Binjai Terkini

Penampakan 3 Sapi Kurban Presiden Prabowo yang Dibeli dari Peternak di Binjai

Suyanto (42) peternak asal Kota Binjai tak menyangka jika sapi kurban yang ada dipeternakannya kembali terpilih untuk menjadi sapi kurban Presiden.

TRIBUN MEDAN/ANIL
SAPI KURBAN PRESIDEN - Suyanto (42) peternak asal Kota Binjai, Sumatera Utara, tak menyangka jika sapi kurban yang ada dipeternakannya kembali terpilih untuk menjadi sapi kurban Presiden Indonesia, Prabowo Subianto pada Lebaran Idul Adha Tahun 2025, Jumat (23/5/2025). Tak tanggung-tanggung, tahun ini sebanyak tiga ekor sapi kurban presiden terpilih dari kandang Bang Yanto (YT) Farm milik Suyanto.  

TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Suyanto (42) peternak asal Kota Binjai, Sumatera Utara, tak menyangka jika sapi kurban yang ada dipeternakannya kembali terpilih untuk menjadi sapi kurban Presiden Indonesia, Prabowo Subianto pada Lebaran Idul Adha Tahun 2025.

Tak tanggung-tanggung, tahun ini sebanyak tiga ekor sapi kurban presiden terpilih dari kandang Bang Yanto (YT) Farm milik Suyanto. 

"Alhamdulillah di tahun 2025 untuk yang ketiga kalinya sapi di kandang kami Bang Yanto (YT) Farm, terpilih untuk menjadi sapi kurban Presiden Indonesia, Bapak Prabowo Subianto," ujar Suyanto, Jumat (23/5/2025). 

"Tahun ini ada sebanyak tiga ekor sapi kami dibeli oleh Bapak Presiden. Dan pemilihan sapi kurban pada tahun 2025 ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Di tahun 2025 ini ketetapan presiden untuk sapi kurban menambah jumlahnya," sambungnya. 

Lanjut Suyanto, pada tahun 2024 lalu, setiap provinsi memberikan satu ekor sapi kurban dari peternak terbaik dengan bobot hingga satu ton lebih. 

Namun pada tahun ini setiap kabupaten/kota memberikan satu ekor sapi kurban Presiden Indonesia dari peternak terbaik. 

"Jadi seperti di Sumatera Utara, ada 34 kabupaten/kota artinya ada 34 ekor sapi kurban dari presiden. Dan Alhamdulillah dari kandang kami Bang YT Farm ada sebanyak 3 ekor sapi," ucap pria yang kerap disapa Yanto. 

Ketiga ekor sapi kurban presiden dari kadang Bang YT Farm ini, nantinya akan diantar ke Kota Binjai, Kabupaten Pakpak Bharat, dan kemudian Kabupaten Humbahas. 

Adapun jenis ketiga ekor sapi kurban presiden yang dibeli dari kandang Bang YT Farm memilik jenis yang berbeda-beda. 

Pertama jenis Pegon persilangan Brahmana dengan Simental, kedua jenis Limousin, dan yang ketiga jenis Simental. 

"Untuk bobotnya ada kriterianya. Dari Bapak Presiden Indonesia, paling minim bobotnya 800 Kg. Dan Alhamdulillah ketiga sapi kurban kami ini bobotnya lebih 800 Kg," ujar Yanto. 

Sedangkan, harga jual sapi kurban presiden untuk Kabupaten Humbahas bandrol Rp 90 juta, untuk Kota Binjai Rp 85 juta, dan untuk Kabupaten Pakpak Bharat, Rp 83 juta. 

Sementara menurut Yanto, mulanya ia pikir sapi kurban presiden masih seperti pada tahun sebelumnya, yaitu satu provinsi satu ekor sapi. 

Tetapi ia mendapat informasi ada program pemerintah ketahanan pangan, yang di mana sapi kurban presiden menjadi satu ekor setiap kabupaten/kota.

"Ketepatan sapi kurban punya kami besar-besar, setiap kabupaten/kota bebas memilih, jika di daerahnya ada yang besar-besar, boleh diambil di daerahnya. Tapi kalau tidak boleh diambil dari daerah lain," ujar Yanto.

"Dan kebetulan di Kabupaten Humbahas dan Pakpak Bharat tidak ada bobot yang 800 Kg, dan kami sering posting-posting, mereka memilih mengambil sapi kurban presiden di kandang kami," tambahnya.

Yanto mewakili peternak lainnya yang sapinya dibeli Presiden Indonesia untuk dikurbankan, mengucapkan terimakasih banyak.

"Kepada pemerintah terkhusus Bapak Presiden Prabowo Subianto, menjalankan program ketahanan pangan yang membuat kami peternak-peternak sapi, khususnya sapi-sapi besar, membuat kami semakin terpacu lebih semangat untuk memelihara sapi-sapi besar," ucap Yanto. 

Selanjutnya ada beberapa tahapan pemeriksaan sebelum ketiga sapi kurban milik Yanto terpilih menjadi sapi kurban Prabowo Subianto.

"Ada pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter hewan, salahsatunya sample darah, air liur, dan kotorannya," kata Yanto. 

Yanto juga menambahkan, membuat sapi menjadi besar dan sehat, tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan. 

Pertama pemilihan bibit, kedua perawatan dan terakhir pakan sapi. 

"Kita harus tau sapi ini bangsa besar bisa mencapai satu ton kah, itu harus dipilih betul-betul. Dan kita belajar dari pengalaman selama melihara sapi. Jadi kita tau sapi yang model besar seperti apa dan bagaimana. Kemarin kami pas, gak salah pilih tenyata. Selain pemilihan bibit, kemudian perawatan serta pakan. Jadi tiga ini harus kita kuasai, agar kita bisa mencapai sapi yang kita inginkan," ucap Yanto. 

Sementara itu Yanto mengajak sesama peternak, agar saling sharing dan berbagi ilmu, agar tahun depan, peternak-peternak lain sapinya terpilih mejadi sapi kurban Presiden Indonesia.

"Mudah-mudahan seterusnya, kita juga mengajak ke rekan-rekan peternak mari saling sharing sama kawan, berbagi ilmu, untuk menjadi motivasi.

Agar supaya siapa tahu di tahun depan atau tahun berikutnya, peternak-peternak yang lain sapinya terpilih menjadi sapi kurban Presiden Indonesia," tutup Yanto. 

(cr23/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved