Berita Viral

Riza Chalid Tidak Tersentuh Sejak Era Soeharto, Ini Harapan Mahfud MD dan Sudirman Said pada Prabowo

Kejagung bakal memanggil Beneficial Owner PT Orbit Terminal Merak (OTM) Riza Chalid untuk diperiksa sebagai tersangka kasus korupsi minyak.

Editor: AbdiTumanggor
Tangkapan Layar YouTube Mahfud MD Official
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD dan mantan Menteri ESDM Sudirman Said turut menanggapi Riza Chalid yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung hingga peluang ekstradisinya dari Singapura. Melalui podcast TERUS TERANG di akun YouTube Mahfud MD Official, Rabu (16/7/2025), keduanya menyingkap peran mafioso migas Riza Chalid, pembiaran kekuasaan, serta ganjalan sistemik yang membuat korupsi tetap leluasa hidup di lingkaran elite negara. (Tangkapan Layar YouTube Mahfud MD Official) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Nama Riza Chalid begitu dikenal di dunia bisnis minyak dan gas (migas) di Indonesia hingga ia dijuluki "Raja Minyak".

Pada tahun Agustus 1997 Riza Chalid mewakili PT Dwipangga Sakti Prima untuk membeli pesawat Sukhoi di Moskow, Rusia.

PT Dwipanga sendiri tercatat melakukan penaikan harga tidak wajar (mark up) pada tahun 1996 untuk pembelian pesawat Herkules dengan harga $30 juta dolar AS, padahal nilainya hanya $25 juta dolar AS.

Saat itu di Moskow juga hadir Ginandjar Kartasasmita (Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas 1997) dan Jenderal Wiranto (Kepala Staf Angkatan Darat) yang berencana untuk membeli sistem pertahanan lainnya dari Rusia, catatan wikipedia.

Kemudian, pada tahun 1998 karena situasi Indonesia yang "kacau" membuat mereka pindah ke Singapura.

Hingga saat ini, sebagian waktu mereka dihabiskan di Singapura. 

Bahkan Riza Chalid dikabarkan memiliki dua kewarganegaraan, yaitu Singapura dan Indonesia.

Keluarga ini juga memiliki banyak tujuan untuk liburan, mulai dari Antartika, Amazon di Brasil, Luxor di Mesir, Eropa, hingga Kamboja.

Setelah reformasi, Riza dan keluarga pun semakin sering kembali ke Indonesia. 

Pada tahun 2004, Riza mendirikan Sekolah Al Jabr di Pondok Labu, Jakarta.

Pada tahun 2010 sekolah Al Jabr di Pondok Labu, Jakarta, meresmikan label "internasional" dan menjadi Sekolah Islam Internasional dan diresmikan oleh Suryadharma Ali (saat itu Menteri Agama).

Selain itu, Riza juga mendirikan Kidzania pada bulan November 2007 dengan nilai investasi 10 juta dolar AS.

Pada tahun 2015, Johnny G. Plate, yang pada saat itu sebagai anggota DPR RI dari Fraksi NasDem daerah pemilihan (dapil) NTT disebut-sebut sebagai "tangan kanan" Riza Chalid.

Riza dijuluki "Saudagar Minyak" (The Gasoline Godfather) karena dianggap mendominasi bisnis impor minyak via Petral (sudah tutup) dan kerap dianggap sebagai "penguasa abadi bisnis minyak" di Indonesia. Nilai bisnisnya diperkirakan mencapai 30 miliar USD per tahun.

Total kekayaan Riza Chalid diperkirakan ratusan triliun bahkan kuadriliun. Ia merupakan orang terkaya ke-88 di dunia versi Globe Asia.

TAIPAN MINYAK: Kejaksaaan Agung (Kejagung) tengah membidik taipan minyak Riza Chalid. Bahkan, rumah dan kantornya telah digeledah tim penyidik Kejagung RI. Lokasi penggeledahan berada di sebuah kantor di Lantai 20 Plaza Asia Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat dan satu rumah di Jalan Jenggala 2, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025). (Istimewa)
TAIPAN MINYAK: Kejaksaaan Agung (Kejagung) tengah membidik taipan minyak Riza Chalid. Bahkan, rumah dan kantornya telah digeledah tim penyidik Kejagung RI. Lokasi penggeledahan berada di sebuah kantor di Lantai 20 Plaza Asia Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat dan satu rumah di Jalan Jenggala 2, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025). (Istimewa) 

Ditetapkan jadi tersangka, tetapi belum ditangkap

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved