Namun demikian, Mamek mengaku dirinya tak henti-hentinya mencintai klub berlambang daun tembakau tersebut.
Bahkan saat diminta untuk menyebutkan nama-nama rekannya saat di laga panas partai final yang memecahkan rekor penonton terbanyak untuk sebuah amatir tersebut.
"Kipernya pada final itu Ponirin Meka baru beknya ada Nirwanto, Hamdardi, Suheri, Sunardi A, Sakum Nugroho baru diganti RS Bangga Gultom. Lalu tengahnya ada Musimin, Hadi Sakiman, baru disitu kaptennya Amrustian, baru penyerangnya Sunardi B, M. Sidik dan Sidik digantikan saya. Saya ingat semua ini karena kekeluargaan kami itu sangat kental dulu," tambah nya.
Bagi Mamek sepakbola adalah segalanya dan saat ini waktu untuk memperbaiki hidupnya.
"Bola itu udah hidup aku, Bola sudah mendarah daging," tutupnya.
(vic/tribunmedan.com)