Berita Viral

MOTIF ART Ade Mulyana Bunuh Dea Permata, Ngaku Sakit Hati Gaji Rp500 Ribu Tak Dibayar

Terkuak motif asisten rumah tangga (ART) bernama Ade Mulyana bunuh Dea Permata Karisma (27) secara brutal

Kompas.com/Tribun Bengkulu
TAMPANG PEMBUNUH - Grafis dengan latar belakang evakuasi jasad Dea Permata, foto Dewa (kiri) dan tampang Ade Mulyana (kanan). Ade merupakan pembantu rumah tangga yang diduga membunuh Dea, wanita yang sempat lapor ancaman tapi tak digubris polisi. 

"Lah lo buka lah, kuncinya mana kunci rumah? lu ke luar pakai apa?" tanya Fery.

"Enggak tahu mas," imbuh Ade.

Baca juga: Pria Nikahi Gadis dari Aplikasi Kencan dengan Mahar Ratusan Juta, 3 Bulan Kemudian Malah Diusir

Di momen itu, Fery mengetes Ade yakni dengan bertanya bagaimana cara membuka pintu rumahnya. Ade menjawab bisa pakai kunci cadangan.

Hal tersebut jadi kejanggalan ketiga yang ditangkap Fery.

Berikutnya, saat menemukan istrinya terbujur kaku di lantai dengan kondisi bersimbah darah, Fery heran melihat sikap Ade.

"Nih kayaknya udah meninggal, feeling. Karena istri, kalau ada orang ke rumah, bukan buka pintu tapi buka hordeng. Kayaknya enggak ada orang. Ini kok enggak ada aktivitas. Dibuka pintu, melihat istri udah meninggal," ungkap Fery.

Sementara ia syok mengetahui istrinya tewas, Fery bingung kenapa tingkah Ade seperti panik.

Hal itulah jadi kejanggalan keempat yang ditangkap Fery dari perilaku Ade.

"Mba Dea meninggal dia (pelaku) guling-guling. Emang dia melihat? kan enggak, tantrum lah. Yang penting dia enggak ke mana-mana. (Saya) telepon mertua. Lihat pintu tertutup, jendela masih utuh, CCTV dicabut, oh orang dalam. Empat (kejanggalan)," imbuh Fery.

Terakhir, kejanggalan yang dilihat Fery dari Ade adalah soal tapak kaki yang tertinggal di TKP.

Fery melihat tapak kaki tersebut berukuran besar, sedangkan tapak kaki istrinya kecil.

Fery lantas mencocokannya dengan tapak kaki Ade dan ternyata pas.

"Kelima, kalau maling mau melakukan kejahatan yakin enggak sih dari rumah nyeker, ini ada tapak kaki. Tapak kaki istri itu kecil, ini gede, yang gede dia (Ade) doang. Gue percaya si pelaku (Ade), dia (Ade) tantrum mukul kepala 'maafin mas enggak bisa jaga mba Dea'. Itu akting dia," kata Fery.

Dari sederet kecurigaan itu, Ade Mulyana pun ditangkap oleh Polres Purwakarta dan akhirnya diketahui bahwa dialah yang membunuh Dea.

Diakui Fery, pelaku panik suami korban mulai memasang CCTV di pekarangan rumahnya.

Pasalnya, pengancaman hingga ada ada seseorang yang mengintai rumahnya seperti yang dilaporkan korban sudah tidak pernah ada lagi semenjak CCTV dipasang.

"Artinya pembunuhan ini sudah direncanakan karena dia sudah kepanikan ketika saya pasang CCTV, setelah pasang gak ada kejadian lagi, gak ada teror, gak ada orangnya, dia panik setelah 'De kayaknya nih orang bakal ketangkap deh, akhirnya dia panik dia eksekusi, karena jaraknya dekat 5 Agustus ke terakhir kemarin," bebernya.

Ade Mulyana mengakui perbuatannya saat diperiksa Jatanras Polres Purwakarta.

"Akhirnya baru malamnya (Ade) mengakui dia yang bawa balok, martil, dan alat-alat bukti yang sudah dipersiapkan," kata Feri

Padahal Ade sudah dianggap sebagai orang kepercayaan lantaran Fery yang kesehariannya bekerja di Kantor PJT II, mempercayai Ade untuk menjaga Dea.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved