Medan Terkini

Pembunuhan Sopir Taksol Michael Frederick Pakpahan Sudah Direncanakan, Berikut Motif dan Kronologi

Petugas kepolisian menangkap dua pelaku pembunuhan driver taksi online yang mayatnya dibuang ke sungai di Dusun VIII Klantan Luar Desa Pasar Rawa.

TRIBUN MEDAN/HAIKAL FARIED HERMAWAN
PEMBUNUHAN SOPIR TAKSOL: Kapolrestabes Medan menginterogasi kedua pelaku yang melakukan pembunuhan Michael Frederick Pakpahan (25 Tahun) di Polrestabes Medan,Jumat (11/4/2025). 

"Keduanya mempersiapkan alat untuk mengeksekusi korban, tersangka Kasrianik menyiapkan palu dan goni besar sedangkan tersangka AP menyiapkan sarung," kata Kombes Pol Gidion Arif Setyawan saat gelar paparan di Polrestabes Medan, Jumat (11/4/2025).

Pada Minggu (6/4/2025) sekira pukul 19.00 WIB, ayah dan anak ini bertemu di Jalan Pinang Baris tepatnya di Rumah Makan Melayu.

Kemudian Agung Pradana memesan taksi online di aplikasi Indriver menggunakan handphone tersangka Kasrianik .

Sekira pukul 24.00 WIB, taksi online dengan mobil Toyota Rush berwarna hitam yang dikemudikan korban Michael Frederick Pakpahan, tiba di tempat kedua tersangka menunggu.

Selanjutnya tersangka Kasrianik dan Agung Pradana masuk ke dalam mobil dengan posisi Kasrianik di samping supir dan Agung Pradana duduk di belakang supir.

Driver taksol mengemudikan mobil ke arah Tanjung Anom, Kota Medan.

Namun setibanya di Jalan Pinang Baris Gg Wakaf 1 17 Kecamatan Sunggal, Kota Medan, mendadak tersangka Agung Pradana meminta si sopir taksol berhenti. Agung Pradana beralasan sedang menunggu temannya, laluia berpura-pura menelepon.

Pada saat korban sedang mengamati handphone-nya, tersangka Agung Pradana langsung menjerat leher korban dari belakang menggunakan sarung yang sudah dibawanya.

Kemudian tersangka Kasrianik langsung mengeluarkan palu dari tas dan memukulkan kepala korban sebanyak tiga kali. Sarung yang menjerat leher korban tidak dilepas sampai korban terkulai lemas.

Tersangka Agung Pradana memindahkan korban ke kursi tengah sambil menarik sarung yang berada di leher korban.

"Selanjutnya tersangka Agung Pradana pindah ke kursi supir dan mengendarai mobil tersebut menuju arah Gebang untuk membuang mayat korban," ujar Gidion.

Sesampainya di Gebang Klantan sekira pukul 03.00 WIB, tersangka berhenti dan menurunkan korban dari mobil.

Untuk memasukkan korban ke dalam karung goni, sarung yang menjerat leher korban diisi dengan batu sebagai pemberat dan korban dibuang ke dalam sungai.

"Korban dibuang di kedalam sungai dengan aliran air yang mengarah ke laut," ungkapnya .

Para tersangka K dan A.P menuju Kuala dan bersembunyi di rumah adik tersangka Kasrianik, sekira pukul 06.00 WIB.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved