Sumut Terkini
Tersangka Pembacokan Jaksa Ngaku Punya Bukti Transfer Rp 6 Juta, Uang Ditransfer ke Honorer
Dari bukti yang dimiliki Dedi, uang itu diduga ditransfer istri kliennya pada 2 Oktober 2024 lalu.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
Namun Alpa Patria Lubis menyuruh 2 eksekutor membacok jaksa bukan disuruh Godol, melainkan diduga bentuk kekesalannya kerap dimintai uang.
"Klien saya yang menyuruh tanpa pihak lain. Tidak seperti yang beredar inisial G. Kami berharap dari kuasa hukum, klien kami bahwa Polisi netral. Jangan ada sesuatu yang ditutupi."
Dugaan Motif Jaksa Kejari Deli Serdang Dibacok Anggota Ormas, Urusan Perkara Hingga Permintaan Uang Maupun Burung
Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut menangkap 3 terduga pelaku yang membacok jaksa Kejari Deli Serdang beserta seorang staf.
Ketiganya yakni Alpa Patria Lubis alias Kepot, Surya Darma alias Gallo sebagai eksekutor dan Mardiansyah alias Bendil orang yang membonceng tersangka Surya.
Kuasa hukum Alpa Patria Lubis, Dedi Pranoto mengatakan dugaan motif kliennya membacok jaksa dan staf tata usaha Kejaksaan Negeri Deli Serdang lantaran kesal dimintai burung peliharaan.
Permintaan Jhon Wesli Sinaga diduga berlangsung sepekan sebelum kejadian. Itupun diduga bukan secara langsung, melainkan melalui orang suruhannya yang menghubungi Alpa Patria Lubis.
Ketika dimintai burung peliharaan, tersangka Alpa Patria tidak mengiyakan ataupun menolak. Namun permintaan ini diduga yang membuatnya gelap mata menyuruh eksekutor membacok korban.
Meski demikian, tidak dijelaskan jenis burung apa yang diminta. Namun Jhon meminta burung yang bagus.
Akan tetapi pada Sabtu 24 Mei, antara Alpa Patria dengan Jhon Wesli janjian mau memancing bersama.
"Memuncaknya kemarin permintaan burung tidak diiyakan dan tidak ditolak,"kata Kuasa hukum Alpa Patria Lubis, Dedi Pranoto, di Polda Sumut, Senin (26/5/2025).
"Burung tidak ditentukan, yang bagus. Seminggu lalu,"sambungnya.
Dedi menjelaskan, kliennya saling kenal dengan jaksa Kejari Deli Serdang bernama Jhon Wesli Sinaga.
Ada beberapa perkara Alpa diduga ditangani Jhon mulai dari penganiayaan dan pengerusakan.
Dalam perjalanan kasusnya, Jhon disebut meminta uang kepada kliennya dan diberikan beberapa kali mulai dari Rp 60 juta, 40 juta dan Rp 30 juta secara tunai.
Isu Munaslub Golkar, Irham Buana Nasution: Tak Masuk Akal, Upaya Pecah Belah |
![]() |
---|
Pasokan Beras Premium Kosong di Sejumlah Retail Modern, Ini Kata Disperindang ESDM Sumut |
![]() |
---|
Puluhan Santri Ikuti Seleksi Debat Bahasa Arab dan Inggris, Wakili Sumut di Ajang Nasional |
![]() |
---|
Mobil Pinjaman Terancam Disita Negara Usai Dibawa Tersangka Angkut Narkoba, Pemilik Ajukan Gugatan |
![]() |
---|
Diikuti Sebanyak 1.130 Orang, 58 Pelajar Terbaik di Langkat Terpilih Mengikuti Diklat Paskibraka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.