VIDEO

Bupati Langkat Perintahkan Polisi Tangkap Pelaku Pungli di Wisata Tangkahan

Syah Afandin berang atas tindakan para pelaku pengutipan liar (Pungli) yang berada dikawasan objek Wisata Tangkahan

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Satia

"Kan Pak Presiden Prabowo memerintahkan TNI Polri menindak tegas dan menangkap pelaku pungli ini di Indonesia. Segala jenis harus ditindak APH demi mendukung Presiden Prabowo, apabila tidak diberantas berarti tidak mendukung Presiden Prabowo dalam memberantas pungli," ucap Rahim. 

"Kalau di bawah tidak mendukung, bagaimana pungli bisa hilang sebagaimana diinginkan Presiden Prabowo. Saya menduga pungli yang tidak resmi ini ada oknum ormas di belakangnya atau bekerja sama oknum  pemerintah daerah. Jangan-jangan pungli ini berkedok retribusi," sambungnya. 

Rahim menegaskan Polri-TNI agar memanggil Dinas Pariwisata, Perhubungan dan Pemerintah Kecamatan hingga Pemerintah Desa. 

"Berapa sebenarnya pengutipan ini. Harus ditelusuri APH kemana aliran uang pungli tersebut, kalau mau wisata Langkat maju dan wisatawan pun nyaman ketika menikmati liburan. Saya menyarankan pengutipan distrubisi di Tangkahan hanya sekali saja, jangan berulang ulang," kata Rahim. 

Dikabarkan sebelumnya, Objek Wisata Tangkahan yang berada di Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, ramai dipadati pengunjung saat libur panjang tiba. 

Di wisata yang kerap dikunjungi wisatawan mancanegara, lokal, bahkan artis ibu kota ini, menawarkan aktivitas yang seru selama berada dilokasi. 

Adapun aktivitas itu, melihat flora langka secara langsung, bertemu dengan fauna endemik, menyeberangi jembatan gantung Tangkahan, bermain di air terjun, memandikan gajah dan berpetualang bersama, serta menikmati pesona ketenangan air yang jernih. 

Namun keseruan itu kerap membuat wisatawan sirna ketika tiba dilokasi.

Pasalnya beberapa orang yang tak bertanggungjawab kerap melakukan aksi pengutipan liar (pungli). Hal ini pun membuat mood atau perasaan wisatawan berubah. 

Hal ini disampaikan oleh Ali (28) wisatawan asal Jakarta. 

"Saya datang ke Tangkahan ini bersama keluarga. Ini yang kedua kali saya datang ke Tangkahan," ujar Ali, Sabtu (7/6/2025). 

Msnurut Ali, kelestarian hutan di Tangkahan masih terjaga. 

"Kalau sepenglihatan saya hutannya masih terjaga dan alamnya masih baik lah," kata Ali. 

Menurut Ali, pengutipan retribusi yang resmi maupun tidak resmi sangat mengganggu.

"Karena kami banyak membayar setelah tiba di lokasi Tangkahan. Pertama kami membayar uang jembatan Rp 10 per kendaraan. Kalau ini bisa saya bilang pengutipan liar, tidak jelas identitas yang mengutip," kata Ali. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved