Breaking News

Berita Viral

CERITA Wagiyem, Pernah Dibonusi Saham Kini tak Menyangka PT Sritex Bangkrut, Padahal Terkenal

Wagiyem (48), salah satu karyawan PT Sritex sama sekali tak menyangka jika tempatnya bekerja akan mengalami kebangkrutan.

Editor: Liska Rahayu
Dok. Sritex dan Antara Foto/Mohammad Ayudha
KARYAWAN PR SRITEX - Buruh dan karyawan (kanan) mendengarkan pidato dari direksi perusahaan di Pabrik Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025). Kini pemerintah berjanji para mantan buruh dan karyawan tersebut bisa kembali bekerja dalam dua minggu. 

TRIBUN-MEDAN.com - Wagiyem (48), salah satu karyawan PT Sritex sama sekali tak menyangka jika tempatnya bekerja akan mengalami kebangkrutan.

Ia telah bekerja di PT Sritex sejak tahun 1997.

Selama bekerja, ia bahkan pernah mendapat bonus saham.

"Hari ini (Jumat) cuma acara perpisahan saja. PHK-nya sudah kemarin. Hak-haknya dikasih, tapi masih menunggu," ujarnya saat duduk di warung depan gerbang utama Sritex, Jumat (28/2/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Rabu (5/3/2025).

Ia mengaku, selama bekerja di Sritex, banyak suka dan duka yang dialaminya. Wagiyem bahkan pernah menerima selembar saham dari pendiri perusahaan, H.M. Lukminto.

"Dulu pernah dapat satu lembar saham per karyawan. Saya lupa tahunnya, tapi saya ingat itu zaman Pak Lukminto. Saat itu, order ekspor banyak, jadi sering ada lembur," kenangnya.

Namun, menurutnya, kondisi perusahaan mulai memburuk sejak pandemi Covid-19 melanda pada 2020 hingga akhirnya dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang.

"Gak nyangka aja pabrik sebesar ini, terkenal di luar negeri, kok bisa bangkrut," tuturnya.

Cerita Wagiyem itu hanya cerita dari segelintir mantan karyawan PT Sritex yang mengalami keterkejutan.

Nasib para mantan karyawan PT Sritex memang akhirnya tak bisa diselamatkan, usai diumumkan bahwa perusahaan ini pailit.

PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex, perusahaan tekstil ternama di Sukoharjo, Jawa Tengah, resmi berhenti beroperasi pada Sabtu (1/3/2025).

Keputusan ini membuat ribuan karyawan harus menerima kenyataan pahit kehilangan pekerjaan.

Sejumlah karyawan yang telah bekerja selama puluhan tahun di Sritex menceritakan kisah mereka menjelang hari-hari terakhir beroperasinya perusahaan.

Beberapa di antaranya mengemas barang pribadi, mengabadikan momen kenangan, hingga mengikuti acara perpisahan dengan rekan kerja mereka.

Karwi Mardiyanto (45), karyawan bagian pertenunan, turut merasakan kesedihan atas keputusan PHK massal ini. Ia berencana membuka usaha warung makan setelah Lebaran.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved