Ade Risma, dengan Passion Mengajar Mendirikan Bimbel Ocean Education Center
Sejak di bangku SMA, ia sudah mulai mewujudkan mimpinya dengan membuka les sederhana di rumahnya dan gigih mengajar dari pintu ke pintu.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Menghadapi keterbatasan finansial, passion mengajar yang dipupuk sejak SMA menjadi modal utama Ade Risma mendirikan bimbingan belajar Ocean Education Center, yang kini tidak hanya mendidik puluhan siswa, tetapi juga memberdayakan sembilan mahasiswa sebagai pengajar.
Keinginan Ade Risma untuk terjun ke dunia pendidikan sudah tertanam kuat sejak ia kecil. Baginya, menjadi guru bukanlah pilihan cadangan, melainkan panggilan jiwa.
“Sejak kecil, jika ditanya apa cita-citanya, jawaban saya pasti menjadi guru,” kenang Risma sambil tersenyum.
Cita-cita itu terus tumbuh, didorong oleh harapan orangtua yang semakin menguat ketika ia mulai mendalami Bahasa Inggris di bangku SMP. Namun, sebagai anak dari keluarga sederhana, Risma sempat tidak berani berharap terlalu tinggi. Ia sadar, biaya untuk menempuh pendidikan tinggi dan menjadi seorang guru tidaklah sedikit.
Baca juga: Profil Psikolog Lita Gading, Punya Pendidikan Mentereng, Pernah Jadi Artis Kini Seteru Ahmad Dhani
Akan tetapi, semangatnya tidak pernah padam. Berbekal ilmu yang dimiliki, Risma mulai merintis jalannya sendiri. Sejak di bangku SMA, ia sudah mulai mewujudkan mimpinya dengan membuka les sederhana di rumahnya dan gigih mengajar dari pintu ke pintu.
"Sejak SMA, saya sudah membuka les kecil-kecilan dan mengajar dari rumah ke rumah. Bayarannya seadanya saja, karena saya memang suka mengajar," ujarnya.
Bagi Risma, mengajar bukan lagi sekadar cita-cita, melainkan sudah menjadi hobi dan passion.
"Rasanya sudah seperti hobi. Kalau sedang jenuh, justru mengajar membuat saya senang lagi. Semua lelah hilang," ungkapnya.
Aktivitas inilah yang membuatnya semakin cinta pada dunia pendidikan.
Berkat ketekunannya, ia berhasil mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Islam Negeri Sumatra Utara (UINSU).
Perjuangannya di perguruan tinggi tentu tidak mudah. Tantangan finansial masih menjadi bayang-bayang. Namun, dengan bekal pengalaman mengajarnya, Risma justru semakin giat. Ia membuka bimbingan belajar pribadi, mencari murid dari rumah ke rumah untuk ditawari les privat.
Ketekunannya dalam mendidik tak memandang usia. Risma pernah mengajar murid dari jenjang usia dini (PAUD) hingga SMA. Menurutnya, setiap jenjang memiliki tantangan tersendiri.
“Mengajar anak usia dini itu tantangannya besar, karena banyak orangtua berharap anaknya sudah bisa menguasai banyak hal. Padahal, di usia itu mereka sedang aktif-aktifnya bermain dan bereksplorasi,” jelasnya.
"Anak akan berkembang sesuai usianya. Itulah mengapa pemerintah membuat aturan usia masuk SD 7 tahun, agar anak matang secara alami," tegasnya.
Tantangan Mengajar di Daerah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.