Berita Viral
Sosok Wajah Rohmad Tri Hartanto, Suami Siri Uswatun yang Ditangkap, Menguak Kasus Mayat dalam Koper
Sosok wajah Rohmad Tri Hartanto. Pria tersebut ditangkap petugas jatanras Polda Jatim terkait kasus pembunuhan pada Minggu (26/1/2025) tadi malam
Potongan Kaki Ditemukan di Ponorogo
Potongan kaki yang ditemukan di Jalan Ponorogo-Magetan, Desa Sampung Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo,
Tim Polda Jatim bersama Satreskrim Polres Ponorogo menemukan potongan kaki yang diduga milik korban mutilasi Uswatun Khasanah di Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.
“Potongan kaki dibawa ke kamar jenazah RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) dr Harjono Ponorogo,” ungkap Kasatreskrim Polres Ponorogo, Rudy Hidajanto, Minggu (26/1/2025).
AKP Rudy mengaku hal itu berawal dari pengakuan pelaku yang telah ditangkap Polda Jatim. “Pelaku ngaku dimana-mana membuang potongan tubuh lain,” sambungnya.
Potongan kaki itu ditemukan oleh tim Polda Jawa Timur tadi jam 04:00 WIB.
“Jadi berdasarkan keterangan pelaku, dan benar ditemukan kaki tersebut,” tegasnya.
Setelah ditemukan, potongan kaki tersebut segera dievakuasi ke RSUD dr Harjono Ponorogo untuk dilakukan pemeriksaan kecocokan dengan bagian tubuh korban lainnya, yang telah dimakamkan oleh keluarganya pada Hari Jumat (24/1/2025) di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
“Temuan kaki tersebut langsung dievakuasi dan disimpan di RSUD Harjono,” tambah mantan Kasatreskrim Polres Magetan ini.
Kepala Korban Mutilasi di Ngawi Ditemukan di Ponorogo
Kepala korban mutilsai Ngawi, Uswatun Hasanah ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Minggu (26/1/2035).
Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro menuturkan kepala jenazah ditemukan pukul 08.00 WIB.
"Intinya tim jatanras (Polda Jatim) meminta bantuan untuk melakukan pencarian salah satu potongan tubuh ketemunya di wilayah Desa Slawe Kecamatan watulimo, termasuk beberapa barang buktinya," kata Eko, Minggu (26/1/2025).
Lokasi penemuan tak jauh dari jalan provinsi, tepatnya di bawah jembatan kecil. Kepala tersebut dibungkus tas plastik kresek berwarna putih.
"Pencariannya cepat sekali, tadi ada salah satu yang menunjukkan," lanjutnya.
Setelah ditemukan, kepala tersebut sempat dibawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek namun untuk otopsi yang lebih optimal dirujuk ke rumah sakit lain.
"Dibawa tim Polda Jatim untuk di labforkan," pungkasnya
Pengakuan Rohmad pada Polisi
Dikutip dari Surya Malang, terduga pelaku adalah pria asal Tulungagung, Jawa Timur.
Pelaku diketahui punya rekam jejak sabagai tukang jual beli mobil bodong seperti model kreditan, mobil gadai, dan lain-lain.
Disebut, pelaku dan korban memiliki hubungan spesial.
Pelaku merupakan suami siri korban.
Hal itu diungkapkan Direskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman.
"Pengakuan sementara katanya suami siri," kata Kombes Farman dikutip dari Tribun Jatim, Minggu (26/1/2025).
Ayah korban, Nur Khalim, menjelaskan, Uswatun semasa hidup sudah menikah tiga kali.
Uswatun Khasanah pertama kali membangun rumah tangga dengan pria asal Srengat, Kabupaten Blitar.
Pernikahan itu dilakukan secara resmi.
Dari pernikahan ini, ia melahirkan anak laki-laki.
Namun, pernikahan itu kandas.
Tidak lama kemudian, korban menikah untuk kedua kalinya.
Ia menikah secara siri dengan pria asal Lumajang sekitar tahun 2018.
Keduanya kemudian dikaruniai anak perempuan.
Namun korban pisah lagi.
Lalu korban menikah lagi secara agama.
Suami terakhir Uswatun Khasanah berasal dari Tulungagung.
Nur Khalim menyebut kehidupan rumah tangga anaknya berjalan rukun.
Namun sejak 2024, ia tidak pernah bertemu dengan suami dari Uswatun Khasanah.

Bahkan saat korban dimakamkan.
"Setahunan ini, saya tidak pernah ketemu suami anak saya. Lebaran tahun lalu juga tidak pulang ke rumah," kata Khalim.
Hingga pemakaman, ia mengaku belum melihat kehadiran menantu ketiganya itu.
Belakangan diketahui di Tulungagung Uswatun tinggal sendiri.
Dia menetap di sebuah rumah kos di Jalan Panglima Sudirman kawasan Kelurahan Kenayan, Kabupaten Tulungagung.
Menurut Aan, penjaga kos, Ana terakhir ada di kamar kosnya pada Minggu (19/1/2025).
Dia pergi menggunakan mobil Suzuki Ertiga warna putih miliknya.
"Setelah itu belum pulang lagi," ujar Aan.
Profesi Uswatun Hasanah
Terkuak profesi Uswatun Hasanah (29) mayat wanita tanpa kepala dalam koper di Ngawi.
Adapun profesi Uswatun Hasanah kini menjadi sorotan.
Disebutkan Uswatun Hasanah selama ini sering pindah-pindah lokasi sesuai permintaan klien.
Menurut informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, Uswatun selama ini bekerja menjadi pekerja lepas sebagai pemadu lagu .
Sehingga dia sering berpindah lokasi di sejumlah tempat hiburan, sesuai permintaan klien.
“Dia tidak menetap di satu tempat. Pindah-pindah di sejumlah tempat,” ujar seorang sumber, sambil menyebut sejumlah tempat karaoke.
Selama ini Ana tinggal di sebuah rumah kos di Jalan Panglima Sudirman kawasan Kelurahan Kenayan.
Menurut Aan, penjaga kos, Ana terakhir ada di kamar kosnya pada Minggu (19/1/2025).
Dia pergi menggunakan mobil Suzuki Ertiga warna putih miliknya.
"Itu juga mobil masih kredit. Setelah itu belum pulang lagi," ujar Aan.
Baca juga: Jejak Digital Shandy Pembela Pagar Laut, Ngaku Dananya Patungan Rp 5 Ribu, Kalah Debat dengan Kholid
Ana tinggal di salah satu kamar di lantai bawah, dari 2 lantai yang ada di area rumah kos ini.
Tarif sewa kamar dengan AC yang ditempatinya adalah Rp 1.200.000 per bulan.
Masih menurut Aan, selama ini tidak ada teman yang datang ke tempat kos Ana.
"Tidak ada teman yang datang. Dia sendirian tinggal di kamarnya," tambahnya.
Polisi sudah memeriksa kamar Ana setelah jenazahnya ditemukan di Ngawi.
Meski tidak ada garis polisi, namun kunci kamar ini dibawa oleh aparat kepolisian.
Ana diketahui pernah menikah dengan orang Tulungagung.
Baca juga: Perpisahan Haru Shin Tae-yong, 5 Tahun Jadi Pelatih Timnas, Kini Pamit: Impian Piala Dunia
Menurut orang tuanya, ini adalah pernikahan ketiga setelah pernikahan pertama dengan orang Blitar dan pernikahan kedua dengan orang Lumajang.
Ana terakhir mengunggah foto dirinya berbaju merah di akun TikToknya pada 7 hari lalu.
Dia pernah mengunggah gambar berupa tulisan Nisa dan Nopa yang dipisahkan gambar hati.
Dari unggahan itu Ana terkesan sangat mencintai sosok yang bernama Nopa.
Sekurangnya 3 kali dia mengunggah materi ungkapan sayang Ana dan Nopa.
Dia juga pernah mengunggah 2 foto anaknya.
CURHAT PILU Uswatun Sebelum Jasadnya Ditemukan
Sebelum ditemukan tewas diduga dicekik, Uswatun, warga asal Blitar meninggalkan pesan pilu.
Ia seolah-olah mengetahui bahwa bakal pergi untuk selama-lamanya.
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait pelaku pembunuhan Uswatun.
Jasad wanita 29 tahun ini ditemukan tak utuh, tanpa kepala.
Di samping itu, Uswatun sempat curhat pilu:
"Nanti kamu bakal merasakan berharganya seseorang, ketika kamu mencarinya tapi gak lagi menemukannya.
Nanti kamu akan sadar udah kehilangan saat apa yang kamu genggam kemarin benar-benar pergi.
Yang tulus gak akan kedua kali, walaupun kamu menemukan yang baru pasti gak akan sama yang dulu lagi," tulis Uswatun di media sosialnya pada awal tahun 2024 silam, jauh sebelum ditemukan tewas dalam koper.
Ia juga sempat menulis pesan untuk kedua anaknya.
"Ya Allah kutitipkan segala urusan anakku kepada-Mu. Kesehatan, rezeki, masa depan, hati, akhlak, kebahagiaan dan agamanya. Ya Allah berikan takdir terbaik untuk anakku, wujudkan harapan dan mimpinya di waktu yang tepat.
Lindungilah setiap langkahnya, jagalah dari ujung rambut sampai ujung kakinya dan wakafkan dia dalam ilmu akhirat agar kelak bisa menjemputku di pintu surga-Mu. Hasbunallah wanik'mal wakil," tulisnya.
Baca juga: Reaksi Orangtua Uswatun, Terbongkar Kedok Sang Pacar Pelaku Pembunuhan Anaknya, Jasad dalam Koper
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Sumber: tribunnews/tribunjatim.kompas.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.