Jembatan Sei Wampu Tipe Jembatan Baja Terpanjang di Sepanjang Jalan Tol Trans Sumatera

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SUASANA jembatan Sei Wampu yang menghubungkan Jalinsum Medan-Aceh tepatnya di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

TRIBUN-MEDAN.com, STABAT - Jembatan Tol Binjai-Pangkalan Brandan menjadi jembatan baja terpanjang di Jalan Tol Trans Sumatera. Jembatan baja terpanjang di Jalan Tol Trans Sumatera ini akan menjadi ikon baru Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Bahkan pada tanggal 18 Agustus 2023, telah dilakukan uji coba beban.

Jembatan rangka baja terpanjang di jalan tol terpanjang di Indonesia tersebut bernama Jembatan Sei Wampu. Jembatan Sei Wampu memiliki bentang sepanjang 230 meter. Tak hanya itu, hal yang unik yaitu, terdapat main span 130 meter tanpa penggunaan pilar di tengahnya.

Sehingga, Jembatan Sei Wampu tersebut akan menjadi jembatan rangka baja terpanjang di Jalan Tol Trans Sumatera

Jembatan ini terdiri dari rangka yang menerus sehingga Jembatan Sei Wampu termasuk dalam tipe jembatan Continuous Bridge Truss. Tumpuannya berada di tengah bentang yang tidak terpisah.

Dengan menggunakan baja yang sepenuhnya berwarna merah, Jembatan Sei Wampu akan menjadi ikon tersendiri di Sumatra Utara, khususnya di Jalan Tol Binjai - Pangkalan Brandan.

Project Director Jalan Tol untuk Binjai - Pangkalan Brandan PT Hutama Karya Hestu Budi mengatakan saat ini progres konstruksi ruas Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan secara keseluruhan sudah mencapai 86 persen.

”Terkait dua isu dalam pembangunan jalan tol ini tidak akan menjadi kendala yang berarti, namun akan ada sedikit tambahan waktu dalam penyelesaiannya,” ujar Hestu, Sabtu (19/8/2023).

Sementara itu, akhir pekan lalu jembatan di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, itu dikunjungi Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, Salamat Simanullang.

Baca juga: Detik-detik Jembatan Gantung Ambruk saat Lomba Tangkap Bebek di HUT RI, Puluhan Warga Patah Tulang

Turut hadir perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Project Director untuk Binjai - Pangkalan Brandan PT Hutama Karya.

Dalam kunjungan itu, Salamat mengatakan terdapat dua isu dalam pembangunan proyek tersebut. Pertama, mengenai isu sosial pembebasan lahan. Kedua, kondisi geologi anomali tanah. Kondisi tanah yang cenderung basah.

”Jalan Tol Binjai - Pangkalan Brandan ini merupakan Proyek Strategis Nasional sehingga diharapkan dapat diselesaikan tepat waktu,” ujar Salamat.

”Semua infrastruktur Proyek Strategis Nasional diharapkan oleh Bapak Presiden dapat selesai di tahun 2024,” sambungnya. (cr23/Tribun-Medan.com)

Berita Terkini