Sumut Terkini

Karhutla di Toba Lebih dari 100 Hektar, BPBD Sumut Bakal Siaga Sepekan di Toba 

Koordinator di BPBD  Sumut Hendrik Saputra menyebut kebakaran di areal Puncak Sibodiala diperkirakan lebih dari 100 hektar.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Tria Rizki

Karhutla Lebih dari 100 Hektar, BPBD Sumut Bakal Siaga Sepekan di Toba 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Sekitar sebulan di musim kemarau, kawasan hutan dan lahan masyarakat di Toba yang terbakar diperkirakan lebih dari 100 hektar.  Seorang koordinator di BPBD  Sumut Hendrik Saputra mengutarakan, pihaknya bakal tinggal seminggu di kawasan Danau Toba memantau terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

Kebakaran terjadi di areal Puncak Sibodiala sejak Senin (14/7/2025) hingga hari ini, Rabu (16/7/2025). Pasalnya, asap masih terlihat jelas muncul dari kawasan perbukitan tersebut. 

"Kami diperintahkan ke lapangan untuk pemadaman karhutla yang terjadi di kawasan Danau Toba ini. Kami tiba dan segera menuju ke Puncak Sibodiala. Ada tiga titik sumber api yang sudah dipadamkan. Satu sumber api lagi tidak bisa dipadamkan karena medannya terlalu sulit," tutur Hendrik Saputra dalam video yang diperoleh tribun-medan.com pada Rabu (16/7/2025).

Untuk mengantisipasi penyebaran api, pihaknya meminta mesin gendong dan melakukan penyekatan. Kawasan tersebut merupakan perbukitan dan berdekatan dengan Dolok Tolong. Medan di areal karhutla tersebut dikenal curam dan penuh dengan pohon pinus serta semak belukar.

"Kami juga sudah menyampaikan kepada provinsi agar membawa mesin gendong karena areal karhutla sulit ditempuh," terangnya.

Ia juga menjelaskan, karhutla yang terjadi di puncak tersebut hampir menjalar ke kawasan pemukiman dan pemakaman warga sekitar. Dengan demikian, pihaknya berupaya menyuplai air dari kawasan terdekat dengan lokasi kebakaran.

"Kebakaran tersebut sudah hampir menyebar ke pemukiman. Maka, kita suplai air dari lokasi terdekat menuju titik kebakaran agar bisa dipadamkan," terangnya.

"Kami akan tinggal di sini selama seminggu untuk memantau kemungkinan terjadinya karhutla," lanjutnya.

Dirinya juga meminta masyarakat agar bersama-sama menjaga kelestarian kawasan hutan.

"Kami juga mengimbau masyarakat agar sama-sama menjaga kawasan hutan kita supaya jangan sampai terbakar," lanjutnya.

Ia juga meminta Pemkab Toba dapat berkoordinasi dengan BMKG agar rekayasa dilakukan.

"Kita juga berharap Pemkab Toba juga koordinasi dengan BMKG agar melakukan rekayasa cuaca agar hujan turun di kawasan ini," terangnya.

Sebelumnya, Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat KPH IV Jose Pasaribu menjelaskan, persebaran api semakin cepat didugai karena angin kencang dan rerumputan mengering. Selain itu, medan di kawasan perbukita tersebut tergolong curam. Sehingga, petugas mengalami kesulitann saat melakukan pemadaman. 

"Sebisa mungkin jangan sempat membakar lahan karena angin bergerak cepat dan datangnya tiba-tiba yang memungkinkan persebaran api cepat terjadi," sambungnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved