VIDEO
Pergi tanpa Pamit Orang Tua, Sosok Azwar Biasa Mandiri Bantu Keluarga
Azwar meninggal dunia dalam kondisi yang mengenaskan yang dikabarkan terjatuh dari lantai tiga disebuah gedung di Kamboja.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Satia
TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN - Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) Azwar (32) warga Dusun II, Kelurahan Bunut, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan meninggal dunia di Kamboja.
Azwar meninggal dunia dalam kondisi yang mengenaskan yang dikabarkan terjatuh dari lantai tiga disebuah gedung di Kamboja.
Azwar ditipu oleh seorang agen keberangkatan pekerja migran Indonesia bernama Hasan yang sebelumnya dijanjikan akan bekerja sebagai penyanyi.
Namun, bukannya ke Malaysia, Azwar di kirim ke Kamboja dan dipekerjakan di salah satu perusahaan scamer.
Abdul Aziz, adik kandung korban, mengaku sosok Azwar merupakan seorang yang pekerja keras. Azwar yang memiliki bakat di olah vokal, memiliki penikmatnya sendiri.
"Dia nyanyi dulu dari panggung ke panggung. Dia sudah biasa ga pulang karena kerja," ujar Aziz, Kamis (26/6/2025).
Katanya, Azwar biasa bekerja sebagai penyanyi di acara pesta bersama pemilik sound di Kisaran.
"Pergaulannya luas, banyak temannya. Dia ga pulang sudah biasa karena kerja, kami percaya saja," kata Aziz.
Lanjutnya, Azwar berangkat ke luar negeri karena memang sudah sepi panggilan nyanyi di Kisaran, sehingga mencari job ke Medan.
"Dia berangkat itu kami gaada yang tau. Dia memang sudah biasa bekerja keluar ga pulang kami gaada curiga," katanya.
Ungkap Aziz, Azwar merupakan sosok yang giat mencari uang dan terakhir mencoba keberuntungan ke Malaysia. Namun saat ditipu oleh agensi tenaga kerja.
Sebelumnya, oom korban, Rizal menyebut pemulangan belum dapat dilakukan karena terkendala biaya yang diminta sebesar Rp 160 juta.
Bahkan, menurutnya saat ini jasad Azwar sudah berada di bawah kepolisian otoritas Kamboja dan berharap KBRI dapat memberikan solusi.
Sebelum meninggal, Azwar sempat berkomunikasi dengan keluarga dengan mengirimkan beberapa video serta video call.
Dalam video callnya, Azwar mengaku meminta uang sebesar Rp 40 juta sebagai uang denda agar dirinya dapat dibebaskan dari perusahaan scamer tersebut.
Melalui video call dengan seorang temannya, Azwar mengaku sakit dan meminta pinjaman uang agar dirinya dapat dibebaskan.
"Ju (nama panggilan) untuk apa uang itu. Karena banyak kejadian udah dibayar dendanya juga ga dipulangkan juga," kata Seorang wanita yang telfon video dengan Azwar.
Azwar mengaku dirinya sedang sakit dan tidak dapat bekerja sehingga harus membawa denda agar dirinya tak dijual ke perusahaan lain.
"Enggak beb, karena aku sakit makanya aku ga bisa fokus kerja. Aku ga memenuhi target. Nanti kalau ada rezeki pasti aku ganti. Tolong kali, nanti pasti aku ganti," kata Azwar.
Selain itu, Azwar juga mengaku dibawa ke Kamboja oleh seorang agen bernama Hasan yang merupakan warga Medan.
"Yang ngajak aku bang Hasan, agen. Nomornya udah gak aktif lagi. Tolonglah aku beb," katanya.
Dilain video, Azwar turut meminta pinjaman uang sebesar Rp 40 juta untuk pembayaran denda dan ganti rugi. Parahnya lagi, dalam video tersebut, Azwar mengaku dirinya yang sedang sakit akan dibuang ke laut.
"Ziz (nama adik Azwar), bayari dendaku bisa ga Ziz. Biar pulang aku Ziz," ungkap Azwar di video lain.
Sambil terbatuk-batuk, Azwar mengaku kepada adiknya bahwa dirinya sedang sakit dan tidak bisa bekerja.
"Ziz, aku ga bisa kerja. Kalau dendaku dibayarkan sekalian beli tiketku pulang. Kalau enggak, aku dijual lagi terus aku nanti dibuang kelaut karena sakit ga bisa kerja," ungkapnya dalam video tersebut.
Sebelumnya, Azwar yang diiming-imingi akan bekerja sebagai penyanyi di Malaysia, dijual ke Kamboja dan dipekerjakan di perusahaan Scamer.
Azwar diberangkatkan oleh seorang Pria warga Medan pada April 2025 lalu. Diiming-imingi dengan upah 800 dolar atau setara dengan Rp 13 juta yang bekerja sebagai penyanyi di Malaysia.
Bukan Malaysia, Azwar malah dikirim ke Kamboja untuk menjadi pekerja perusahaan scamer dan diperjualbelikan kepada perusahaan-perusahaan sekitar.
(cr2/tribun-medan.com)
Anggota DPRD datangi RSUD Tanjungbalai, Klarifikasi Kasus Dugaan Pemukulan |
![]() |
---|
Gawat! Ngaku Anak Kasat Narkoba Polrestabes Medan, Pria Palak Penjaga Kedai Aceh di TembungĀ |
![]() |
---|
Mahasiswa Protes Penyegelan Rektorat Universitas Tjut Nyak Dhien oleh Ahli Waris |
![]() |
---|
Ahli Waris Segel Rektorat Universitas Tjut Nyak Dhien, Klaim Tanah Milik Keluarga |
![]() |
---|
Seorang Pendaki Gunung Sibayak Alami Hipotermia, Ranger: Cuaca Buruk! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.