Berita Dairi Terkini

Menu Bubur Program PMT di Kecamatan Sidikalang Diduga Berisikan Kutu, Ditujukan kepada Ibu Hamil

Saya tau dari salah satu pendamping keluarga (PK) yang diberhentikan, bahwa dirinya memfoto itu (kotak bubur yang terdapat kutu).

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
MENU BERISI KUTU: Foto kotak wadah yang diduga berisikan hewan kutu dalam menu PMT di Desa Belang Malum Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi. 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIDIKALANG - Salah satu menu makanan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yakni berupa bubur ditemukan yang diduga merupakan seekor serangga dalam kemasan di Desa Belang Malum Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Rabu (19/2/2025).

Hal itu disampaikan salah satu kader PMT , Roma br Panggabean kepada Tribun Medan.

Dikatakannya, hal tersebut terkuak setelah mendapat laporan dari salah satu tim pendamping keluarga, bahwa bubur yang ditujukan kepada ibu hamil itu berisikan diduga hewan kutu.

"Saya tau dari salah satu pendamping keluarga (PK) yang diberhentikan, bahwa dirinya memfoto itu (kotak bubur yang terdapat kutu). Saya tanya, ini PMT yang berkutu itu untuk balita kah? Lalu di jawabnya, bukan. Itu untuk ibu hamil. Tapi saya tidak ikut makan,  " ujarnya.

BUNTUT KRITIK: Kader PMT, Roma br Panggabean yang diberhentikan diduga karena mengkritik program PMT di Posyandu Desa Belang Malum Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi, Rabu (19/2/2025). (TRIBUN MEDAN/ALVI SUWITRA)
BUNTUT KRITIK: Kader PMT, Roma br Panggabean yang diberhentikan diduga karena mengkritik program PMT di Posyandu Desa Belang Malum Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi, Rabu (19/2/2025). (TRIBUN MEDAN/ALVI SUWITRA) (TRIBUN MEDAN/ALVI SUWITRA)

Entah bagaimana kejadian tersebut terdengar sampai ke telinga ibu PKK desa. PK itupun kemudian dipanggil, dan kemudian akhirnya dikeluarkan.

Saat ditanya mengenai siapa yang memasak makanan itu, Roma mengaku sudah dimasak oleh ibu PKK desa. Pasalnya, para kader di suruh datang ke rumah kepala desa, dan makanan sudah tersaji semua.

Dirinya juga mempertanyakan, terkait susu yang akan diberikan kepada ibu hamil, juga sudah tersedia di sebuah wadah berbahan plastik.

"Bagaimana PMTnya susu, sudah di seduh. Kita tidak tahu berapa banyak jumlah susunya. Apakah ini murni susu, atau sudah ditambah gula. Dan juga, susu sudah diseduh jam 7 lewat, sementara kadang ada ibu hamil yang datang jam 9 pagi. Sementara kalau sudah lewat 1 jam, susu itu sudah tidak bisa lagi di konsumsi. Dan cara penyajiannya itu menggunakan air panas, yang ditaruh di wadah plastik, tentu untuk kesehatan ini tidak baik. Buburnya juga ini sudah dimasak ibu PKK. Kita tidak tahu komposisinya apa saja, " katanya.

Dirinya juga mempertanyakan bagaimana janji visi - misi kepala desa, untuk memberikan makanan yang layak kepada masyarakat.

"Kepala desa ingin ada masyarakat dari Desa Belang Malum kedepannya bisa menjadi jendral, menjadi bupati. Dikasih lah asupan yang bergizi. Jangan hanya menunya itu - itu saja, " tutupnya.

Saat ini Tribun Medan masih berupaya mengkonfirmasi kepada Kepala Desa Belang Malum. Pesan singkat yang dilayangkan melalui whatsapp sampai saat ini belum mendapat balasan.

(cr7/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram, Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved