Berita Medan

HASIL Mediasi dengan Orangtua, Kepsek SMKN 10 Berangkat ke Jakarta Bahas Siswa Tak Bisa Daftar SNBP 

Audiensi itu digelar untuk menemukan solusi dan kesepakatan bersama dari kedua belah pihak soal kasus 104 siswa eligible

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANISA
MEDIASI- Puluhan orangtua siswa XII SMK Negeri 10 Medan menggelar audiensi dengan pihak sekolah di aula Jalan Cik Diktiro, Jumat (7/2/2025). Hasil audiensi itu, Sekolah akan berangkat ke Jakarta untuk bahas siswa yang tak bisa daftar SNBP ke panitia SNPMB. 

"Begini, kalau ke Jakarta membuahkan hasil kami berangkat, tapi jika memang tidak ada keberhasilan tidak usah, kami akan ajukan kita wing-wing solution yang lain," jelasnya. 

Menurut Bangun, berdasarkan hasil dari percakapan operator sekolah kecil kemungkinan untuk bisa berhasil siswa mendapatkan daftar PTN melalui jalur SNBP

"Ibu operator ini saja pesimis bakal bisa anak anak ini Ikut PTN jalur SNBP. Jadi ngapain kami ke Jakarta," jelasnya. 

Untuk itu, kata Bangun awalnya pihaknya meminta untuk mencari wing-wing solution yang lain.

"Tapi nyatanya pihak sekolah tetap ingin ke Jakarta terlebih dahulu. Oke kami setuju, dengan catatan kami tahu kapan mereka berangkat dan kapan mereka kembali ke jakarta," jelasnya.

Namun kata Bangun, lagi-lagi pada saat mediasi mereka tidak mendapat jawaban pasti.

"Tidak ada jawaban pastinya, mereka akan mengabari lebih lanjut. Jadi menurut kami ini tidak ada hasil yang memuaskan dalam pergemuan ini. Yang jelas kami tunggu mereka pulang dari Jakarta terlebih dahulu," jelasnya 

Diberitakan sebelumnya, Sebanyak 140 siswa kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 10 Medan gagal Daftar Perguruan Tinggi Nasional (PTN) melalui jalur pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Akibatnya seratusan siswa ini menggelar aksi unjuk rasa di sekolahnya jalan Cik Diktiro Medan pada Kamis (6/10/2025).

Aksi unjuk rasa itu digelar untuk menuntut pertanggungjawaban sekolah terkait dugaan kelalaian pihak sekolah dalam mendaftarkan nilai Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) untuk mengikuti SNBP tersebut.

Dalam aksi itu, mereka juga membawa sejumlah spanduk berbagai macam tulisan dengan sindiran untuk sekolah.

"Penipu’, ‘sekolah janji bimbing malah bikin gagal, raport bagus, masa depan lulus, bohong’, hingga ‘gagal SNBP salah siapa? Administrasi bobrok, mimpi kami ambyar," Tulisan yang ada di sejumlah spanduk yang dibuat siswa.

(Cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved