KLB Partai Demokrat di Sumut

Fakta KLB Partai Demokrat, Dari Bertabur Uang, Moeldoko Tanyakan 3 Hal Ini, Hingga Respon Keras AHY

Editor: AbdiTumanggor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat melalui KLB, di hotel The Hill, Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

"Bang, 100 juta itu dari pihak eksternal itu bukan?," tanya Najwa Shihab.

"Saya tidak pernah mau berdosa," jawab Jhoni Allen.

"Pihak eksternal itu tidak ada satu rupiah pun dan itu tidak akan laku."

"Tapi dari pihak kita untuk menyelamatkan partai perlu biaya operasional," tukasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-1.50:

Petinggi Demokrat Minta Mahar

Dalam kesempatan itu juga, Jhoni Allen Marbun mengancam membongkar rahasia partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dilansir TribunWow.com, Jhoni Allen menyebut adanya mahar yang harus diberikan kader Demokrat yang ingin maju di Pilkada.

Bahkan, hal itu diungkapkan Jhoni Allen di hadapan dua politisi Demokrat, Jansen Sitindaon dan Herman Khaeron.

Saat dikonfirmasi soal mahar kader Demokrat, Herman mengaku tak mengetahui hal itu.

Ia justru mempertanyakan dan menganggap ucapan Jhoni Allen bisa menimbulkan fitnah.

"Saya tidak tahu persis ya tentang persoalan ini, justru mempertanyakan," kata Herman.

"Kalau ada rekaman seperti ini, jangan kemudian menjadi fitnah."

"Kan bisa saja itu oknum orang kah atau apa gitu loh."

Karena itu, Presenter Najwa Shihab lantas meminta Jhoni Allen menunjukkan bukti soal mahar kader Demokrat.

Jhoni Allen pun langsung menantang membuka fakta lain.

"Ada kuitansi kalau perlu kita beberkan," jawab Jhoni Allen.

Mendengar ucapan Jhoni Allen, Jansen Sitindaon langsung bereaksi.

Ia meminta Jhoni Allen tak membahas perihal mahar kader Demokrat tersebut.

"Ini jangan main-main ke wilayah itu sebenarnya," sahut Jansen.

"Tidak main-main, itulah menjadi penyebab utama," sambung Jhoni Allen.

"Tidak boleh debat keras, tapi enggak usah masuk soal itu, ini kan soal pihak ketiga, pemberi uang," kata Jansen menimpali.

"Bedanya kalau Bang Jhoni yang kasih uang, ini kan orang lain dibawa-bawa."

Namun, imbauan Jansen tak digubris oleh Jhoni Allen.

Ia justru membongkar mahar yang diberikan sejumlah kader Demokrat yang akhirnya menang di Pilkada.

"Dengar dulu, Gubernur Banten Wahidin itu Ketua DPD Demokrat kan?," ujar Jhoni Allen.

"Dari DPR dia mencalonkan gubernur menang, dia ditawari jadi Ketua DPD tidak mau. Kenapa? Karena terlalu besar maharnya."

"Kita memenangkan NTB, gubernur dan wakil, bergabung dengan PKS."

"Menang, ditawarkan menjadi ketua DPD kenapa tidak mau?," lanjutnya.

Menurut Jhoni Allen, penolakan itu dilakukan sejumlah kader Demokrat karena tak mampu membayar mahar.

Jhoni Allen bahkan mengancam bakal membongkar rahasia lain di internal Demokrat.

Namun, hal itu diurungkannya.

"Karena kecewa, sudah berjuang keras, terlalu mahal," jelas Jhoni Allen.

"Untuk ke dalam saja mahal, apalagi ke luar."

"Apa mau dibuka lagi? Saya kira cukuplah ya, enggak usah kalian bantah."

"Semakin kalian bantah, semakin terbuka," tandasnya. (Kompas.com/TribunWow.com) Baca juga: Jhoni Allen Marbun Akui Beri Rp 10-25 Juta pada Kader Demokrat yang Hadir, Ini Tujuannya

Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul:Ditetapkan Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Moeldoko: Oke, Kita Terima Dan Tribunnews.com berjudul:AHY: Saya Adalah Ketua Umum yang Sah dan Legitimasi

Berita Terkini