Medan Terkini

Pasien BPJS Keluhkan Stok Obat yang Kosong di RSU Haji Medan, Direktur Meminta Maaf

Pasien BPJS yang tidak mendapatkan obat di RSU Haji Medan ternyata adalah eks pejabat Ombudsman Sumut, Abyadi Siregar. 

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
DOKUMENTASI TRIBUN MEDAN
PASIEN BPJS - Gerbang Pintu Masuk RSU Haji Medan.Peserta BPJS Kesehatan yang berobat ke RSU Haji Medan mengeluh karena tidak tersedia obat untuk penyakitnya, Jumat (31/1/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pasien BPJS yang tidak mendapatkan obat di RSU Haji Medan ternyata adalah eks pejabat Ombudsman Sumut, Abyadi Siregar

Rehulina Ginting, Direktur RSU Haji Medan meminta maaf dan evaluasi diri. 

Rehulina Ginting mengatakan terkait peristiwa yang dialami Abyadi Siregar, diketahui ia berobat jalan ke Poli THT dengan keluhan radang pada hidung. Untuk mengatasi keluhan tersebut dokter THT meresepkan 3 item obat. 

"Terkait nomor telepon keluhan pelanggan yang dicantumkan yamg tidak dapat dihubungi segera akan kami tindak. Atas kejadian ini kami mohon maaf dan berjanji akan memperbaikinya," katanya, Sabtu (1/2/2025)

Abyadi Siregar diketahui saat itu mendapat resep obat makan antibiotik untuk anti infeksi, obat makan anti radang, obat semprot hidung untuk anti radang.

Pada saat pengambilan obat yang tersedia hanya obat makan sedangkan yang obat semprot hidung stoknya kosong.

"Bagian Farmasi kami sudah melakukan pesanan ke distributor, tapi sampai dengan hari pertama kerja setelah libur panjang kemarin, obat tersebut belum diantar dan sudah dijanjikan akan diantar hari Senin," kata Rehulina Ginting

Sebelumnya, seorang peserta BPJS Kesehatan yang berobat ke RSU Haji Medan mengeluh karena tidak tersedia obat.

Hal itu dialami Abyadi Siregar yang mengaku harus tertunda mengonsumsi obat sampai waktu yang tidak pasti.

Abyadi Siregar mengatakan jenis obat yang dibutuhkan sesuai resep dokter tidak tersedia di Farmasi Rawat Jalan Poli 2 rumah sakit milik Pemprov Sumut.

Selama dua hari dia belum mendapat layanan obat untuk penyakitnya.

"Hingga hari kedua setelah menerima resep obat dari dokter saya belum juga makan obat. Saya belum tahu kapan obat yang saya butuhkan itu tersedia," kata Abyadi Siregar, Jumat (31/1/2025). 

Lanjut Abyadi Siregar merasakan mekecewaannya atas layanan BPJS Kesehatan ini. Kondisi ini bermula ketika ia berobat ke RSU Haji Medan, Kamis (30/01/2025).

Namun ia heran ketika petugas Farmasi Rawat Jalan Poli 2 menjelaskan bahwa satu dari dua jenis obat yang diresepkan dokter tidak tersedia. 

Stok obatnya lagi kosong. Petugas farmasi tersebut selanjutnya menyerahkan salinan resep dokter. Di kertas salinan resep dokter itu, ditempelkan kertas berisi keterangan obat yang dibutuhkan, dan di balik kertas resep dokter tertulis momor WhatsApp atas nama apt. Tedy Prayoga S.Farm. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved