Berita Viral

TEGAS Susno Duadji: Pembuktian Ijazah Asli Jokowi Tidak Bisa Hanya Ditunjukkan Begitu Saja ke Publik

Susno menilai, pembuktian ijazah Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), asli atau palsu, tidak bisa dilakukan dengan cara ditunjukkan begitu saja

Editor: AbdiTumanggor
Twitter/X/Canva
IJAZAH JOKOWI- Presiden RI ke 7, Joko Widodo kembali diterpa isu soal ijazah palsu, Sabtu (22/3/2025). Isu ini merebak di X atau Twitter sejak beberapa hari lalu. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Mantan Kabareskrim Polri, Komjen (Purn) Susno Duadji jelaskan soal pembuktian kisruh ijazah Joko Widodo (Jokowi).

Susno menilai, pembuktian ijazah Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), asli atau palsu, tidak bisa dilakukan dengan cara ditunjukkan begitu saja ke publik.

Kata Susno, yang berhak melakukan pembuktian ijazah Jokowi ini adalah aparat penegak hukum.

"Pembuktian bukan ditunjukkan ke publik, yang berhak melakukan pembuktian aparat penegak hukum."

"Nanti kan begitu dipanggil oleh aparat penegak hukum pasti dia menyerahkan ijazah yang asli, aparat penegak hukum cross-check ke UGM."

"Setelah asli, ya tak perlu Pak Jokowi yang tunjukkan. Jadi yang tunjukkan siapa? aparat penegak hukum sebagai pers rilis pertanggungjawaban penyidikan kepada masyarakat," kata Susno dalam Program 'Sapa Indonesia Pagi' Kompas TV, Senin (19/5/2025).

Baca juga: OBJEK PERKARA INI Bikin Roy Suryo dan Tifa Bakal Sulit Lolos dari Jeratan Hukum Kasus Ijazah Jokowi

Baca juga: Teman Wisuda Jokowi Ungkap Kenapa Ijazah Pakai Times News Roman yang Diributi Roy Suryo

Hak Jokowi Mau Tunjukkan Ijazahnya atau Tidak

Lebih lanjut Susno menuturkan ijazah Jokowi yang kini diributkan adalah yang beredar di media sosial.

Selanjutnya muncul tuntutan agar Jokowi menunjukkan ijazahnya dari UGM ke publik.

Susno menyebut semua ini terserah pada Jokowi, apakah ia mau menunjukkan ijazahnya atau tidak ke publik.

"Yang sekarang diributkan adalah yang beredar di medsos. Nah kemudian keluar tuntutan, 'Pak Jokowi harus tunjukkan ke publik' ya suka-sukanya Pak Jokowi," tegas Susno.

Namun akan berbeda jika yang meminta ditunjukkan ijazah ini aparat penegak hukum.

Maka Jokowi sebagai warga negara yang taat hukum harus menunjukkan ijazahnya.

"Kecuali kalau proses hukum, Pak Jokowi diminta oleh aparat penyidik untuk menyerahkan barang bukti, itu harus, wajib sebagai warga negara yang taat pada hukum."

"Lah kalau setiap hari dipamerkan kepada publik, hukum kita tidak begitu prosesnya," imbuh Susno.

24 Objek dalam Laporan Pihak Jokowi

Diketahui, setidaknya ada 24 objek video yang dilaporkan pihak Jokowi ke Polda Metro Jaya terkait soal penyebaran isu ijazah palsu Jokowi.

Video pertama yang diklarifikasi polisi itu terkait dengan Eggi Sudjana dan Kurnia.

Roy Suryo dan Tifa merasa lega karena pemeriksaan pertama terkait video 26 Maret 2025 di kantor Eggi Sudjana, mereka tidak ada di tempat.

Sebagaimana diketahui, pada Kamis (15/5/2025), Roy Suryo dan Tifa diperiksa di Polda Metro Jaya sebagai saksi terlapor dalam kasus dugaan penyebaran informasi palsu dan pencemaran nama baik terkait ijazah Jokowi.

Selama enam jam diperiksa, Roy Suryo mengaku dicecar 26 pertanyaan. Dari puluhan pertanyaan itu, Roy Suryo ditanya mengenai latar belakang pribadinya hingga penjelasan teknis soal video yang menjadi dasar laporan.

"Banyak (poin pembahasannya), soal bagaimana dahulu hidup saya, kisah saya SD, SMP, SMA, S1 UGM asli, S2 UGM asli, S3 UNJ asli, kemudian apa profesi saya sekarang. Saya sekarang sebagai konsultan telematika dan multimedia," ujar Roy, Kamis.

Lebih lanjut, Roy Suryo juga diminta menjelaskan profesinya sebagai pakar telematika.

Tak hanya itu, Roy juga mengaku sempat ditanya penyidik soal beberapa video soal tuduhan ijazah palsu Jokowi yang beredar, namun ia hanya memberikan jawaban singkat. Sebab, ia merasa sebagian pertanyaan tidak relevan dengan pokok laporan yang dilayangkan pada 26 Maret 2025. "Ketika ditanyakan tidak terkait dengan itu ya sudah, jangan tanya saya yang tidak ada kaitan dengan itu,"ujarnya.

Baca juga: KINI Giliran Mahfud MD Dilaporkan Kubu Penggugat Ijazah Jokowi Gegara Ikut Berkomentar

Baca juga: Polisi Jangan Curang, Penasihat Kapolri Soroti Laporan Ijazah Jokowi: Jaksa Juga Harus Jujur

Apakah Roy Suryo dan Tifa Lolos dari Jeratan Hukum?

Namun perlu diingat, di objek lain keduanya bakal diperiksa kembali.

Salah satunya video diduga Roy Suryo bilang foto ijazah itu bukan Pak Jokowi tetapi sepupunya.

Demikian juga dengan Tifa yang diduga menyebut jika dari menggunakan ilmu anatomi wajah, bahwa foto ijazah itu bukan Jokowi tapi sepupunya.

Sebagaimana diketahui, sepupu Jokowi ialah bernama Hari Mulyono.

Mereka seangkatan di Fakultas Kehutanan UGM.

Mulyono merupakan sepupu Jokowi yang menikah dengan adik kandung Jokowi, Idayati.

Mulyono merupakan suami pertama Idayati sebelum meninggal dunia, dan Idayati kemudian menikah lagi dengan Ketua MK, Anwar Usman.

Roy Suryo CS Klaim Minta Minta Ahli dari Luar Negeri

Roy Suryo mengeklaim, Ahli Digital Forensik dari luar negeri di antaranya Jepang dan Amerika Serikat (AS) siap membantu perkara ijazah Joko Widodo (Jokowi).

"Ahli Forensik Digital Amerika dan Jepang siap bantu soal ijazah Jokowi".

Roy Suryo juga minta hasil forensik Labfor Polri disampaikan secara detail. 

Diketahui, ijazah asli Jokowi saat ini masih disimpan di Bareskrim Polri untuk diperiksa keasliannya.

Kata Roy Suryo, Ahli Forensik Digital dari Jepang telah dihubungi oleh Rismon Sianipar, juga siap membantu.

"Saya sebenarnya sudah kontak dengan Ahli Digital Forensik dari Amerika (terkait ijazah Jokowi)."

"Dokter Rismon sudah kontak dengan Jepang, Dokter Tifa juga sudah dapat. Intinya adalah mereka siap bantu," ungkap Roy Suryo dalam acara Dua Arah, dikutip dari YouTube KompasTV, Minggu (18/5/2025).

Meski demikian, Roy Suryo mengaku pihaknya tetap menunggu hasil dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polri untuk menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

Roy Suryo lantas mengingatkan agar Labfor Polri terbuka menyampaikan hasilnya.

Ia meminta agar ijazah Jokowi ditunjukkan di hadapan publik.

"Kalau sekarang kita tunggu hasil dari Labfor (Polri), kita hormati, tapi harus terbuka," tegasnya.

"Ijazahnya harus ditunjukkan ke masyarakat," imbuh dia.

Roy Suryo menegaskan akan menghormati hasil forensik Labfor Polri apabila disampaikan secara detail.

Tetapi, kata dia, apabila terlihat mengada-ada, maka gugatan terkait keaslian ijazah Jokowi akan terus dilakukan.

"Setidak-tidaknya kita bisa lihat hasilnya detail. Jangan hanya hasilnya satu kalimat, ini asli atau tidak asli."

"Kalau hasilnya detail, rinci, insya Allah kita hormati. Tapi, kalau hasil itu tampak mengada-ada, ya jangan begitulah," pungkas Roy Suryo sembari tertawa.

KOLASE FOTO: Andi Pramaria berfoto dengan Joko Widodo di Bandara Internasuonal Lombok, saat Jokowi menjadi Presiden RI. (kanan). Andi Pramaria, mantan Kadis Kehutanan Provinsi NTB, memunjukkan ijazah miliknya. Andi mengatakan sebagai rekan satu angkatan, satu fakultas dan wisuda bersama dengan Jokowi. (kanan). Foto dokumen penerimaan mahasiswa baru di UGM tahun 1980, yang merupakan dokumen di grup whatsapp angkatan Andi Pramaria, kawan satu angkatan Jokowi. (kiri) (dok. Andi Pramaria/ KOMPAS.com/FITRI RACHMAWATI)
KOLASE FOTO: Andi Pramaria berfoto dengan Joko Widodo di Bandara Internasuonal Lombok, saat Jokowi menjadi Presiden RI. (kanan). Andi Pramaria, mantan Kadis Kehutanan Provinsi NTB, memunjukkan ijazah miliknya. Andi mengatakan sebagai rekan satu angkatan, satu fakultas dan wisuda bersama dengan Jokowi. (kanan). Foto dokumen penerimaan mahasiswa baru di UGM tahun 1980, yang merupakan dokumen di grup whatsapp angkatan Andi Pramaria, kawan satu angkatan Jokowi. (kiri) (dok. Andi Pramaria/ KOMPAS.com/FITRI RACHMAWATI)

Pengakuan Andi Pramaria, salah satu rekan seangkatan Joko Widodo (Jokowi).

Andi Pramaria bersaksi bahwa ia pernah kuliah bersama Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan mereka sama-sama wisuda pada 19 November 1985.

"Saya betul-betul menyaksikan dan berbarengan dengan Pak Jokowi pada waktu kuliah sampai lulus. Wisuda juga bareng." 

"Kalau di foto yang beredar, Pak Jokowi nomor dua dari kanan, saya nomor dua dari kiri," ungkap Andi saat ditemui wartawan di rumahnya di Jalan Panji Wangko, Panji Tilar, Kekalik, Kota Mataram, Sabtu (17/5/2025).

Dalam beberapa hari terakhir, Andi cukup sibuk meladeni permintaan wawancara dari media terkait ijazah Jokowi.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan dan Perdagangan Provinsi NTB ini mengaku tidak bisa memastikan keaslian ijazah Jokowi pada saat ini.

Namun, ia menegaskan bahwa mereka berdua masuk kuliah dan wisuda di Fakultas Kehutanan UGM secara bersamaan.

Andi juga menunjukkan ijazahnya yang dicetak dengan jenis huruf Times New Roman, seperti yang dipermasalahkan Roy Suryo dan pihak lainnya yang menuding ijazah Jokowi palsu.

Ia menjelaskan bahwa sebagai mahasiswa pada saat itu, mereka hanya menerima ijazah tanpa bisa protes mengenai jenis huruf yang digunakan.

"Percetakan yang digunakan kampus atau ijazah dicetak rata-rata di Percetakan Perdana," tambahnya. 

Foto dokumen penerimaan mahasiswa baru di UGM tahun 1980
Foto dokumen penerimaan mahasiswa baru di UGM tahun 1980, yang merupakan dokumen di grup whatsapp angkatan Andi Pramaria, kawan satu angkatan Jokowi.(dok. Andi Pramaria)

Lebih lanjut, Andi berani menyatakan bahwa jika dilihat dari nilai sejarah dan historis, ia percaya bahwa ijazah Jokowi adalah asli, asalkan sama dengan miliknya.

Ia juga mengklarifikasi bahwa Kasmojo, yang sempat disebut Jokowi sebagai dosen pembimbing skripsinya, bukanlah dosen pembimbing skripsi Jokowi.

"Pak Kasmojo adalah dosen pembimbing kartu rencana studi (KRS) dan hanya sebagai asisten dosen. Pembimbing skripsi Jokowi adalah Prof Sumitro," ujar Andi. 

Andi menunjukkan sejumlah foto-foto kuliahnya bersama Jokowi, termasuk foto wisuda yang beredar di media sosial.

"Saya tidak ada albumnya, ini memang disebarkan di grup WhatsApp alumni angkatan kami," katanya.

Ketika ditanya tentang Hari Mulyono, yang disebut-sebut mirip dengan Jokowi, Andi menunjukkan foto wisuda tetapi tidak menemukan foto Mulyono.

Ia menegaskan bahwa keduanya memiliki perbedaan yang jelas. 

"Jauh ya, beda. Pak Jokowi itu kurus, tetapi Hari Mulyono itu agak gemuk," ungkapnya. 

Andi menambahkan bahwa Mulyono adalah rekan seangkatan mereka di Fakultas Kehutanan dan merupakan sepupu Jokowi yang menikah dengan adik kandung Jokowi, Idayati.

Mulyono merupakan suami pertama Idayati sebelum meninggal dunia, dan Idayati kemudian menikah lagi dengan Ketua MK, Anwar Usman.

Andi juga menyampaikan bahwa 67 orang alumni angkatan 1980 di Fakultas Kehutanan saling akrab dan sering berdiskusi bersama.

"Kita sering ngobrol, ya ketawa-ketawa gitulah. Kita akrab sampai sekarang," ujarnya. 

Mantan Kepala Dinas yang kini bertugas di UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Dinas Koperasi (Balatkop) Provinsi NTB ini mengabarkan bahwa angkatannya akan mengadakan reuni pada Juni 2025.

Ketika ditanya apakah Jokowi masih ikut grup WhatsApp angkatan, Andi menyatakan bahwa Jokowi sudah lama tidak aktif di grup tersebut karena kesibukannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. 

Meski demikian, grup WhatsApp tersebut dinamai 'Spirit 80' oleh Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Andi menegaskan bahwa ia bukan bermaksud membela Jokowi, tetapi ingin menginformasikan bahwa ia adalah rekan kuliah Jokowi dan tidak dapat memastikan keaslian ijazah yang dimiliki Jokowi pada saat ini.

Andi Pramaria, mantan Kadis Kehutanan Provinsi NTB, memunjukkan ijazah miliknya. Andi mengatakan sebagai rekan satu angkatan, satu fakultas dan wisuda bersama dengan Jokowi. (KOMPAS.com/FITRI RACHMAWATI)
Andi Pramaria, mantan Kadis Kehutanan Provinsi NTB, memunjukkan ijazah miliknya. Andi mengatakan sebagai rekan satu angkatan, satu fakultas dan wisuda bersama dengan Jokowi. (KOMPAS.com/FITRI RACHMAWATI) (KOMPAS.com/FITRI RACHMAWATI)

Ijazah Asli Jokowi di Bareskrim Polri

Di sisi lain, Kepolisian Daerah Metro Jaya mengonfirmasi bahwa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya hanya menerima salinan fotokopi ijazah Presiden Joko Widodo dalam penanganan kasus dugaan pencemaran nama baik serta pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik ( UU ITE) terkait tuduhan ijazah palsu. 

