Berita Viral

MOTIF ART Ade Mulyana Bunuh Dea Permata, Ngaku Sakit Hati Gaji Rp500 Ribu Tak Dibayar

Terkuak motif asisten rumah tangga (ART) bernama Ade Mulyana bunuh Dea Permata Karisma (27) secara brutal

Kompas.com/Tribun Bengkulu
TAMPANG PEMBUNUH - Grafis dengan latar belakang evakuasi jasad Dea Permata, foto Dewa (kiri) dan tampang Ade Mulyana (kanan). Ade merupakan pembantu rumah tangga yang diduga membunuh Dea, wanita yang sempat lapor ancaman tapi tak digubris polisi. 

‎"Kami simpulkan ini dilakukan secara spontan karena emosi sesaat. Tidak ada bukti adanya perencanaan sebelumnya," ujarnya.

‎Sejauh ini, kata dia, pelaku belum memiliki catatan kriminal atau laporan kejahatan sebelumnya.

‎Namun polisi masih mendalami apakah pernah terjadi ancaman dari pelaku kepada korban sebelumnya.

‎"Kami belum menemukan laporan resmi soal ancaman terhadap korban, bahkan suami korban juga menyampaikan hal serupa. Tapi kami tetap dalami segala kemungkinan," kata Anom.

Baca juga: Kepergok Selingkuh di Tengah Jalan, Pria Ini Peluk Istri Erat-erat agar Selingkuhan Bisa Kabur

Disisi lain, Fery Riyana (38) suami Dea Permata Karisma masih sempat berkomunikasi seperti biasanya sebelum sang istri ditemukan tewas dibunuh.

Diberitakan sebelumnya, Dea Permata Karisma ditemukan bersimbah darah dengan sejumlah luka tusuk di kediamannya di Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, pada Selasa (12/8/2025) siang.

Fery tak menyangka jika pembunuh istrinya itu adalah  Ade Mulyana (26), pembantunya sendiri yang sudah dipercayanya.

Diungkap Fery, pada hari Selasa kemarin itu, ia tak menangkap hal aneh dari istrinya.

Sejak pagi hingga siang pun Fery lancar berkomunikasi dengan Dea via chat.

"Aku tuh enggak tau dia itu pada saat hari itu pakai baju apa. Tapi berangkat hari Selasa jam 07.30 ke klinik dulu karena ada operasi katarak, itu masih komunikasi sama istri lancar-lancar aja," ungkap Fery Riyana dilansir dari tayangan Youtube Tribun Jabar, Kamis (14/8/2025).

Bahkan, kepada sang suami, Dea mengaku masih keluar membeli makan siang bersama pelaku.

"Jam 10,  istri ngasih tahu mau beli makan siang itu sama pelaku, fine-fine aja,"  sambungnya.

Di saat siang, Fery sempat heran karena istrinya tidak membalas chat-nya lagi.

Saat sudah tahu kejadian sebenarnya, Fery menduga momen siang hari itu adalah waktu saat Dea dibunuh oleh pembantunya.

"Aku tanya hujan enggak, hujan gede. Aku tanya udah makan belum, (Dea bilang) 'belum, masih kerja'. Itu saya chat terakhir. Dan hujan gede di bawah. Dan kayaknya itu sedang dieksekusi, enggak ada kabar lagi. Saya juga percaya, istri melakukan kegiatan sehari-hari," kata Fery Riyana.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved