Karo Terkini
Sambut Lebaran 1446 H, Pemuda Berastagi akan Kembali Gelar Festival Tabuh Bambu dan Bedug ke-17
Setiap menjelang Lebaran Idul Fitri, dari tahun ke tahun kaula muda Berastagi, Kabupaten Karo, selalu menggelar kegiatan tahunan.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Setiap menjelang Lebaran Idul Fitri, dari tahun ke tahun kaula muda Berastagi, Kabupaten Karo, selalu menggelar kegiatan tahunan berupa Festival Tabuh Bambu dan Bedug Festival Generasi Muda Islam (GARIS) Berastagi.
Dimana, tahun ini di tahun 1446 H/2025, festival ini merupakan pagelaran festival tahunan yang sudah 17 tahun terakhir dihelat.
Berdasarkan keterangan Ketua Panitia Festival Tabuh Bambu dan Bedug, Nanang SS, pada tahun ini festival akan dihelat pada Minggu (30/3/2025) mendatang di Open Stage Taman Mejuah-Juah Berastagi.
Dikatakannya, event kali ini terasa lebih spesial dimana karena buah dari perjuangan panjang, mulai tahun ini, Tabuh Bambu dan Bedug Festival GARIS Berastagi sudah tercatat sebagai salah satu event dalam Calender of Event (CoE) Kabupaten Karo.
"Alhamdulillah tahun tahun ini kita akan kembali menggelar festival tabuh bambu dan bedug yang ke 17. Tak lain, kegiatan ini kita gelar untuk menyemarakkan dalam menyambut Lebaran Idul Fitri," ujar Nanang, Rabu (26/3/2025).
Dikatakan Nanang, masuknya event tabuh bambu dan bedug festival GARIS Berastagi dalam CoE Karo tidak lain dikarenakan gelar festival ini banyak memuat dan mengkombinasikan pelaksanan syiar dalam bingkai berkesenian yang merdeka dan berbasis kearifan tradisional Karo.
Katanya, festival ini pada setiap kehadirannya juga mengedepankan sisi kuat dari gabungan seni dan kebudayaan Islam yang meng-Indonesia dan seni kebudayaan Karo.
“Tidak hanya pada tampilan, kita memang mendorong agar para peserta berkreasi dengan menyandingkan ciri khas kedaerahan. Nanti kita lihat, dari pakaian yang digunakan hingga musik dan lirik mengangkat tema besar kearifan tradisional Karo tanpa meninggalkan pesan-pesan moral keagamaan yang terkandung di dalamnya,” katanya.
Sehingga, menurutnya setiap tahunnya di setiap penyelenggaraanya tetap bisa menjaga daya tariknya. Dengan perpaduan kreasi yang dibuat oleh para peserta, tentunya dapat membuat data tarik sendiri bagi masyarakat untuk minat datang menyaksikan festival ini.
“Kehadirannya senantiasa dinanti. Ada rindu yang tidak sampai bila event tidak berlangsung. Karena pada event ini juga masyarakat lokal dan perantau asal Karo yang memilih menghabiskan waktu libur lebaran kembali ke kampung halaman di Karo dapat bertemu,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, selain festival tabuh bambu dan bedug, di CoE Kabupaten Karo tahun 2025 terdapat 19 event lainnya yang digelar selama tahun 2025.
Tabuh Bambu dan Bedug Festival GARIS Berastagi setiap tahunnya digelar sehari sebelum perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Event ini biasanya diikuti oleh puluhan grup tabuh dari seluruh wilayah Kabupaten Karo.
Selain berkesenian, dari atas panggung acara, gema takbir menyambut hari lebaran sangat terasa.
Para peserta sendiri sejak bulan Ramadan tiba telah melakukan serangkaian Latihan guna tampil di event tahunan ini.
(mns/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Gelora Ginting Unggul Sementara dalam Penilaian Kompetensi Seleksi Terbuka Sekda Karo |
![]() |
---|
Masuk Musim Pancaroba, Dinkes Karo Imbau Warga Tak Terpapar Langsung Perubahan Cuaca |
![]() |
---|
Maling Rumah di Karo Ditangkap, Pelaku Curi Dua Tabung Gas, Celengan dan Uang Tunai |
![]() |
---|
Libur Panjang HUT RI, Okupansi Hotel di Berastagi Capai 90 Persen |
![]() |
---|
Ninja Sawit Ditangkap Warga di Karo dan Diserahkan ke Polsek Mardingding , Pelaku Ambil 46 tandan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.