Sementara itu, dokumen ijazah asli Jokowi disimpan di Bareskrim Polri sebagai barang bukti utama untuk keperluan uji forensik.

“Fotokopi tadi saya jelaskan, fotokopi ya. Oke, ini masih tahap penyelidikan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/5/2025).

Dalam proses awal penyelidikan, polisi telah menerima sejumlah barang bukti, termasuk satu flash disk berisi 24 tautan video YouTube dan unggahan dari platform media sosial X, serta dokumen pendukung lain seperti fotokopi ijazah, print out legalisir, cover skripsi, dan lembar pengesahan.

“Print out legalisir dan juga fotokopi cover dari skripsi serta lembar pengesahan ini masih terus dilakukan pendalaman,” ujar Ade Ary.

Ia menambahkan, hingga saat ini setidaknya 24 saksi telah dipanggil untuk memberikan klarifikasi.

Pada Kamis, 15 Mei 2025, dua saksi yakni RS dan TT hadir menjalani pemeriksaan, sementara saksi ES tidak memenuhi panggilan penyidik.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ijazah asli Jokowi telah diserahkan ke Bareskrim Polri oleh adik ipar Jokowi, Wahyudi Andrianto, pada Jumat, 9 Mei 2025.

Menurut Wahyudi, ia hanya diminta mengantarkan dokumen tanpa pesan khusus dari Jokowi. “Tidak ada (pesan dari Jokowi). Hanya membawakan dokumen ini saja untuk diserahkan ke Bareskrim,” ujar Wahyudi.

Kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, menyatakan bahwa penyerahan dokumen tersebut merupakan bagian dari komitmen kliennya untuk membuktikan keaslian ijazah. Ia menyebutkan, pihaknya siap apabila dokumen itu diuji secara forensik.

“Hari ini kita sudah serahkan semuanya kepada pihak Bareskrim untuk ditindaklanjuti, untuk dilakukan uji laboratorium forensik,” tutur Yakup.

Ajudan Presiden, Kompol Syarif Fitriansyah, turut mendampingi proses penyerahan dokumen ke penyidik.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandani Rahardjo Puro mengungkapkan bahwa penyidik telah mewawancarai 26 saksi dari berbagai unsur untuk menyelidiki laporan yang diajukan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).

Saksi-saksi tersebut meliputi pelapor, staf Universitas Gadjah Mada (UGM), alumni Fakultas Kehutanan UGM, pegawai Dinas Perpustakaan dan Arsip DIY, percetakan, staf dan alumni SMA Negeri 6 Surakarta, serta perwakilan dari Ditjen PAUD-Dikdasmen, Ditjen Dikti, KPU Pusat dan KPU DKI Jakarta.

“Telah dilakukan interview terhadap saksi sejumlah 26 orang,” ujar Djuhandani, Rabu (7/5/2025).

Selain saksi, penyidik turut memeriksa dokumen dari awal pendaftaran sebagai mahasiswa UGM hingga kelulusan skripsi.

Proses uji laboratoris juga telah dilakukan dengan membandingkan dokumen milik Jokowi dengan milik teman seangkatannya yang kuliah dari tahun 1980 dan lulus tahun 1985.

“Telah dilakukan uji laboratoris terhadap dokumen dari awal masuk Fakultas Kehutanan UGM sampai dengan lulus, dengan perbandingan dokumen milik teman satu angkatan,” jelasnya.

Hingga kini, Bareskrim masih melakukan pendalaman terhadap seluruh data dan dokumen dalam rangka membuktikan atau menepis dugaan adanya cacat hukum pada ijazah Presiden Jokowi.

(*/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Artikel ini sebagian telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Dituntut Tunjukkan Ijazah ke Publik, Susno Duadji: Suka-suka Pak Jokowi Tunjukkan atau Tidak, https://www.tribunnews.com/nasional/2025/05/19/jokowi-dituntut-tunjukkan-ijazah-ke-publik-susno-duadji-suka-suka-pak-jokowi-tunjukkan-atau-tidak?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved