Berita Viral
FAKTA BARU Kasus Tewasnya Diplomat Muda Kemlu, Arya Daru Pangayunan, Jasadnya Terlilit Lakban
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan fakta baru yang dimaksud yaitu istri Arya menghubungi penjaga kos
TRIBUN-MEDAN.COM - Fakta baru diungkap oleh polisi terkait kasus tewasnya diplomat muda kemlu, Arya Daru Pangayunan, yang jasadnya ditemukan dalam kondisi terlilit lakban kuning di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan fakta baru yang dimaksud yaitu istri Arya menghubungi penjaga kos sebanyak tiga kali untuk mengecek kondisi sang suami.
Kombes Ade mengatakan, istri korban pertama kali menghubungi penjaga kos pada Senin (7/7/2025) pukul 22.40 WIB. Namun, ternyata, nomor penjaga kos tidak aktif. Selanjutnya, pesan kedua dikirimkan istri Arya ke penjaga kos pada pukul 00.48 WIB.
Kemudian, istri Arya mengirim pesan ke nomor kontak baru milik penjaga kos.
Setelah itu, pesan ketiga dikirimkan istri korban pada Selasa pagi sekira pukul 05.27 WIB atau beberapa jam sebelum Arya ditemukan tewas.
"(Ketiga) 8 Juli 2025 pukul 05.27 WIB, istri korban menghubungi penjaga kos untuk minta cek kembali kamar korban," kata Ade Ary kepada Tribunnews.com, Minggu (13/7/2025).
Di sisi lain, gerak-gerik penjaga kos sempat terekam kamera CCTV yang menyorot langsung ke kamar Arya.
Adapun penjaga kos sempat terlihat pada Selasa pagi pukul 07.31 WIB waktu CCTV bersama seorang pria berkacamata.
Pada momen itu, penjaga kos tengah berusaha membuka pintu kamar Arya yang terkunci dari dalam.
Setelah itu, gerak-geriknya juga sempat terlihat pada Senin malam sebelumnya dimana penjaga kos tersebut mondar-mandir pada Senin malam pukul 00.30 WIB dan Selasa pagi sekira pukul 05.02 WIB.
Berdasarkan rekaman CCTV tersebut, tampak penjaga kos mengenakan kemeja berwarna putih dan membawa sapu.
Dia juga terekam beberapa kali mengintip ke arah kamar Arya.
Namun, menurut keterangan dari Ade Ary sebelumnya, tindakan penjaga kos itu untuk memastikan kondisi Arya setelah sempat dihubungi istri korban.
"Istrinya minta penjaga kos ngecek karena HP suaminya mati," kata Ade Ary.

Hasil Penyelidikan
Tewasnya Arya masih menjadi misteri karena penyebabnya belum diketahui.
Adapun penyelidikan yang telah dilakukan polisi menghasilkan beberapa temuan seperti obat milik Arya yaitu obat sakit kepala dan penyakit lambung.
Kapolsek Metro Menteng, Kompol Rezha Rahandi mengungkapkan penyidik belum bisa menyimpulkan apakah temuan obat itu berkaitan dengan kemaitan korban.
“Kalau dari pemeriksaan awal kita sih belum mendalam mengarah ke sana ya (riwayat sakit),” bebernya.
Temuan lain juga disampaikan Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Sigit Karyono, yang menyebut bahwa Arya memiliki riwayat penyakit gerd atau asam lambung dan kolesterol. Dia mengungkapkan temuan itu berdasarkan pengakuan dari istri korban.
Sigit mengatakan keterangan tersebut bakal dicocokan dengan riwayat medis dan hasil autopsi terhadap tubuh Arya.
“Kalau dari keterangan sementara istri korban, dia hanya menyebut korban punya riwayat sakit gerd (penyakit lambung). Nanti kita padukan dengan hasil otopsi dan riwayat medis,” ujarnya pada Rabu (9/7/2025).
Selain itu, polisi juga mengungkapkan pada lakban yang terlilit pada kepala Arya, hanya ditemukan sidik jari korban.
Lalu, pada jasad Arya, juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
“Belum dipastikan (pembunuhan), saya juga tidak bisa bilang bukan. Kami masih selidiki,” ujar Rezha.
Sementara, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memberikan penjelasan penanganan kasus Arya Daru Pangayunan masih dalam tahap penyelidikan di tingkat Polda. Menurut Karyoto menyatakan, pihaknya menargetkan penyelidikan akan rampung dalam waktu sekitar satu minggu ke depan.
“Bukti-bukti yang ada perlu dipelajari oleh forensik, baik itu CCTV, hasil otopsi, dan juga termasuk digital seperti laptop, mungkin seminggu lagi selesai, nanti akan ada kesimpulan. Insya Allah,” ujarnya kepada wartawan Kamis (10/7/2025) malam.
Semula kasus tersebut ditangani oleh Polres Metro Jakarta Pusat (Jakpus). Namun penanganan kasus tersebut kini diambil alih oleh Polda Metro Jaya.
Selain mengumpulkan barang bukti, Polda Metro Jaya juga sudah memeriksa sejumlah saksi. ”Kalau visum itu bukan saksi tapi nanti ahli yang akan bicara. Kan dia ditemukan sendirian, nanti dari forensik barangkali membuka HP bisa di-trace, kemana, jam berapa, dia berhubungan dengan siapa,” imbuhnya.
Karyoto memastikan bahwa Polda Metro Jaya sudah berpengalaman menangani kasus serupa. Dia memastikan penanganan kasus itu akan dilaksanakan secara tuntas. Pihaknya akan menyimpulkan diplomat muda bernama Arya Daru Pangayunan tewas karena bunuh diri atau dibunuh.
”Semua biar kami pelajari dulu, setelah waktunya, kami bisa membuat kesimpulan final,” ujarnya.
Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Organ dan Patologi
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan saat ini proses pendalaman dalam tahap penyelidikan tengah dilakukan.
Kini penyelidik telah melakukan olah TKP ulang bersama-sama dengan berbagai ahli interprofesi.
"Tadi pagi (Jumat) tim penyelidik melakukan olah TKP dari pihak kedokteran kepolisian kemudian yang kedua dari Puslabfor, ketiga itu dari Inafis Bareskrim Polri," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (11/7/2025).
Kegiatan olah TKP juga dibantu oleh Polsek Menteng dan juga Polres Metro Jakarta Pusat.
Ary menambahkan dokter dari RSCM turut melakukan proses autopsi terhadap jenazah.
Penyelidik hingga kini masih menunggu hasil autopsi. "Saat ini masih berlangsung atau penyelidik masih menunggu hasil pemeriksaan organ dalam secara laboratoris kemudian masih menunggu saat ini proses pemeriksaan patologi masih berlangsung," kata Ary.
Perlu diketahui patologi merupakan ilmu kedokteran yang mempelajari tentang penyakit. "Jadi pada prinsipnya penanganan kasus ini akan kami tangani dengan sebaik-baiknya secara proporsional dan juga profesional berdasarkan SOP yang berlaku," sambungnya.
Penjelasan Mantan Wakapolri
Mantan Wakapolri Komjen Purn Oegroseno menyebut, orang yang mondar-mandir di depan kamar diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI Arya Daru Pangayunan sebelum penemuan jenazah dengan kepala dilakban bisa menjadi petunjuk.
Diketahui, orang yang mondar-mandir terekam CCTV tersebut merupakan penjaga kos tempat tinggal Arya di indekos kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam rekaman CCTV, orang berjenis kelamin laki-laki tersebut terlihat mondar mandir pada pukul 00.27 WIB setelah Arya Daru sempat terlihat membuang sampah pada 23.24 WIB.
Pria tersebut tidak mengenakan baju karena bajunya ia taruh di pundak dan hanya mengenakan sarung motif kotak-kotak. Ia terlihat sesekali menengok ke arah kamar Arya Daru. Pada pukul 05.20 WIB, pria yang disebut merupakan penjaga kos itu kembali mondar-mandir. Kali ini ia membawa sapu. Pria tersebut mengenakan kemeja putih dan bercelana pendek. Sementara itu, keterangan polisi menyebut penjaga kos tersebut berupaya memastikan kondisi Arya atas permintaan istri korban.
Oegroseno menyebut, orang-orang yang masuk dalam rekaman CCTV bisa menjadi petunjuk dengan mendengarkan keterangannya. "Orang-orang tersebut yang masuk dalam rekaman CCTV saya rasa bagian untuk didengar keterangannya sebagai petunjuk nanti, karena dia tidak melihat waktu korban melakban atau ditemukan meninggal, bukan ada di dalam di situ," kata Oegroseno, Sabtu (12/7/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Bagi saya itu salah satu saksi atau orang yang perlu didengar keterangan sebagai petunjuk untuk bisa mengungkap kasus ini," imbuhnya.
Sebagai seorang mantan penyidik, rekaman CCTV tersebut merupakan hal yang berharga dan dapat menjadi petunjuk untuk mengungkap kasus tersebut. "Jadi berterima kasih masih ada CCTV yang bisa merekam kegiatan tersebut," ujarnya.
Terkait dengan apakah Arya Daru Pangayunan bunuh diri menggunakan lakban, Oegroseno menyebut seharusnya penyidik jangan menganggap lakban tersebut merupakan lakban biasa. "Lakban ini dipasang apakah langsung satu roll dihabiskan, atau setengah roll, atau bertahap matanya yang tidak dilakban duluan atau hidungnya tidak dilakban duluan atau mulutnya," tuturnya.
"Pemeriksa tubuh korban di TKP itu harus tuntas membutuhkan waktu minimal lebih satu atau 2 jam di situ sehingga dibutuhkan ekstra hati-hati ahli forensik untuk memeriksa tubuh bagian luar tubuh korban ini," katanya.
Menurut Oegroseno, penyebab kematian diplomat muda ini kemungkinan 50 persen bunuh diri dan 50 persen lagi pembunuhan.
"Bagian kepala dilakban. Melihat kondisi seperti ini saya sebagai mantan penyidik melihat bahwa kemungkinan seperti yang saya lakukan dinas aktif di reserse ini 50 persen bunuh diri 50 persen pembunuhan," ucapnya.

Sosok Arya Daru Pangayunan
Arya Daru Pangayunan adalah lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Di UGM, ia mengambil jurusan Ilmu Politik International Relation.
Arya Daru mulai bekerja di Kemenlu pada 2011 dengan menjadi Staff di Yangon, Myanmar.
Ia juga pernah bekerja sebagai kedutaan Besar Indonesia di Dili, Timor Leste pada Agustus 2018-Agustus 2020.
Selain itu, ia juga sempat bertugas di Buenos Aires, Argentina pada Oktober 2020-Juli 2022.
Arya Daru Pangayunan sudah menikah dan memiliki dua orang anak.
Ia menjalani hubungan long distance marriage (LDM) dengan sang istri yang berada di Yogyakarta.
Kakak Ipar Arya Daru, Meta Bagus, mengaku pihak keluarga masih syok akan meninggalnya diplomat muda Kemlu tersebut.
"Kami cukup syok ya, sangat syok bahkan lebih tepatnya dengan adanya peristiwa ini," kata Bagus, Jumat (11/7/2025), dilansir WartaKotalive.com.
Bagi Bagus, Arya Daru merupakan sosok yang tak pernah marah-marah. Pembawaannya pun selalu ceria dan supel.
Semasa hidupnya Arya Daru merupakan sosok yang mudah bergaul dan sosok yang menyenangkan.
"Sepanjang saya kenal dengan almarhum, saya belum pernah sekalipun ketemu almarhum marah."
"Pembawaannya ceria, supel. Mudah sekali bergaul dengan orang dan menyenangkan," ungkap Bagus.
(*/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukan Cuma Sekali, Istri Arya Daru Minta Penjaga Kos Cek Kamar Suaminya Sebanyak 3 Kali, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2025/07/13/bukan-cuma-sekali-istri-arya-daru-minta-penjaga-kos-cek-kamar-suaminya-sebanyak-3-kali?page=all.
Kasus Tewasnya Diplomat Muda Kemlu
Arya Daru Pangayunan
Jasadnya Terlilit Lakban
CCTV kamar kos diplomat muda Kemlu
PEMICU Asnawi Mangkualam Ikutan Dihujat Usai Pratama Arhan dan Azizah Salsha Cerai |
![]() |
---|
PRABOWO Tunjuk Dada: Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Dapat Diganti Bila Melakukan Pelanggaran |
![]() |
---|
MA Ungkap Alasan Itong Isnaeni Eks Hakim Terpidana Korupsi Diangkat Kembali Jadi ASN: Cuma Syarat |
![]() |
---|
PRESIDEN Prabowo Subianto Mengaku Malu dan Prihatin Atas Kasus Immanuel Ebenezer alias Noel |
![]() |
---|
SINDIRAN Prabowo ke Noel: Tangan Diborgol Pakai Baju Oranye, Apakah Tidak Ingat Istri dan Anak? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.