Reaksi Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko soal Taruna Akmil Enzo Disebut Terpapar HTI

Editor: Juang Naibaho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Enzo Zenz Allie saat mengikuti seleksi masuk taruna TNI.

"Kalau dia Pancasilais sayang dong. Tapi tidak ada harganya kalau dia tidak Pancasilais. Jadi tidak hanya Enzo, taruna yang lain juga kita dalami selama mereka mengikuti pendidikan. Sementara ini dia lolos oleh seleksi penyaringan pendidikan. Tapi belum tentu orang yang jumlahnya sekian itu lolos lagi dalam penyaringan berikutnya," tegas dia.

Penyaringan berjenjang berlaku untuk semua taruna yang mengikuti pendidikan selama empat tahun. Bagi taruna diseleksi oleh pelatihnya di Akmil.

"Di dalam kita menyeleksi seseorang baik yang melalui pendidikan atau selama dia berproses dalam pendidikan kita gunakan aparat inteleijen teritorial yang ada di wilayah."

"Jadi, tidak hanya Enzo tapi prajurit taruna yang lain juga kita telusuri dan kita dalami," kata dia lagi.

Menurut Sisriadi, tidak menutup kemungkinan taruna yang sedang dalam proses pendidikan, bahkan hendak dilantik bisa dikeluarkan karena ketahuan masih menyimpan ideologi yang terlarang.

"Tapi jangan sampai kemudian masyarakat men-judge, menghukum yang bersangkutan tidak terpapar, punya potensi bagus kemudian terfitnah," ucap Sisriadi.

Baca: VIRAL VIDEO Oknum Guru Lecehkan Siswa, Diikat dan Dipaksa Hubungan Intim, Perbuatan tak Senonoh

Baca: Kronologi Pembunuhan di Sampali Percut, Dalianto Gorok Leher, Tusuk 15 Kali Abang Ipar hingga Tewas

Siapakah sosok Enzo?
Enzo memang merupakan warga keturunan. Ayahnya merupakan warga negara Prancis, dan ibunya warga Sumatera Utara.

Enzo lahir di Paris, dan menghabiskan masa sekolah dasarnya di Prancis. Dia kemudian datang ke Indonesia di usia SMP. Enzo pindah ke Indonesia lantaran sang ayah meninggal dunia.

Di Indonesia, Enzo sempat tinggal di serang, Banten, dan mencicipi pendidikan pesantren di Serang, Banten.

Enzo kemudian memilih mendaftar sebagai Taruna Akmil, dan lolos sampai seleksi Pantukhir di mana ia diwawancara langsung oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

Enzo mengakhiri wawancaranya dengan Hadi dengan mengaku ingin menjadi prajurit Komando alias Kopassus.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Pesantren Unggul Al Bayan, Kabupaten Serang, Deden Ramdani menjamin Enzo tidak terpapar radikalisme seperti isu yang beredar.

"Enzo tidak lah, bersih. Sudah jelas masuk Akmil saja lolos tes ideologinya. Enzo Zenz Allie Pancasilais dan cinta NKRI," kata Deden saat ditemui di SMA Al Bayan, Rabu (7/8/2019).

Deden juga yakin Enzo Zenz Allie cinta NKRI 100 persen. Deden mengatakan, salah satu pertimbangan Enzo untuk menjadi WNI adalah karena ingin menjadi prajurit TNI.

Saat bersekolah di SMA Al Bayan, Enzo mendapat banyak pemahaman mengenai nilai-nilai NKRI seperti upacara bendera setiap hari Senin. Enzo juga mendapat pendidikan lewat pelajaran PPKN dan bahasa Indonesia tambahan.

Halaman
1234

Berita Terkini