Berita Viral
Bikin Geram, Dedi Mulyadi Ancam Masukkan Suporter Persikas ke Barak: Kamu Mengolok-olok
Mendengar jawaban itu, Dedi Mulyadi geram. Ia menilai tindakan para suporter Persikas seolah-olah sedang mengolok-olok.
TRIBUN-MEDAN.com - Bikin geram, Dedi Mulyadi ancam masukkan suporter Persikas ke Barak.
Dedi Mulyadi merasa tindakan suporter Persikas tersebut mengolok-olok orang lain.
Hal itu terjadi saat salah satu suporter Persikas yang bentangkan spanduk sambil teriak yel-yel berbincang dengan Gubernur Jawa Barat.
Baca juga: SOSOK Sahmin Baru Hitungan Menit Bebas Dari Penjara, Langsung Ditangkap Lagi Kasus Curanmor
Jawabannya itu malah membuat pendukung Persikas terancam masuk ke barak militer gelombang kedua.
Berawal saat suporter Persikas mendatangi kediaman Dedi Mulyadi untuk memenuhi undangan sang gubernur.
Di sana, suporter Persikas meminta maaf atas aksinya yang membentangkan spanduk sambil berteriak yel-yel acara Nganjang Ka Rakyat.
Mereka mengaku salah, sebab seharusnya mengadukan nasib Persikas ke bupati setempat, bukan pada gubernur, apalagi di acara yang mengandung kesedihan.
Baca juga: Calon Pengantin Bertengkar di Rumah Sakit, Wanita Tak Terima Kekasihnya Ternyata Idap HIV
Sebagaimana diketahui, Dedi Mulyadi sempat marah pada suporter Persikas pada abu (28/5/2025).
Bukan tanpa sebab, amarah Dedi Mulyadi meledak karena para pendukung Persikas ini dinilai kurang ajar dan tidak memiliki adab.
Bagaimana tidak, saat Dedi Mulyadi berbincang dengan seorang ibu yang membesarkan empat anak hanya dengan mengumpulkan botol bekas, suporter Persikas malah berteriak yel-yel.

Sambil berteriak, mereka juga membentangkan spanduk besar yang bertuliskan Selamatkan Persikas.
Telak emosi Dedi Mulyadi langsung memuncak, merasa para suporter itu tak memiliki hati dan nalar rasa.
Pria yang akrab disapa KDM itu menilai orang-orang tersebut tidak memiliki adab dalam hidupnya.
"Tentunya sikap ini adalah sikap yang tidak beradab yang menempatkan sebuah masalah tidak pada tempatnya," ujarnya.
Baca juga: USU Buka Dua Jalur Mandiri bagi yang Tak Lulus SNBT, Catat Jadwalnya
Usai kejadian tersebut, KDM pun menemui langsung perwakilan suporter Persikas di kediamannya di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat, Jumat (30/5/2025).
Dalam pertemuan itu, Dedi Mulyadi menjelaskan, gubernur maupun bupati sejatinya tidak memiliki kewajiban hukum untuk mengelola klub sepak bola profesional.
Terlebih, menurutnya, keuangan negara tidak boleh digunakan untuk kepentingan klub swasta.
Baca juga: Pensiunan PNS dan 2 Putranya Bertahun-tahun Rudapaksa Keponakan di Padang Sidimpuan
Di acara Ngajang Ka Warga itu, suporter Persikas berteriak dan membentangkan spanduk untuk menyuarakan isu klub bola tercintanya itu.
Diketahui, klub Persikas tengah diisukan bakal dibeli pihak lain, dan menjadi Sumsel United.
“Urusan Persikas mah urusan bupati, bukan urusan gubernur. Itu juga kalau bupatinya punya uang bisa bantuin, kalau enggak punya ya enggak boleh bantu klub profesional dengan uang negara,” ujar KDM.
Namun, para suporter itu malah meminta Dedi Mulyadi mengeluarkan uang untuk mengurus Persikas.
Tentu saja permintaan itu ditolak tegas oleh Dedi Mulyadi.

“Ah, enggak mau saya. Jangankan ngurus bola, ngurus istri juga belum bisa,” ucapnya sambil tertawa.
Dalam pertemuan itu juga, ada satu kejadian yang membuat Dedi Mulyadi kembali geram.
Kejadian itu bermula saat Dedi Mulyadi menanyakan kepada salah satu suporter, alasan berteriak yel-yel saat ada ibu-ibu yang menangisi nasibnya.
Bukan memberi jawaban yang masuk akal, ia malah mengaku tidak tahu apa-apa soal polemik Persikas saat meneriakkan yel-yel dengan peserta lainnya.
"Kemarin dalam rangka apa pergi ke Sukamandijaya? Menyuarakan apa? Ke siapa minta bantuannya?," tanya KDM.
Sayangnya, pelajar tersebut mengaku tak mengetahui permasalahan Persikas dengan jelas.
Baca juga: Dugaan Korupsi Dana Isentif Fiskal Rp 20,8 Miliar di Binjai, Diduga Ada Kepala OPD yang Ditumbalkan
"Nggak tahu masalahnya," jawabnya.
Mendengar jawaban itu, Dedi Mulyadi geram. Ia menilai tindakan para suporter Persikas seolah-olah sedang mengolok-olok.
"Kamu sadar nggak kamu kemarin itu mengolok-olok? Ada orang lagi nangis, ada orang mengalami penderitaan sampai makan pun susah, terus kamunya teriak-teriak yel-yel kayak suporter profesional di tengah-tengah kesedihan orang," ucap KDM.
Ia pun meminta suporter yang masih berstatus pelajar tersebut mengikuti pendidikan karakter di barak militer gelombang kedua.
"Udah kamu nanti ikutin proses pendidikan di barak militer angkatan kedua," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.