Berita Viral
UPDATE Kecelakaan Bus ALS yang Menewaskan 12 Penumpang di Padang Panjang, Ini Penjelasan Polisi
PT Antar Lintas Sumatera (ALS) mengungkap bahwa sopir bus yang mengalami kecelakaan di Padang Panjang, Sumatera Barat, merupakan pengemudi berpengalam
Update Kecelakaan Bus ALS yang Menewaskan 12 Penumpang di Padang Panjang, Ini Penjeasan Polisi.
TRIBUN-MEDAN.COM - Sudah dua pekan berlalu peristiwa kecelakaan bus Antara Lintas Sumatera (ALS) di Padang Panjang, Sumatera Barat, sejak Selasa (6/5/2025) lalu.
Akibat insiden tersebut, sebanyak 12 orang meninggal dunia dari 35 penumpang.
Polres Padang Panjang telah menaikan kasus kecelakaan ini ke tahap penyidikan.
Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaksanakan gelar perkara terkait lakalantas bus ALS pada Jumat (9/5/2025) lalu.
"Dari hasil gelar perkara, kami sepakat untuk menaikkan ke tahap penyidikan berdasarkan dua alat bukti yang cukup," ungkap AKBP Kartyana dalam keterangannya dikutip Selasa (20/5/2025).
"Dengan penerapan Pasal 310 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," sambung AKBP Kartyana.
Kata AKBP Kartyana, dua alat bukti yang sudah dikumpulkan berupa keterangan saksi dan korban dalam bentuk formil. "Sedangkan alat bukti materil berupa bangkai bus di Terminal Busur Padang Panjang," bebernya.
Untuk selanjutnya, penyidik akan memulai penyidikan yaitu dengan mengirimkan SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).
"Kita juga selalu berkoordinasi, kemudian akan melakukan pemeriksaan saksi, mengumpulkan alat bukti lain seperti barang bukti, visum," ujarnya.
Kemudian juga menunggu hasil dari KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) maupun dari pihak Korlantas Polri.
Baca juga: TERUNGKAP Pemicu Kecelakaan Bus ALS di Padang yang Menewaskan 12 Orang, Ini Kata Korlantas Polri
Sopir Masih Dirawat di Rumah Sakit
Setelah kasus kecelakaan bus ALS ini telah dinaikkan statusnya dari tahapan penyelidikan ke penyidikan, umumnya sudah ada penetapan tersangka.
Berdasarkan keterangan Kasat Lantas Polres Padang Panjang, Iptu Jamalluddin, pihaknya belum dapat melakukan pemeriksaan kepada sopir ALS tersebut.
"Menunggu surat rekomendasi dari dokter yang menyatakan sopir sehat jasmani dan rohani,"ujar Iptu Jamalluddin ketika dikonfirmasi Tribun-Medan.com, Selasa (20/5/2025).
Sebelumnya, sopir bus ALS maut itu dirawat di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi.
Kini sang sopir dirawat di klinik Polres Padang Panjang.
Iptu Jamalluddin menjelaskan, kondisi sopir masih belum pulih dan pemeriksaan tidak dapat dilakukan.
"Pemeriksaan dilakukan jika kondisi sopir sehat jasmani dan rohani," jelas Iptu Jamalluddin.
Sehingga belum ada penetapan tersangka, karena belum diperiksa.
Iptu Jamaluddin menjelaskan, kasus laka lantas dengan tindak pidana biasa berbeda.
"Kalau tindak pidana, ada orang dan barang bukti bisa dipenjarakan. Berbeda dengan kasus laka lantas, karena harus menunggu sopir sehat terlebih dahulu,"pungkasnya.
Saat ditanyakan, kapan pihaknya bisa melakukan pemeriksaan kepada sopir, Iptu Jamalluddin menyebut belum bisa dipastikan. "Belum bisa dipastikan, karena masih menunggu keterangan dokter,"tutupnya.
Baca juga: PILU! Sri Rahayu Tak Mau Jauh dari Peti Jenazah Suaminya Korban Kecelakaan Bus, ALS Bertanggungjawab
Pihak ALS Klaim Sopirnya Berpengalaman
Terpisah, pihak PT Antar Lintas Sumatera (ALS) mengungkap bahwa sopir bus yang mengalami kecelakaan di Padang Panjang, Sumatera Barat, merupakan pengemudi berpengalaman dengan jam terbang tinggi.
Humas PT ALS, Alwi, mengatakan sopir pertama telah bekerja lebih dari dua dekade, sedangkan sopir kedua juga sudah mengemudi selama lebih dari 10 tahun.
"Nah, untuk sopir pertama itu sudah 20 tahun lebih kerja di sini, sedangkan sopir kedua sudah 10 tahun lebih lah," ujar Alwi di Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Rabu (7/5/2025), dikutip dari Kompas.com.
Bus ALS tersebut mengalami kecelakaan tunggal pada Selasa (6/5/2025) pagi, mengakibatkan 12 penumpang meninggal dunia dan 23 lainnya luka-luka. Dalam perjalanan tersebut, bus membawa sekitar 35 penumpang.
Alwi menegaskan bahwa perusahaan telah menerapkan sistem kerja bergilir bagi pengemudi untuk menghindari kelelahan selama perjalanan.
"Ini kan ada dua sopir, mereka ini setiap 6 jam sekali ganti. Jadi bisa mengantisipasi kalau kelelahan,"sebut Alwi.
Seluruh kru bus, termasuk dua sopir dan dua kernet, mengalami luka-luka dalam kecelakaan tersebut dan kini masih dirawat di rumah sakit.
"Untuk sopir ada dua orang dan kernet ada dua orang juga. Mereka masih dirawat di rumah sakit," katanya.
"Ada yang sempat tak sadarkan diri, tapi kondisinya sudah berangsur membaik," tambahnya.
Soal penyebab kecelakaan, Alwi mengatakan pihaknya belum dapat memastikan apakah bus mengalami rem blong. Ia menyebut sopir belum dapat dimintai keterangan karena masih dalam perawatan.
"Soal rem blong belum bisa dipastikan karena sopir belum dapat dimintai keterangan," kata Alwi.
"Bus ini kan pakai mesin Mercedes 1626. Seandainya rem blong, sangat jarang karena menggunakan kekuatan angin," ujarnya.
Alwi menambahkan, bus tersebut masih tergolong baru dan mulai dioperasikan sejak April 2025.
"Kalau gak diservis kita gak akan berangkatkan," tegasnya.
Baca juga: Kisah Atas Silaen Korban Bus ALS, 5 Bulan Rawat Ibu, Ratapan Adiknya Menyayat Hati
Keterangan Saksi Mata
Insiden bus Antar Lintas Sumatera (ALS) mengalami kecelakaan di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, pada Selasa (6/5/2025) pagi, tak jauh dari gerbang masuk Terminal Busur dan di samping UPTD Puskesmas Padang Panjang.
Bus yang datang dari arah Panyalaian itu terguling saat melintasi turunan Bukit Surungan sekitar pukul 08.30 WIB.
Salah satu penumpang selamat, Desmon Lumban Gaol, menceritakan detik-detik menegangkan sesaat sebelum kecelakaan terjadi.
Ia menyebutkan bahwa sang sopir sempat berhenti dan memeriksa kondisi rem serta tekanan angin ban sebelum melanjutkan perjalanan.
“Sopir bus sempat mengecek rem dan mengisi angin ban di Panyalaian, Padang Panjang,” ujar Desmon kepada TribunPadang.com, Selasa.
Namun nahas, saat melaju menuruni Bukit Surungan, bus justru mengalami kendala teknis.
Getaran mulai terasa dari dalam kabin, dan kecepatan kendaraan meningkat drastis tanpa kendali.
“Awalnya sudah mulai bergetar atau tanda-tanda mau rem blong dari penurunan,” katanya.
Tak lama kemudian, bus menghantam tembok di pinggir jalan dan terguling ke sisi kiri jalan.
Menurut Desmon, suasana di dalam bus berubah panik, dengan penumpang dan sopir berteriak histeris.
“Suasana di dalam bus sangat tegang, semua orang berteriak dan ketakutan,” ungkapnya.
“Sopir juga berteriak memanggil kenek yang tidur di bagian belakang mobil,” sambungnya.
Desmon mengatakan dirinya melihat beberapa penumpang terjepit di dalam bus.
Meski begitu, ia berhasil keluar dan berlindung di sebuah warung makan di dekat lokasi kejadian.
“Saya langsung diamankan dan duduk di warung makan,” ucapnya.
Atas insiden ini, dua sopir dan satu kernet yang berada di dalam bus ALS tersebut telah diamankan dan dirawat di rumah sakit.
Ketiganya juga telah menjalani pemeriksaan urine oleh Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Padang Panjang.
Adapun hasil pemeriksaan urine terhadap keempat awak bus menyatakan mereka tidak di bawah pengaruh obat-obatan atau minuman keras saat kejadian.
“Setelah dicek Kasat Narkoba dan jajarannya, urine (awak bus) negatif seluruhnya,” ujar Kasat Lantas Polres Padang Panjang, Iptu Jamalluddin.
Baca juga: UPDATE Penyebab Kecelakaan Bus ALS di Padang, Korlantas Polri: Diduga Akibat Rem Blong
Korlantas Polri: Diduga Rem Blong
Korlantas Polri telah mengungkap penyebab kecelakaan maut Bus ALS di Padang Panjang, Sumatera Barat.
Berdasarkan hasil pendalaman Traffict Acciden Analysis (TAA), diduga bus tersebut mengalami rem blong.
"Sudah (ada hasilnya). Sementara masih dalam proses penyidikan dan pendalaman, tapi diduga akibat rem blong," kata Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho dalam keterangannya dikutip, Sabtu (10/5/2025).
Meski begitu, Irjen Pol Agus mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman lebih jauh dengan memeriksa sejumlah saksi.
Agus mengemukakan, tim penyidik masih akan melakukan pemeriksaan ahli sebelum akhirnya menetapkan sebagai tersangka.
"Nanti masih kami kuatkan dengan saksi ahli mendalami kaitan dengan kesaksian. Tapi sementara itu. Dari Korlantas sudah sangat cepat ke TKP," ucap dia kepada Tribunnews.com.
Baca juga: Lirik Lagu Mandailing Terminal ALS yang Dipopulerkan Yenti Morta Lida
Pengusulan Lajur Penyelamat
Dirlantas Polda Sumatera Barat, AKBP M. Reza Chairul Akbar Sidiq mengatakan bahwa kondisi jalan di Provinsi Sumatera Barat yang memiliki kontur atau karakteristik jalan dipenuhi perbukitan dan lembah.
"Secara umum kontur atau karakteristik jalan di Provinsi Sumbar adalah tanjakan, turunan, kelokan yang curam dan banyak di sini. Karena banyak perbukitan dan lembah," katanya saat diwawancarai Tribun-Padang.com, Jumat (16/5/2025).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Polda Sumatera Barat berencana akan mengusulkan adanya lajur penyelamat.
"Untuk penanganan antisipasi jalur ini tentunya kita tidak bisa bekerja sendiri, ada instansi terkait yang membidanginya, dalam hal ini yaitu Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Pengelola Jalan Nasional," katanya.
"Kita akan mengusulkan, khususnya titik-titik rawan atau turunan yang curam yaitu ada lajur penyelamat atau bak penyelamat yang akan dipersiapkan melalui BPJN," sambungnya.
Menurut AKBP Reza, pihaknya sudah sering mengusulkan dan membicarakan ide tersebut di tingkat kota maupun provinsi.
"Secara non formal atau lisan kita selalu sampaikan saat rapat di tingkat kota maupun hingga provinsi selalu kita usulkan hal ini," ungkapnya.
Baca juga: TERUNGKAP Pemicu Kecelakaan Bus ALS di Padang yang Menewaskan 12 Orang, Ini Kata Korlantas Polri
Daftar Korban Meninggal Dunia
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 12 orang korban meninggal dunia akibat kecelakaan Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025).
Berikut identitas para korban yang meninggal dunia yang telah diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Polri:
1. Desrita Nainggolan, warga Kabupaten Simalungun
2. Melaiki Sinaga, warga Kabupaten Simalungun
3. Karmina Gultom, warga Kabupaten Simalungun
4. Sarudin Nainggolan, warga kabupaten Simalungun
5. Romaida Sitanggang, warga Kabupaten Simalungun
6. Sri Rejeki, warga Pekanbaru
7. Etrick Gustaf Wenas, warga DKI Jakarta
8. Aryudi, warga Kabupaten Deliserdang
9. Atas Silaen, warga Kabupaten Toba
10. Rema Andini Pane (1,5 tahun) warga Bekasi
11. Naufal Rehan Pane (6 tahun) warga Bekasi
12. Riski Agustini Lubis (32 tahun) warga Bekasi.
Baca juga: Tangis Pecah Sambut Jenazah Baby Sister Korban Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
Bawa 35 Penumpang
Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro mengatakan untuk data sementara total korban sebanyak 35 orang.
"Total korban sementara 35 orang, dengan rincian 23 orang luka-luka dan saat ini sedang ditangani, kemudian 12 orang korban meninggal dunia," jelasnya.
"Kemudian 12 orang yang meninggal ini terdiri dari 7 orang laki-laki, salah satunya balita dan 5 orang perempuan, salah satunya balita juga," sambungnya.
Polisi juga menyiapkan tim trauma healing untuk membantu psikologi korban yang selamat.
(*/Tribun-medan.com) (TribunPadang.com) (Tribunnews.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| POSTINGAN Terakhir Erni Yunita Sebelum Tewas Dibunuh Bripda Waldi: Jangan Jauh-Jauh ya Dari Aku |
|
|---|
| PENJELASAN Dokter Soal Bocah SD di Palembang Pulang Dengan Mata Merah dan Lebam |
|
|---|
| PILU Pemuda Asal Aceh Tewas Dikeroyok di Area Masjid Agung Sibolga, Niat Istirahat Sebelum Melaut |
|
|---|
| ALASAN Joko Siram Air Cabai ke Anggota DPRD Tony Hidayat, Kini Sepakat Damai di Polsek |
|
|---|
| RIAU PECAH REKOR! Gubernurnya Paling Sering Ditangkap KPK, Kini Abdul Wahid dan 9 Orang Diciduk |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.