Berita Viral

KISAH Ayah dan Anak Tolak Rumah Kontrakan dari Dedi Mulyadi, Bertahan Tinggal di Kolong Jembatan

Ayah dan anak yang tinggal di kolong jembatan menolak tawaran Dedi Mulyadi. Mereka menolak tawaran Dedi Mulyadi tinggal di rumah kontrakan.

|
Dok INSTAGRAM @DEDIMULYADI71
KDM CEK BANJIR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat mengecek warga yang tinggal di kolong rumah di Cikapundung Bandung. Seorang tukang servis payung yang tinggal di sana menolak tawaran pindah ke kontrakan dari Dedi Mulyadi. 

Melihat kondisi tersebut, Dedi menawarkan bantuan agar mereka bisa pindah ke tempat yang lebih layak.

Namun, tawaran itu ditolak dengan alasan mereka tak memiliki uang.

Tak menyerah, mantan Bupati Purwakarta itu pun menawarkan biaya kontrakan selama musim hujan.

Namun, lagi-lagi si ayah menolak. Menurutnya, air sungai selama ini hanya naik setinggi betisnya, dan ia sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.

Baginya, yang lebih penting adalah bantuan untuk memperbaiki bagian depan rumah dengan tembok pengaman agar lebih kuat menghadapi banjir.

Dedi akhirnya menyerahkan sejumlah uang agar rumah kecil itu bisa sedikit diperbaiki.

Bukan demi kenyamanan, tetapi setidaknya agar tempat tinggal mereka tak hanyut saat air sungai meluap.

Ironisnya, pemandangan rumah-rumah sederhana yang bertahan di tepi Cikapundung ini begitu kontras dengan kawasan Braga yang berada tak jauh dari sana—ikon pariwisata Kota Bandung yang penuh dengan gemerlap dan hiruk-pikuk wisatawan.

Dedi Mulyadi Tindak Premanisme

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya untuk menindak tegas maraknya aksi premanisme yang meresahkan masyarakat dan dunia usaha di wilayahnya dengan segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti-Premanisme.

Hal itu guna memastikan keamanan dan ketertiban, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri yang kerap diwarnai peningkatan kasus pemalakan dan pemerasan oleh preman.

Menurut Dedi, keputusan membentuk satgas ini didasarkan pada peningkatan kasus premanisme di sejumlah daerah di Jawa Barat.

"Satgas ini harus segera dibentuk untuk menangani tindakan premanisme secara cepat dan tegas," ujar Dedi dalam konferensi pers di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (21/3/2025).

Ia menambahkan bahwa pembentukan Satgas Anti-Premanisme akan segera direalisasikan dalam waktu dekat.

"Mungkin hari ini akan segera dibuat, Senin SK-nya keluar," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved