cukup sebagai sumber energi, kurangnya protein menyebabkan tubuh tidak dapat membentuk sel darah merah dengan optimal.

Baca juga: Mengenal Penyakit PMK pada Sapi, Kambing dan Babi, Serta Cara Penularan dan Pencegahannya

"Protein yang dibutuhkan dapat diperoleh dari makanan segar atau makanan beku seperti sosis dan bakso, asalkan jumlahnya mencukupi kebutuhan protein harian," tambahnya.

Inge juga menanggapi anggapan bahwa minum teh setelah makan seblak dapat memengaruhi anemia. Ia menjelaskan bahwa teh memang dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh karena kandungan taninnya.

Namun, dampaknya tidak terlalu signifikan jika teh yang dikonsumsi tidak terlalu kental.

"Teh memang akan menghambat, tetapi teh yang diminum bukan yang benar-benar kental. Jadi, pengaruhnya ada, tetapi tidak sebesar kekurangan protein," jelasnya.

Baca juga: APA Saja Gejala Penyakit HMPV? Simak Daftar Ciri-Ciri Jika Terserang HMPV, PB IDI: Jangan Panik

Cara konsumsi seblak agar terhindar dari anemia

Untuk mencegah anemia, Inge menyarankan agar komposisi makanan, termasuk seblak, harus seimbang sesuai dengan konsep Piring Makanku.

Artinya, seblak tidak hanya mengandung karbohidrat dan lemak, tetapi juga harus dilengkapi dengan sumber protein hewani dan nabati serta sayur-sayuran.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved